Liga 2 2018: Perjuangan Persiwa Wamena, dari Poin Minus hingga Diperkuat Anak Kuliahan

BolaSkor.com - Dibanding tim di Liga 2 lainnya, Persiwa Wamena menjadi tim yang paling keras dalam berjuang mengejar angka. Hal itu karena tim Badai Pegunungan Tengah mesti memulai kompetisi dengan poin minus, akibat sanksi yang dibebankan FIFA, selaku federasi sepak bola dunia.

Sanksi itu menjerat Persiwa, karena belum memenuhi pembayaran gaji secara penuh kepada pemainnya di musim 2013 silam. Alhasil, Persiwa mesti mengalami pengurangan 6 poin, seperti halnya PSIM Yogyakarta dengan sanksi serupa namun sampai 9 poin.

"Kami mulai dengan poin minus. Artinya, dua laga home di akhir putaran pertama harus maksimal (6 poin)," tutur Pelatih Persiwa Suimin Diharja.

Hal itu pun berdampak pada posisi Persiwa yang saat ini masih terpendam di dasar klasemen Wilayah Timur dengan hanya mengantongi 3 poin dari tiga hasil imbang, setelah dua kemenangan mereka tidak diakui PSSI untuk memenuhi sanksi minus 6 poin.

"Ya harus menjalani (memulai kompetisi dengan poin minus). Kami sebagai pemain akan terus mengejar poin di setiap pertandingan," kapten tim, Aldo Claudio menimpali.

Ujian bagi tim asal Kabupaten Jayawijaya tak sampai disitu. Krisis finansial yang membelit mereka membuat tim sempat terancam tidak mengikuti kompetisi Liga 2. Namun, Persiwa tetap berkompetisi setelah masuknya Pusat Pendidikan Latihan Mahasiswa (PPLM) sebagai investor sekaligus pengelola klub.

Masuknya PPLM sebagai pegelola, membuat Persiwa tak lagi berkandang di Papua, melainkan di Stadion Mashud Wisnu Saputra Kuningan, Jawa Barat. Selain itu, komposisi pemain juga dipenuhi anak kuliah yang merupakan bagian dari program pembinaan dari PPLM.

"Kalau sekolah, PPLM seperti Diklat Ragunan yang mengorbitkan pemain. Sedangkan pemain kami musim ini adalah anak-anak kuliah yang berprestasi di sepakbola secara nasional, mayoritas adalah mahasiswa dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta)," bilang Manajer tim, Borgo Pane. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)