Marko Simic Beri Penjelasan ke Media Vietnam soal Cap Gagal di V-League

BolaSkor.com - Striker Persija Jakarta, Marko Simic, kini menjadi salah satu pemain paling disorot di Indonesia. Ketajamannya bersama Macan Kemayoran menjadi sebab.
Total sudah 17 gol dibuatnya bersama Persija. Tiga terakhir dicetak ketika Persija Jakarta menang 4-1 atas Tampines Rovers di laga kedua Grup H Piala AFC 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (28/2) malam.
Adapun 11 gol dibuat di Piala Presiden 2018. Sebelas gol itu pula yang membuat Persija menjadi juara, sementara Marko Simic menyandang predikat topskorer dan pemain terbaik Piala Presiden 2018. Sementara tiga lain dibuat di turnamen pra-musim seperti Suramadu Super Cup 2018 dan Boost Sportsfix Super Cup 2018.
Kesuksesan Marko Simic sejauh ini nyatanya tak hanya mendapat perhatian di Indonesia, tapi juga luar negeri. Salah satunya tentu Federasi Sepak Bola Kroasia (CFF).
Selain itu, ia mendapat sorotan media Vietnam. Sejumlah media Vietnam ramai-ramai memberitakan kesuksesan Marko Simic, terutama setelah menjadi topskorer dan pemain terbaik Piala Presiden.
Hal ini bukan tanpa sebab. Marko Simic pernah berkarier di Vietnam. Tiga klub V-League Vietnam pernah diperkuat masing-masing Binh Duong (2015), Dong Thap (2016), dan Long An (2016), sebelum berkarier di Malaysia dengan membela Negeri Sembilan (2017) dan Melaka United (2017).

Marko Simic dicap gagal di Vietnam. Kala di Vietnam, ia sempat mencicipi karier dunia showbiz dengan menjadi model termasuk model video klip artis setempat.
Marko Simic memberi penjelasan terkait cap gagal yang dialamatkan kepadanya. Menurutnya, ini tak lepas pola permainan yang diterapkan klub tempatnya berkarier.
"Dalam banyak pertandingan, mereka kebanyakan bermain bola panjang untuk pemain asing dan itu tidak sesuai dengan saya. Namun ketika bermain di Malaysia atau Indonesia, umpan pendek dan koordinasi membantu saya mengembangkan penampilan," kata Marko Simic dikutip dari Webthethao.

Pola latihan dijelaskan juga memberi pengaruh selain makanan. "Kami berlatih dengan sangat keras sehingga tidak punya waktu beristirahat sebelum pertandingan. Di Vietnam terkadang Anda tidak bisa makan makanan yang Anda sukai sehingga tidak ada persiapan yang baik."
Hal ini berbeda dibanding di Indonesia. "Saya merasa nyaman dengan apartemen di Indonesia. Saya makan makanan yang cocok untuk tubuh dan bermain di jam yang sesuai dan banyak suporter yang antusias membantu saya bermain dengan baik."
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
LaLiga Batalkan Laga Villarreal vs Barcelona di Miami

Gagal Dapatkan Roberto Mancini, Nottingham Forest Umumkan Sean Dyche sebagai Pelatih Baru

Hasil Liga Champions: PSG dan Barcelona Pesta Gol, Napoli Dibantai PSV

PON Bela Diri Kudus 2025 Sukses Besar, Bisa Jadi Ajang Kualifikasi PON ke Depan

Kemenpora dan Kemendes PDT Kolaborasi Gulirkan Liga Desa

Cara Menonton dan Link Streaming Arsenal vs Atletico Madrid, Live Sebentar Lagi
Asian Youth Games 2025: Pencak Silat Sukses Bawa Harum Nama Indonesia hingga Cetak Sejarah

Dua Pesenam Putri Indonesia Jadikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 sebagai Pelajaran Penting

Real Madrid vs Juventus: Bukan Sekadar Balas Dendam Final 2016/2017

Menpora Erick Thohir Akan Panggil PSSI Bahas Persiapan Timnas Indonesia U-22 Hadapi SEA Games 2025
