Liga Champions: Hadapi Barcelona, Inter Milan Bukan Tim Underdog

BolaSkor.com - 2010. Itulah tahun terakhir Inter Milan mengukir sejarah dengan treble winners titel Liga Champions, Coppa Italia, dan Serie A di bawah arahan Jose Mourinho. 15 tahun berlalu dan Il Nerazzurri kembali berada di jalur raihan treble.
Selain memuncaki klasemen Serie A, Inter juga mencapai semifinal Coppa Italia dan Liga Champions. Teranyar, anak-anak asuh Simone Inzaghi menyingkirkan salah satu kandidat juara Liga Champions, Bayern Munchen, di fase perempat final.
Pasca menang 2-1 di Allianz Arena pada leg pertama, Inter imbang 2-2 di leg dua yang dimainkan di Giuseppe Meazza dan unggul agregat gol 4-3. Mencapai empat besar, Inter akan menghadapi tim favorit juara lainnya, FC Barcelona.
Baca Juga:
Karakter dan Mental Kuat Jadi Modal Inter Milan Melaju ke Semifinal
Jadwal Padat Inter Milan dalam Upaya Meraih Treble Winner
Hasil Liga Champions: Tidak Ada Comeback, Arsenal dan Inter Milan Melangkah ke Semifinal
Inter Milan (uefa.com)
Inter vs Barcelona di semifinal bak membangkitkan nostalgia pertemuan kedua tim di semifinal 2010, ketika Mourinho menghadapi Pep Guardiola. Situasi kini sudah tidak sama lagi dan Inter bukan tim non unggulan (underdog).
Liga Champions, Impian Inter Milan
Beppe Marotta, Presiden Inter, menuturkan apabila Liga Champions adalah impian untuk coba dimenangi Inter. Marotta juga menegaskan apabila Inter bukan tim underdog kontra Barcelona arahan Hansi Flick yang juga bertarung merebutkan treble.
"Kami adalah Inter, sejarah klub ini berarti merupakan kewajiban untuk mengatakan bahwa kami berpartisipasi dalam setiap kompetisi dengan tujuan untuk menang," papar Marotta dikutip dari Football-Italia.
"Memenangkan Liga Champions adalah satu-satunya hal yang belum pernah saya lakukan, jadi itu akan sangat memuaskan. Saya menganggapnya sebagai mimpi, tetapi mengingat mimpi sering menjadi kenyataan, kami perlu percaya."
"Dalam hal apapun, saya yakin ini adalah tim yang dapat mencapai hal-hal hebat, dan kami tidak akan kalah melawan Barcelona. Merupakan tugas kami untuk percaya pada diri sendiri dan kemampuan kami."
Marotta juga menegaskan apabila Inter masih sangat memercayai Simone Inzaghi sebagai pelatih. Inzaghi sudah melatih Inter sejak 2021 pasca meninggalkan Lazio. Di bawah arahannya, Inter menjadi tim yang kompetitif dan bersaing di seluruh kompetisi, bahkan sempat membawa klub ke final Liga Champions 2022-2023 sebelum kalah melawan Manchester City.
Simone Inzaghi (Foto: Football-Italia)
"Saya menganggap Inzaghi masih pelatih muda, tetapi sudah memiliki banyak pengalaman dan kualitas. Dia adalah seorang pemenang, atau setidaknya selalu mengejar kemenangan," tambah Marotta.
"Dia pelatih yang hebat dalam hal taktik, tetapi juga pandai dalam mempersiapkan skuad dan menangani kelompok yang telah tumbuh bersamanya, mengembangkan mentalitas yang berbeda dari sebelumnya."
"Saya melihat mereka belajar pelajaran penting dari kekalahan dan melihatnya sebagai peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut," urai Marotta.
View this post on Instagram
Arief Hadi
15.610
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Barcelona vs Girona: Saatnya Reset

Barcelona Harus Menunggu Momentum yang Tepat untuk Datangkan Julian Alvarez

AS Roma vs Inter Milan: Pengganti Marcus Thuram yang Belum Pulih 100 Persen

Barcelona Semakin Serius Kejar Dusan Vlahovic

Tinggalkan Barcelona, Inigo Martinez Takut Berbicara Langsung kepada Hansi Flick
Perpanjang Kontrak hingga 2029, Frenkie de Jong Ingin Menangkan Banyak Trofi bersama Barcelona

Produk La Masia Menyesali Keputusannya Pergi dari Barcelona dan Bergabung dengan Chelsea

Serie A: Duel AS Roma vs Inter Milan Digambarkan bak Medan Pertempuran
3 Alasan Inter Milan Lebih Baik Menolak Tawaran Merekrut Neymar

Terima Tawaran Rp7,6 Triliun untuk Lamine Yamal, Barcelona Tergiur
