Marcus Rashford Memikul Beban Terlalu Berat di Manchester United
BolaSkor.com - Marcus Rashford masih terlihat belum bisa membawa Manchester United ke jalur prestasi. Apa mungkin dia memikul beban terlalu berat?
Marcus Rashford adalah jebolan akademi Manchester United. Ia mulai rutin masuk tim utama sejak Januari 2016. Secara grafik, pemain tim nasional Inggris itu terlihat meningkat.
Lambat laun, Marcus Rashford terus mendapatkan porsi bermain semakin banyak. Apalagi, setalah Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih tim.
Pada musim ini, beban yang diberikan ke pundak sang pemain semakin besar. Ia adalah jagoan utama Manchester United dalam membobol gawang lawan. Harapan kian menjulang karena Manchester United telah kehilangan Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez.
Baca Juga:
Harapan Nemanja Matic untuk Paul Pogba
Penggawa Manchester United Targetkan Jersey Marco Verratti
Ikon Manchester United, David Beckham Tidak Tutup Peluang Latih Timnas Inggris
Pertanyaan besarnya, apakah Rashford kuat memikul beban itu? Terlebih, saat ini Manchester United kehilangan sosok yang bisa dijadikan sebagai citra diri.
Sejatinya, peran tersebut sempat diberikan pada Paul Pogba. Sama seperti Rashford, penggawa tim nasional Prancis itu juga pernah mengenyam pendidikan sepak bola di akademi Man United.
Sayangnya, hingga sejauh ini, Pogba masih gagal. Sang pemain justru sibuk menepis isu miring yang ditujukan untuknya. Bahkan, pada bursa transfer musim panas lalu, Pogba sempat memberi kode jika ingin angkat kaki dari Old Trafford.
Sebagai tolok ukur yang jelas, mari gunakan performa di lapangan untuk menilai Rashford. Sejak Solskjaer memimpin Man United pada pertengahan Desember 2018, Rashford hanya mengemas sembilan gol.
Jumlah gol standar tersebut terkena sentimen negatif bila menyelaraskannya dengan jumlah peluang yang Rashford ciptakan. Sang striker menciptakan 82 peluang tepat sasaran.
Bila dibandingakan dengan pemain Premier League lainnya, hanya Mohamed Salah yang punya peluang tepat sasaran lebih banyak dari Rashford. Bedanya, andalan Liverpool tersebut mencetak 15 gol.
Lebih lanjut, dari 20 peluang emas yang didapatkan Rashford, hanya enam yang berakhir menjadi gol. Perbandingan itu menghadirkan konversi sebesar 30 persen. Angka tersebut kembali terpaut jarak yang cukup jauh dari penyerang Premier League lainnya seperti Mohamed Salah (50 persen) dan Jamie Vardy (54,17 persen).
Satu di antara indikasi jika Marcus Rashford belum bisa dijadikan tumpuan oleh Manchester United terjadi pada saat sang pemain gagal mencetak gol dari titik putih melawan Crystal Palace. Padahal, sebelumnya Rashford sukses menjalankan tugas tersebut ketika bersua Chelsea.
Memang, setiap eksekutor penalti punya kans gagal. Namun, untuk seorang penyerang yang dibebankan harapan tinggi, kejadian tersebut seharusnya bisa diminimalkan. Apalagi, The Red Devils harus kalah 1-2 pada akhir pertandingan.
Kini, Marcus Rashford perlu membuktikan jika Manchester United tidak salah memberikan kepercayaan besar padanya. Jika tidak, The Red Devils memang keliru membebankan tanggung jawab besar pada sang pemain.
Johan Kristiandi
18.018
Berita Terkait
7 Fakta Menarik Jelang Duel Cardiff City vs Chelsea di Perempat Final Piala Liga Inggris
Hansi Flick Blak-blakan Bicara soal Masa Depan Ter Stegen
SEA Games 2025: Tim Indonesia Borong Medali Emas Triathlon, Giliran Estafet Campuran Disambar
Drama di Old Trafford, Aksi Sang Kakak Panaskan Situasi Kobbie Mainoo di Manchester United
Tim Renang Indonesia Lewati Target Medali di SEA Games 2025
Prediksi dan Statistik Guadalajara vs Barcelona: Bukan Ujian Sulit
Tim Indonesia on The Track di SEA Games 2025, Menpora Erick Thohir Minta Atlet Fokus sampai Hari Terakhir
Kembali Gagal Menang di Old Trafford, Ruben Amorim Soroti Penyakit Lama Manchester United
Klub Liga 4 Asal NTT, Bajak Laut FC Incar Evan Dimas
Persija Jakarta Didenda Rp160 Juta oleh Komdis PSSI