Lobi Dengan Persiba Gagal, SFC Bawa Kasus Syakir ke PSSI

Alasan PT Liga Indonesua belum mengesahkan Syakir karena didaftarkan oleh dua tim sekaligus, yaitu Persiba Balikpapan dan SFC. Persiba mendaftarkan Syakir ke PT Liga Indonesia berbekal bukti tanda jadi, DP kontrak, serta bukti kuat lainnya. Sementara SFC mendaftarkan Syakir setelah melakukan penandatanganan kontrak secara resmi.

Tidak ingin kasus Syakir ini berkepanjangan, maka manajemen SFC mengambil inisiatif mengadakan pertemuan dengan pihak Persiba untuk melobi agar Persiba bersedia melepas Syakir ke SFC. Pertemuan dilakukan di lobi hotel Shangrila, Surabaya.

Manajemen SFC diwakili oleh Manajer Robert Heri dan Direktur Keuangan, Augie Bunyamin, sementara dari pihak Persiba hadir Ketum Persiba, Syahril Taher dan Sekum, Irfan Taufik.

Namun setelah dilakukan pertemuan dan pembicaraan intensif, kedua belah pihak tidak menemui kata sepakat, sehingga SFC memutuskan membawa masalah ini ke PSSI.

“Tidak ada kesepakatan yang dicapai dari pertemuan dengan pihak Persiba. Karena itu kasus Syakir akan kita bawa ke PSSI. Biarlah PSSI yang menyelesaikan masalah ini,” kata Direktur Keuangan PT SOM, Augie Bunyamin, Senin (27/1) kepada Bolaskor.com.

Augie optimistis PSSI akan memutuskan SFC sebagai pemilik Syakir yang sah, karena SFC memiliki kelengkapan administrasi berupa surat kontrak resmi yang ditandatangani langsung oleh Syakir.

Sementara itu Asisten Manajer SFC Muchendi tetap optimis PT Liga Indonesia akan mengesahkan Syakir sebagai pemain SFC sebelum ISL di mulai.

“Kami punya dokumen resmi sebagai pemilik Syakir yang sah. Kami bisa tunjukkan jika PT Liga Indonesia memerlukannya. Meskipun Persiba sudah mendaftarkan Syakir ke PT Liga Indonesia,  namun PT Liga Indonesia bisa mengecek siapa pemilik Syakir yang sah.”

SFC, menurut Muchendi, tidak asal mengontrak Syakir. Sebelum resmi mengikat Syakir, pihaknya terlebih dahulu melakukan kroscek apakah Syakir sudah menandatangani kontrak dengan klub lain. Setelah memastikan Syakir belum ada yang memiliki, baru SFC resmi mengikatnya.

“Untuk urusan Syakir sudah menerima DP dari Persiba, itu kan baru sebatas DP dan bukan tanda tangan kontrak. Dan, kita tetap minta Syakir menyelesaikan permasalahan uang DP itu secara baik-baik dengan Persiba,” kata Muchendi.

Permasalahan Syakir ini berawal ketika Syakir resmi menandatangani kontrak kerja dengan SFC, padahal sebelumnya ia sudah menerima uang DP kontrak dari manajemen Persiba sebagai tanda jadi untuk memperkuat tim Beruang Madu musim depan. Uang DP belum dikembalikan kepada Persiba , sementara tanda tangan kontrak dengan SFC sudah dilakukannya.