Minta Perlindungan PBSI, Terdakwa Pengaturan Skor Ajukan Banding ke CAS


BolaSkor.com - PBSI memastikan memberi perlindungan hukum kepada dua terdakwa kasus match fixing atau pengaturan skor, Agripinna Prima Rahmanto Putra dan Mia Mawarti. Keduanya resmi mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas hukuman yang dikeluarkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Agri dan Mia termasuk dalam delapan pebulu tangkis Indonesia yang terlibat pengaturan skor. BWF memberi hukuman beragam.
Ada yang dikenai sanksi larang bertanding seumur hidup, 12 tahun, hingga enam tahun. Agri dikenai hukuman enam tahun larangan bertanding, sementara Mia diskors 10 tahun.
“Karena mereka masih sebagai warga PBSI, maka ketika mereka meminta bantuan dan perlindungan, tentu kita bantu dan dampingi," ujar Wasekjen PBSI, Edi Sukarno S.
Agri merasa hanya menjadi korba pada kasus match fixing ini. Saat turnamen Vietnam Open 2017, Agri hanya bertaruh makan di restoran cepat saji apabila Dionysius Hayom Rumbaka yang dijagokannya memenangi pertandingan melawan Hashiru Shimono asal Jepang dengan Hendra Tandjaya.
Baca Juga:
Cerita dari Thailand: Kabid Luar Negeri PBSI Jadi Koki Dadakan
Mantan Klub Komentari Pebulu Tangkis yang Terlibat Pengaturan Skor
Namun, Hendra ternyata mentraktir Agri dengan rekenin perjudian oniline. Berdasarkan itu, Agri terjerat kasus.
“Kesalahan saya adalah karena tidak melaporkan terjadinya perjudian tersebut ke BWF. Namun sebagai pemain, saya pun tidak mengetahui kalau tidak melapor itu adalah melanggar Etik BWF. Saya pun tidak tahu harus melapor ke siapa, yang saya tahu, pelanggaran Etik BWF itu hanya soal perjudian saja," tutur Agri.
Sementara untuk kasus Mia, dia dituduh karena menyetujui dan menerima uang sebesar Rp10 juta dari hasil perjudian, tidak melaporkan terjadi perjudian kepada BWF, dan tidak hadir dalam wawancara atau undangan investigasi oleh BWF.
Atas kesalahnnya itu, Mia diskorsing 10 tahun tidak boleh terlibat dalam pertandingan dan denda 10.000 dolar AS.
"Terhadap hukuman itu, saya mengajukan banding agar Pengadilan CAS membatalkan keputusan BWF," ujar Mia
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Dony Tri Pamungkas Selamatkan Timnas Indonesia U-22 dari Kekalahan di Laga Kedua Kontra India

Delapan Atlet Wakil Indonesia di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025

Patrick Kluivert Tak Datang ke Suporter Usai Kalah dari Irak, Dinilai Tidak Ada Nilai Respek

Tutup Kolom Komentar Instagram, Patrick Kluivert Minta Maaf Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026

Pecat Patrick Kluivert hingga Dikalahkan Timnas Indonesia, Curacao Kini di Ambang Lolos Piala Dunia 2026

Gagal ke Piala Dunia 2026, Ruang Ganti Timnas Indonesia Memanas?

Persipura Resmi Tunjuk Rahmad Darmawan sebagai Pelatih

Rapat Exco PSSI Bakal Tentukan Nasib Patrick Kluivert

Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert dkk Pulang Langsung ke Belanda

Legawa Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Jay Idzes: Mungkin Belum Waktunya
