Marc Guiu, Kesalahan Barcelona, Keuntungan Chelsea
BolaSkor.com - Marc Guiu bukanlah satu-satunya pemain muda Chelsea yang menarik perhatian di Conference League musim ini, tetapi dia adalah nama yang dibicarakan semua orang setelah kemenangan 5-1 The Blues atas Shamrock Rovers, Jumat (20/12) WIB.
Dalam laga tersebut, pemain berusia 18 tahun itu menjadi yang paling menonjol karena mencetak tiga gol di babak pertama untuk membantu tim asuhan Enzo Maresca memuncaki klasemen Conference League dengan rekor sempurna.
Guiu dengan kejam memanfaatkan sundulan Darragh Burns untuk membuka skor sebelum mencegat umpan bek Shamrock Daniel Cleary dan menyelesaikannya dari sudut yang sangat sempit untuk gol keduanya.
Dan Guiu menyelesaikan hat-trick di waktu tambahan babak pertama, memanfaatkan umpan silang akurat Noni Madueke dan mengarahkan sundulan ke sudut jauh. Ini merupakan gol keenamnya di fase liga Conference League, lebih banyak dari pemain lain mana pun di kompetisi tersebut.
Baca Juga:
Hasil Conference League: Marc Guiu Hat-trick, Chelsea Hajar Shamrock Rovers 5-1
Tersandung Kasus Doping, Mykhaylo Mudryk Tetap Didukung Chelsea
Koleksi 50 Kartu Kuning, Chelsea Harus Belajar Hadapi Tekanan
"Pikiran saya tentang Guiu adalah, bagaimana Barcelona bisa melepaskannya?" ujar mantan gelandang Chelsea Joe Cole mengatakan kepada TNT Sports yang dikutip BBC Sports . "Anak ini dalam waktu dua tahun bisa menjadi pemain nomor sembilan yang mapan."
"Anak ini bisa mencetak gol. Dia bisa menjadi bintang besar bagi klub ini. Saya pikir Barcelona telah melakukan kesalahan," tambah Cole.
Guiu merupakan salah satu dari lulusan La Masia yang langsung memberi dampak setelah menembus tim utama Barcelona. Guiu yang melakukan debut pada menit ke-79 dalam pertandingan LaLiga Barcelona melawan Athletic Bilbao pada Oktober 2023, mencetak gol hanya 33 detik kemudian untuk membawa timnya menang 1-0.
Namun, jalan Guiu menuju tim senior tidaklah mudah. Kondisi fisik Guiu yang mungil, karena memiliki gangguan dalam pertumbuhan tubuhnya, membuat sang penyerang tidak selalu menjadi pemain inti reguler di level muda.
"Dia melewatkan banyak pertandingan," kata Albert Capellas, mantan asisten direktur sepak bola muda Barcelona kepada Sky Sports. "Dia tidak bisa berlatih."
"Apa yang terjadi di banyak klub, jika Anda tidak bisa berlatih atau bermain, mungkin Anda harus pergi. Namun di Barcelona, kami tahu level para pemain, kami memberi mereka waktu," lanjutnya.
Kesabaran klub Catalan itu menguntungkan Guiu. Dia tampil enam kali lagi untuk tim senior pada 2023-24, mencetak gol lagi saat Barcelona kalah 2-3 dari Antwerp di Liga Champions.
"Marc Guiu adalah seorang finisher," tambah Capellas. "Dia bukan pemain yang memiliki keterampilan luar biasa saat berhadapan satu lawan satu, yang bisa menggiring bola melewati pemain lain. Dia adalah tipe pemain lain, tetapi dia luar biasa di posisinya. Dia punya naluri mencetak gol."
Pada Juni 2024, Chelsea mencapai kesepakatan untuk mengaktifkan klausul pelepasannya senilai 5 juta poundsterling dan mengontrak Guiu dengan kontrak lima tahun, dengan opsi perpanjangan satu tahun di Stamford Bridge.
Meski tampil di seluruh laga Conference League musim ini, kesempatan bermain Guiu di kompetisi domestik masih sangat terbatas.
Dia tidak lagi tampil di Premier League sejak Chelsea kalah 0-2 dari Manchester City di laga pembuka. Saat itu dia masuk sebagai pemain cadangan yang menggantikan Nicolas Jackson.
Di ajang Conference League, Guiu menunjukkan talenta besarnya. Di Conference League, dia memiliki rata-rata satu gol setiap 47 menit, rekor terbaik di kompetisi ini. Guiu juga mencatat rata-rata konversi gol dengan 32 persen, enam gol dari 19 tembakan.
Meski kesempatan bermainnya terbatas di Conderence League, bos Chelsea Enzo Maresca mengungkap bahwa hanya masalah waktu sebelum remaja itu diberi kesempatan untuk bersinar secara lebih teratur.
Maresca mengakui persaingan di posisi nomor sembilan Chelsea sangat ketat. Namun, jika terus bekerja keras dan memberi kontribusi besar tiap kali dimainkan, Guiu akan mendapatkan kesempatannya.
"Dia sedikit tidak senang karena Nicolas (Jackson) dan Christopher (Nkunku) bermain dengan baik," kata Maresca.
"Ketika Anda berada di posisi sembilan dan pemain di posisi sembilan lainnya bermain dengan baik, itu adalah masalah yang perlu dipertanyakan. Penting bagi mereka untuk bekerja keras setiap hari."
"Kemudian mereka akan mendapat kesempatan," kata Maresca.
View this post on Instagram
Yusuf Abdillah
9.512
Berita Terkait
7 Wonderkids Terbaik dengan Rating 90 Plus di Football Manager 26
Rekor Tak Terkalahkan Terhenti di Tangan Sumsel United, Garudayaksa FC Jadikan Hal Ini sebagai Evaluasi untuk Putaran Kedua
Suporter Timnas Indonesia U-17 Kesulitan Dapat Tiket Pertandingan Lawan Brasil U-17
Link Streaming Brasil vs Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 7 November 2025 dan Cara Menontonnya
Piala Dunia U-17 2025: Pelatih Persija Prediksi Timnas Indonesia U-17 Akan Kesulitan Hadapi Brasil
I League Gelar Drawing Liga Nusantara 2025/2026, Format hingga Regulasi Akan Berubah
Alasan Mengapa Kobbie Mainoo dan Joshua Zirkzee Jarang Bermain di Manchester United
Piala Dunia U-17 2025: Hadapi Brasil, Timnas Indonesia U-17 Diminta Tidak Kalah Sebelum Bertanding
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Besar di Akhir Pekan: Manchester City vs Liverpool, Tottenham Hotspur vs Manchester United
FIFA Jatuhkan Sanksi kepada Thom Haye, Shayne Pattynama, dan PSSI