Mantan Kapten Man United Ungkap Rahasia Kesuksesan Treble Winners

BolaSkor.com - Tak bisa dipungkiri Manchester United mencapai puncak kejayaannya pada musim 1998-99. Saat itu klub berjuluk Setan Merah menahbiskan diri sebagai klub Eropa pertama di era modern yang sukses meraih tiga gelar sekaligus atau treble winners dalam semusim.
Tidak tanggung-tanggung, tim asuhan Sir Alex Ferguson berhasil menjuarai tiga kompetisi bergengsi yaitu Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.
Banyak pihak menilai kesuksesan tesebut tak lepas dari tangan dingin Ferguson dalam mengkombinasikan alumni Class of 92 (angkatan 92) seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, David Beckham, dan Neville bersaudara dengan pemain-pemain senior seperti Peter Schmeichel, Teddy Sheringham, serta Denis Irwin.
Namun Roy Keane, mantan kapten Man United, punya pendapat berbeda. Keane menilai kesuksesan tersebut tak lepas dari meratanya kemampuan para penyerang yang dimiliki Ferguson. Empat pemain yaitu Andy Cole, Dwight Yorke,Ole Gunnar Solskjaer, dan Teddy Sheringham menjadi andalan di lini depan.
Baca Juga:
Langkah Manchester United Permanenkan Odion Ighalo
Chevrolet Urung Perpanjang Kerja Sama, Man United Harap-harap Cemas Cari Sponsor Baru
Dampak Virus Corona, Manchester United Tunda Rencana Latihan Gaya Militer

"Kami benar-benar beruntung dengan empat striker yang kami miliki saat itu, Yorkie (Yorke), Coley (Cole), Ole (Solskjaer) dan Teddy (Sheringham). Mereka pemain-pemain brilian," kata Keane dikutip dari Sky Sports.
Selain mengakui kualitas empat penyerang tersebut, Keane juga memuji kepribadian mereka. Menurutnya, keempat nama tersebut mampu meredam egonya sebagai penyerang demi kepentingan tim.
"Saya selalu berusaha untuk mengingatkan orang-orang bahwa mereka adalah pemain yang sangat bagus di ruang ganti. Orang-orang berbicara tentang striker yang egois dan memang harus begitu, tetapi saya menganggap mereka (empat penyerang tersebut) adalah pemain yang baik," tambahnya.
"Kami adalah satu-satunya tim yang merotasi skuat sepanjang kompetisi dan para pemain membuat sistem ini bekerja. Mereka adalah profesional dan ketika mendapat kesempatan mereka melakukan pekerjaannya."
Pada musim itu, duet Cole dan Yorke menjadi andalan utama Man United untuk membobol gawang lawan. Keduanya total mencetak 53 gol (Yorke 29 gol, Cole 24 gol) di semua kompetisi.
Namun jika kedua pemain tersebut menemui jalan buntu, Solskjaer dan Sheringham siap berperan sebagai supersub. Kedua pemain tampil sebagai pahlawan lewat gol-golnya di waktu tambahan saat mengalahkan Bayern Munchen secara dramatis pada laga final Liga Champions.
Penulis: Taufik Hidayat
Arief Hadi
15.386
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Athletic Bilbao vs Arsenal: Menguji Kedalaman The Gunners

Jelang Lawan Olympique Marseille, Xabi Alonso Tegaskan Real Madrid Tidak Cuma Kylian Mbappe
Jadwal Lengkap Matchday 1 Liga Champions 2025-2026, Sajikan Empat Laga Sengit
AS Roma Telan Kekalahan Pertama, Gasperini Cemaskan Kondisi Dybala

Pep Guardiola: Phil Foden Akan Jadi Kunci Sukses Manchester City

Profil Vasilije Adzic, Wonderkid Juventus Pencetak Gol Termuda di Derby d'Italia

Persis Baru Meraih Satu Kemenangan dan Minim Peluang, Ada Pengaruh Absennya Sule dan Adriano

Kapten Liverpool Virgil van Dijk Tidak Mau Bocorkan Isi Bisik-bisiknya dengan Alexander Isak

Persiapan Piala Dunia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 Kalah dari Makedonia Utara

Raih Kemenangan Kesepuluh di Derby, Pep Guardiola Samai Dua Pelatih Legendaris Manchester United
