Magis Zlatan Ibrahimovic, AC Milan Unbeaten 28 Laga Beruntun di Seluruh Kompetisi

BolaSkor.com - Peringkat satu klasemen Serie A tak tergoyahkan. AC Milan menjaga momentum dengan kemenangan teranyar di pekan enam Serie A kontra Udinese di Friuli, Minggu (01/11) malam WIB. Il Rossoneri menang 2-1.

Sempat unggul dari gol Franck Kessie (18') Udinese sempat membalas dari penalti Rodrigo De Paul (48'). Ibrahimovic yang akan berusia 40 tahun pada Oktober mendatang menentukan kemenangan dengan sepakan guntingnya di menit 83.

Hasil itu memastikan Milan tetap di puncak klasemen dengan raihan 16 poin diikuti Juventus dengan koleksi 12 poin. Ibrahimovic kini telah mencetak tujuh gol dan memberikan satu assists dari empat laga Serie A yang dimainkannya musim ini.

Jika ditarik mundur lagi sejak Ibra kembali ke Milan untuk memainkan periode kedua pada Januari 2020 dari LA Galaxy, Milan tak terkalahkan di 28 laga beruntun di seluruh kompetisi sejak akhir musim lalu.

Baca Juga:

Derby della Madoninna Dikuasai Striker Berusia 39 Tahun, Zlatan Ibrahimovic

Udinese 1-2 AC Milan: Gol Sepakan Gunting Ibrahimovic Menangkan Rossoneri

Perasaan Brahim Diaz Berguru kepada Zlatan Ibrahimovic

"Sejak kembali ke Milan pada Januari 2020, Zlatan Ibrahimovic telah terlibat dalam 22 gol dari 22 laga Serie A (16 gol plus enam assists). Faktor," tutur @OptaPaolo.

"Hanya tiga kali pemain Milan mencetak gol di enam laga beruntun Serie A dalam format tiga poin dalam era kemenangan sejak 1994-1995. Pertama adalah Andriy Shevchenko (2001) dan kedua Ibrahimovic pada 2012 (dan saat ini)."

Ibrahimovic senang ada dalam skuad muda Milan arahan Stefano Pioli. Dia meminta rekan setimnya untuk terus menjaga konsistensi bermain.

"Itu gol yang bagus, tapi yang lebih penting adalah menang, jadi itu gol berbuah tiga poin," kata Ibrahimovic kepada DAZN selepas laga berakhir.

"Itu adalah pertandingan yang sangat sulit, tetapi kami membuktikan bahwa kami bekerja, menderita, dan tetap bersatu. Di saat-saat sulit adalah ketika Anda melihat tim bekerja sama dengan cara yang benar."

“Kami semua menginginkan bola ketika ada peluang, kami semua berpikir kami tepat pada saat itu. Tim ini melakukannya dengan sangat baik, kami percaya pada sesuatu."

“Kami adalah salah satu regu termuda di Eropa, meskipun saya sedikit meningkatkan rata-rata, tetapi mereka membuat saya merasa muda. Mereka sangat lapar, sangat bersemangat, tidak pernah puas dalam pertandingan atau sesi latihan."

“Saya akan menanggung tekanan dan tanggung jawab, mereka tidak perlu merasakannya. Saya akan mengurusnya, mereka hanya harus bekerja, percaya dan mengikuti jalan tim. Saat-saat sulit datang untuk semua pemain dan itu bagian dari musim, tetapi yang terpenting adalah tetap berpikir positif," tegas dia.