Mengenang 25 Tahun Wafatnya Ayrton Senna, Lewis Hamilton: Dia Pahlawan Saya
BolaSkor.com - Lomba Formula 1 (F1) di San Marino, 1 Mei 1994. Saat itu, Ayrton Senna, juara dunia F1 tiga kali (1988, 1990, dan 1991), menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami kecelakaan.
Senna meninggal dunia dalam kondisi sedang memimpin lomba sebelum kecelakaan. Ya, berbicara pembalap terbaik di F1, tidak lengkap rasanya bila tidak memasukkan nama Senna.
Baca Juga:
Finis Pertama, Valtteri Bottas Tebus Kegagalan di F1 GP Azerbaijan
Juarai F1 GP Azerbaijan, Bottas Geser Hamilton di Klasemen Pembalap
Sampai sekarang, Senna dianggap pembalap paling berpengaruh di F1. Kemampuannya yang begitu cepat saat kualfikasi, hebat pada trek basah, dan rivalitas dengan Alain Prost, membuat pembala asal Brasil ini terus dikenang.
Beberapa pembalap F1 saat ini tentunya memilih jalan untuk menjadi pembalap ajang balap jet darat karena seorang Senna. Salah satunya Lewis Hamilton.
Hamilton bahkan menjadikan sosok Senna sebagai pahlawannya. "Dia sosok pembalap yang menginspirasi saya saat masih kecil. Sampai sekarang, ia masih jadi pahlawan buat saya," kata Hamilton.
"Saya tumbuh menjadi seorang pembalap dengan menonton rekaman video saat Senna berlomba. Dia sosok pembalap ikonik. Individu spesial, pemimpin sejati, dan sangat ahli," lanjutnya.
Pada tahun 1993, Senna pernah mengatakan ada sosok yang bisa menyamai prestasinya di F1. Sosok tersebut adalah keponakannya: Bruno Senna.
Bruno memang sukses mentas di F1. Sayangnya karier Bruno tidak semengkilap Ayrton. Dia hanya tiga musim di F1 dan sama sekali tidak merasakan kemenangan. Ya, sosok Ayrton Senna memang tak tergantikan.* (MA01-ARINA)
Baca Berita Selengkapnya soal F1 Lainnya di KabarOto.com
2.794
Berita Terkait
Klasemen Peringkat 3 Terbaik Usai Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Honduras U-17
Hasil Piala Dunia U-17 2025: Kalahkan Honduras, Timnas Indonesia U-17 Cetak Sejarah
PSSI Tak Perlu Buru-buru Tentukan Pelatih Baru Timnas Indonesia
Tergusur dari Puncak Serie A, Para Pemain Napoli Ingin Singkirkan Antonio Conte?
Capai 1.000 Pertandingan, Daya Magis Pep Guardiola Tidak Lekang oleh Waktu
Liverpool Harus Fokus Raih Hasil, Bukan Perebutan Juara
Harga dan Cara Mendapatkan Tiket Uji Coba Timnas Indonesia U-22 vs Mali U-22
AS Roma Pantas Bermimpi Raih Scudetto Musim Ini
Link Streaming Indonesia vs Honduras di Piala Dunia U-17 2025 10 November 2025, Live Sebentar Lagi di FIFA+
Bojan Hodak Dinilai Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Nama Park Hang-seo Turut Disebut