Liga Nusantara Sumsel Berhadiah Total 225 Juta

Palembang - Perhelatan Liga Nusantara Piala Gubernur Sumsel 2014, kemarin, resmi digelar. Launching yang dibuka langsung oleh Gubenur Sumsel, Alex Noerdin di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring secara sederhana. Meski demikian tak hilangkan greget kompetisi. Pasalnya, juara pertama edisi perdana ini akan diganjar Rp100 juta. Sedangkan juara kedua dan ketiga masing-masing Rp75 juta dan Rp50 juta. “Kami akan tambahkan lagi bonus juara pertama dengan ujicoba dengan tim lokal di Singapura. Jika tidak ada klub, maka cukup jalan-jalan saja di Singapura sebagai bonus juara,” ujar Alex Noerdin saat pembukaan Liga Nusantara. Pada edisi perdana tahun ini hanya diikuti 10 klub amatir di Sumsel namun tahun depan harus diikuti sebanyak 20 tim. “Kabupaten dan kota di Sumsel sekarang berjumlah 17. Masing-masing nanti harus mengirim satu klub dan akan ditambah klub-klub amatir lainnya,” lanjutnya. Alex menilai meski event ini bersifat amatir, tapi orang-orang yang terlibat kebanyakan orang yang sudah profesional. Karenannya, kompetisi diproyeksi menjadi ajang untuk mencari pesepak bola muda yang berprestasi. “Kompetisi ini merupakan wujud komitmen PSSI dan provinsi serta daerah terhadap dunia olahraga,” ujar dia. Menurut Alex, Sumsel salah satu daerah yang memiliki sarana dan prasarana yang sangat lengkap. Karenanya, Sumsel layak untuk menjadi tuan rumah event olahraga skala nasional maupun internasional. Untuk itu, peserta diharapkan semangat. “Memang banyak yang masih perlu dibenahi oleh atlet sepak bola karena masih banyak pemain yang tidak mampu bermain 90 menit. Bahkan, banyak pula yang kram. Nah, agar kalian semangat, pemenang kompetisi ini akan bertanding dengan klub di Singapura. Jika tidak ada lawan, maka pemenang bisa jalan-jalan,” ungkap dia. Wakil Ketua Anggota Exco PSSI Pusat, Lasia, mengatakan, kegiatan ini merupakan tahun pertama penyelenggaraan. Diharapkan dengan ini dapat meningkatkan gairah sepak bola di Bumi Sriwijaya. Artinya, hingar bingar olahraga ini tidak hanya dirasakan liga ISL dan divisi utama, tetapi juga liga amatir. Dengan begitu, semakin banyak liga, maka akan semakin banyak pemain dan pilihan. Lanjut Lasia, bukan hanya bicara kuantitas peserta tetapi kualitas pemain yang memiliki bakat dan talenta. Caranya melalui kompetisi baik profesional maupun amatir. “Ya minimal, starting eleven untuk mengisi liga profesional. Dimana saat ini masih kekurangan figur pemain lokal Sumsel,” ujar dia. Direktur Kompetisi PSSI, Tommy Welly menambahkan, liga ini merupakan liga amatir. Namun pelaku tidak boleh amatir dan harus profesional. Mulai dari pelatih, wasit hingga panitia pelaksana, agar kompetisi ini tidak sia-sia. “Harusnya mampu menjadi tolak ukur dan bekal bagi peserta untuk melanju ke divisi selanjutnya,” sebut Towel. Sementara itu, Ketua Asosiasi PSSI Sumsel, H Rizal Abdullah, mengatakan, event ini merupakan agenda PSSI Pusat dan Sumsel dalam mewujudkan kompetisi yang sehat dan mencetak pesepakbola, wasit dan instrumen sepak bola yang lebih profesional, sehingga fantatisme insan olahraga di masing-masing daerah tumbuh. “Penyelenggaraan ini akan tetap dievaluasi guna mencari format pembinaan atlet baik dan berjenjang,” kata dia. Sistemnya, masih kata Rizal, home and way dengan masa kompetisi dari Juni hingga September dimana setiap peserta minimal bertanding 15 kali. Kompetisi tingkat regional dibagi dalam enam wilayah Regional Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Papua . Setiap peserta region bakal bersaing ketat untuk merebut tiket lolos ke Divisi II tahun depan. “Nantinya kompetisi regional akan meloloskan dua klub untuk tampil di tingkat Divisi II,” tukas dia. Sebagaimana diketahui Liga Nusantara Piala Gubernur 2014 zona Sumsel ini diikuti 10 klub amatir dibagi dua grup. Grup A meliputi Grup A PS Lubuklinggau, Persimura Musi Rawas, Banyuasin FC, Persimuba Musi Banyuasin, PS Bank Sumsel Babel. Sedangkan grup B diisi oleh PS Unsri, Persipra Prabumulih, Persibaja Baturaja, Porsiba Muara Enim, dan PS Pusri. Oleh: Hensyi Fitriansyah (koresponden BolaSkor.com Palembang)