Madura United Khawatir Klub Liga 1 Dilaporkan ke FIFA Buntut Renegosiasi Kontrak
BolaSkor.com - Selepas Arema FC mengumumkan Mario Gomez tak akan memperpanjang kontraknya di Malang, Borneo FC juga ikut kehilangan pelatih kepala. Edson Tavares memilih tak melanjutkan kontraknya bersama Pesut Etam.
Dua pelatih asing yang memilih mundur di tengah jalan ini dikabarkan tak sepakat dengan skema gaji baru yang ditetapkan oleh tim. Selain para pelatih, dua pemain asing, Petteri Pennanen (TIRA Persikabo) dan Jonathan Baumann (Arema FC) juga sepakat tak memperpanjang kerjasama.
Klub-klub Liga 1 memang diberikan keleluasaan melakukan renegosiasi gaji hingga 50% dari nilai kontrak awal. Hal itu mengacu pada surat keputusan PSSI nomor 48 yang mengatur kebijakan penggajian klub saat kompetisi ditangguhkan karena pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Tujuh Pemain Trial di Bali United, Ada Eks Persib dan Persipura
Persib Cari Lawan Uji Coba untuk Persiapan Lanjutan Liga 1, TIRA-Persikabo Dilirik
Madura United khawatir hal tersebut merupakan fenomena gunung es yang menggelayuti setiap klub Liga 1. Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ulhaq Abdurrahim, berharap PSSI membantu polemik ini.
"Ada kekhawatiran yang sama untuk pemain asing. Kami khawatir karena ada banyak hal, seperti mereka mungkin tidak mau dengan nilai yang kami tawarkan dan lain-lain," ungkap pria yang akrab disapa Habib ini.
"Lihat perkembangan satu atau dua bulan ke depan, pasti banyak klub yang dilaporkan ke FIFA. Saya sudah tegas menyatakan kalau sampai saat hari H (restart Liga 1), kompetisi tidak bisa berjalan semestinya. Terus ada pemain khususnya pemain asing menggugat ke FIFA, dimana federasi dan operator?"
Pria asal Pamekasan tersebut berharap semua pihak tak meremehkan statuta FIFA yang juga mengatur setiap federasi sepakbola di setiap negara. Laskar Sape Kerrab secara intens terus mendorong PSSI berada di belakang klub jika muncul gugatan dari eks pemain ataupun pelatihnya.
"Kami harus mengikuti aturan atau regulasi dari federasi yang lebih tinggi, dalam hal ini FIFA. Jangan diremehkanlah. (Harus) ada jaminan dari PSSI jika kelak akan mendapatkan masalah di kemudian hari berkaitan dengan extraordinary kompetisi Liga 1," jelasnya.
"PSSI harus berdiri di belakang klub bukan kemudian meminta kami menyelesaikan sendiri perkara ini. Tidak fair jadinya. Itulah yang terjadi (dalam manager meeting), banyak dinamika dalam pertemuan terakhir." (Laporan Kontributor Bima Pamungkas/Madura)
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
SEA Games 2025: Indonesia Loloskan 6 Perenang dan 1 Tim ke Final
SEA Games 2025: Trio Alumni DBL Bantu Timnas Basket 3x3 Putri Indonesia Ukir Sejarah
Aston Villa Catat Rekor Kemenangan Beruntun, Unai Emery Pamer Kedalaman Skuad
Perpanjang Kontrak Mike Maignan Jadi Prioritas Utama AC Milan, Bukan Cari Kiper Baru
Pecahkan Rekor di SEA Games 2025, Diva Renatta Diharapkan Bisa Bersinar di Level Asia
Ikat Kontrak hingga 2031, Eric Garcia Ingin Gantung Sepatu di Barcelona
Kunci Sukses Timnas Basket 3x3 Putri Cetak Sejarah di SEA Games 2025
Asnawi Tepis Pernyataan Arya Sinulingga soal Ruang Ganti Timnas Indonesia dan Polemik Ban Kapten
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025 Hari Ini, Jumat (12/12)
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (11/12): Tempel Vietnam, Tim Indonesia Raih 46 Medali