Meski Tak Masuk Empat Besar, Arsenal Tunjukkan Perkembangan Bersama Unai Emery


BolaSkor.com - Arsenal untuk ketiga kalinya beruntun gagal finish di empat besar Premier League alias zona Liga Champions. Musim ini pun demikian di bawah asuhan Unai Emery yang menjalani musim debutnya dengan The Gunners. Tapi, itu bukan berarti Arsenal tidak berkembang.
Prematur jika membandingkan satu musim perjalanan Emery di Arsenal dengan 22 tahun Arsene Wenger bersama Arsenal. Namun, cukup adil jika membandingkan musim 2017-18 dengan musim ini atau musim terakhir Wenger melatih Arsenal dan musim perdana Emery.
Arsenal dipastikan gagal bermain di Liga Champions musim depan via jalur Premier League setelah imbang 1-1 melawan Brighton & Hove Albion di Emirates Stadium, Minggu (5/5) malam WIB. Gol penalti Pierre-Emerick Aubameyang dibalas gol penalti Glenn Murray.
Sisa satu laga terakhir melawan Burnley (12/5) bisa membawa Arsenal ke empat besar Premier League, jika mereka menang dengan skor telak (setidaknya delapan-sembilan gol) dan Tottenham Hotspur kalah dari Everton - misi yang cukup sulit bagi Arsenal.
Baca Juga:
Arsenal 1-1 Brighton: Tertahan di Emirates, The Gunners Sulit Finis 4 Besar
Perpisahan Emosional Aaron Ramsey dengan Arsenal
Manis-Pahit Arsenal Setelah Imbang di Laga Kandang Terakhir Premier League

Tak pelak jalur juara Liga Europa menjadi satu-satunya kans bagi Arsenal untuk bermain di Liga Champions musim depan - setelah absen dua musim beruntun. Arsenal sudah selangkah menuju final setelah menang 3-1 atas Valencia di leg satu semifinal Liga Europa.
Emery sudah memiliki gambaran terperinci akan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dari skuat warisan Wenger. Sebagian besar skuat terkini pernah bermain untuk Wenger kecuali mereka yang baru datang musim ini seperti: Denis Suarez, Sokratis Papastathopoulos, Bernd Leno, Stephan Lichtsteiner, Lucas Torreira, dan Matteo Guendouzi.
Musim lalu, Arsene Wenger mengakhiri 1.235 pertandingan dan 22 tahun pengabdiannya dengan membawa Arsenal finish di urutan enam dengan raihan 63 poin di Premier League, kebobolan 51 gol dan mencetak 74 gol.
Saat ini, dengan menyisakan satu laga pamungkas, Arsenal-nya Emery menunjukkan peningkatan dengan raihan poin lebih tinggi empat angka (67 poin) dan duduk satu tingkat lebih tinggi di klasemen, meskipun mencetak empat gol lebih sedikit (70 gol).
Perkembangannya tidak signifikan, khususnya dari segi inkonsistensi bermain, tapi, jika melihat tolok ukur perjalanan Emery yang baru pertama kali melatih Arsenal dan berkarier di Inggris, pencapaian Arsenal sejauh ini cukup positif.
Ibarat mobil yang kehabisan bensin, Arsenal - sama seperti Manchester United - mengakhiri kans mereka sendiri untuk masuk di zona Liga Champions melalui rentetan empat laga liga tak pernah meraih kemenangan.
Untung bagi Arsenal mereka masih punya kans bermain di Liga Champions melalui jalur Liga Europa. Emery, yang sudah tiga kali menjuarai Liga Europa, bisa mengevaluasi skuat terkini untuk dikembangkan di bursa transfer musim panas dalam membenahi kekurangan dan menambah kelebihan bermain tim.
Arief Hadi
15.632
Berita Terkait
AC Milan Berada di Puncak Klasemen Serie A, Allegri Emoh Bicara Scudetto

Liga Champions: Diego Simeone, Inspirasi Mikel Arteta dalam Mempraktikkan 'Dark Arts' di Arsenal
Mikel Arteta Menolak Status Arsenal sebagai Tim Favorit Juara Premier League 2025-2026

Prediksi dan Statistik Arsenal vs Atletico Madrid: Ujian dari Los Colchoneros
Mental Baja Harry Maguire, dari Bahan Meme hingga Diejek di Parlemen, Kini Menjadi Pahlawan Manchester United
Thom Haye Mulai Padu dengan Permainan Persib Bandung, Bojan Angkat Topi

Pemain Timnas Indonesia Diistirahatkan Jelang Persib Melawan Selangor FC

Akui Sudah Petakan Kekuatan, Pelatih Senam Indonesia Pede Raih Medali di SEA Games 2025

Hasil Atlet Putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025: Abiyu Rafi Membanggakan

Manfaatkan Klausul David Beckham, AC Milan Ingin Rekrut Son Heung-min
