Manajer Sriwijaya FC Tantang PSSI Panggil Seluruh Pemainnya ke Timnas Indonesia
BolaSkor.com - Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, melempar pernyataan sarkasme kepada PSSI. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan itu geram dengan cara pemainnya dipanggil masuk Timnas Indonesia.
Total, ada lima pemain Sriwijaya FC yang dipanggil PSSI untuk Timnas Indonesia. Di level U-19, ada Samuel Christianson dan Syahrian Abimanyu. Nahas nama pertama, yaitu Samuel mengalami cedera retak tulang kaki saat membela Timnas U-19.
Adapun di level Timnas senior, ada tiga nama. Ketiganya adalah Alberto Goncalves, Zulfiandi, dan Esteban Vizcarra. Belakangan, sosok yang disebutkan terakhir telah dipulangkan ke Sriwijaya FC.
Pulangnya Esteban Vizcarra tidak menjadi berkah untuk tim berjuluk Laskar Wong Kito. Ucok Hidayat menyebut, PSSI berencana untuk memanggil dua pemainnya sebagai pengganti Vizcarra.
"Bagusnya, semua (pemain) diambil (PSSI). Seluruhnya dibiayai (PSSI). Kami tidak usah main (di kompetisi), tidak apa-apa," ujar Ucok.
Sriwijaya FC memang tengah kekurangan pemain. Tengok saat Laskar Wong Kito menantang Bhayangkara FC pada pekan ke-25 Liga 1 pada 12 Oktober lalu, hanya ada 14 personil di dalam Daftar Susunan Pemain (DSP).
Muhammad Adiyaksa
1.188
Berita Terkait
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pelatih Baru Harus Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2030
Soal Pelatih Baru Timnas Indonesia, PSSI Tak Mau Lagi Beli Kucing dalam Karung
Syarat PSSI untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia Mengarah ke John Herdman
Kronologi Calon Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke 2 Nama, Ada yang Tidak Hadir Interview
Pelatih Timnas Indonesia Diumumkan Paling Lama Bulan Depan
Fokus di BTN, Sumardji Mundur dari Manajer Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Pastikan Tak Ada Tawaran Kembali ke Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bantah Pernyataan Arya Sinulingga, Sependapat dengan Asnawi
Asnawi Tepis Pernyataan Arya Sinulingga soal Ruang Ganti Timnas Indonesia dan Polemik Ban Kapten