Legenda Piala AFF: Kurniawan Dwi Yulianto, Top Skorer Indonesia

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Kamis, 02 Desember 2021
Legenda Piala AFF: Kurniawan Dwi Yulianto, Top Skorer Indonesia
Kurniawan Dwi Yulianto. (Facebook)

BolaSkor.com - Timnas Indonesia belum sekalipun menjadi juara Piala AFF (Piala Tiger 1996). Skuat Garuda hanya bisa menjadi runner-up sebanyak lima kali (2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016).

Banyak para legenda Timnas Indonesia yang sudah berkiprah mengharumkan nama bangsa sejak tahun 1996. Namun, ada satu nama yang menjadi perhatian, yakni Kurniawan Dwi Yulianto.

Pemain yang ketika itu akrab disapa Si Kurus tersebut, kariernya sedang melejit setelah menimba ilmu di Italia lewat program PSSI Primavera tahun 1993. Ketika itu, umurnya menginjak 17 tahun.

Kurus pun masuk ke tim Sampdoria. Kurniawan dinilai sebagai simbol tolak ukur keberhasilan para pemain muda Indonesia. Namanya mulai menggema di Tanah Air.

Kurniawan selanjutnya ikut Sampdoria Senior ketika pramusim dalam tajuk Tour Asia. Ia membela Sampdoria melawan Timnas Indonesia pada tahun 1994 di Stadion Senayan (Stadion Utama Gelora Bung Karno).

Baca Juga:

Legenda Piala AFF: Le Cong Vinh, 'The Golden Boy' Vietnam

Legenda Piala AFF: Noh Alam Shah, Top Skorer Milik Singapura

Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto saat membela Sampdoria. (Istimewa)

Di tim Sampdoria, ia pun bersaing bersama Roberto Mancini, Enrico Chiesa, dan Filippo Maniero. Si Kurus pun butuh jam terbang. Pada 1995, berdasarkan rekomendasi Sampdoria, Kuniawan bergabung Lucern FC, klub yang berlaga di kompetisi kasta tertinggi Swiss.

Kurniawan langsung tampil memikat. Ia berhasil mencetak gol ketika FC Luzern mengalahkan Basel 2-1 pada laga lanjutan kasta tertinggi kompetisi sepak bola Swiss di tahun 1995.

Kurniawan akhirnya mendapat panggilan Timnas Indonesia Senior ketika masih berumur 18 tahun pada tahun 1995. Ia sangat beruntung bertemu pemain senior yang dapat membimbingnya.

Piala Tiger 1996-2004, Top Skorer Timnas Indonesia

Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto. (Istimewa)

Kemudian, Kurus sudah tampil membela Timnas Indonesia sejak Piala Tiger 1996. Ia menjadi pemain muda di tengah para senior, seperti Fakhri Husaini, Ansyari Lubis, hingga Robby Darwis.

Pemain berkepala plontos ini berhasil mengukir empat gol. Dua tahun berselang, Kurus hanya mampu menyarangkan sebiji gol. Tiga gol kurus kemudian lahir pada Piala Tiger 2000.

Lima gol Kurus di Piala Tiger 2004 menghasilkan torehannya menjadi 13 gol untuk Timnas Indonesia di turnamen sepak bola paling akbar di Asia Tenggara ini. Ia pun menjadi top skorer sepanjang masa Timnas Indonesia hingga saat ini di Piala AFF.

Comeback Sensasional Lawan Malaysia

Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto. (BolaSkor.com/Prima Pribadi)

Kurus punya memori indah pada Piala Tiger 2004. Itu adalah comeback sensasional pada leg kedua semifinal Piala AFF 2004 melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil pada 3 Januari 2005.

Timnas Indonesia datang ke pertandingan tersebut bermodalkan kekalahan 1-2 pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 28 Desember 2004. Satu-satunya gol Timnas Indonesia di laga itu disumbangkan oleh Kurniawan pada menit keenam.

"Waktu itu (leg pertama) Ilham (Jaya Kesuma) kena kartu kuning di pertandingan sebelumnya, jadi saya main dari awal karena di turnamen itu memang saya jadi pelapis," kata Kurniawan kepada BolaSkor.com.

Dengan hasil tersebut, maka Timnas Indonesia harus meraih kemenangan minimal 1-0 di kandang Malaysia untuk melaju ke babak final. Namun, Timnas Indonesia justru tertinggal di babak pertama akibat gol Muhamad Khalis Jamlus pada menit 28.

Skor tersebut memaksa Skuat Garuda harus mencetak minimal 4 gol di babak dua. Dan, keajaiban itu tiba.

Pada babak kedua, pelatih Timnas Indonesia kala itu, Peter Withe, memasukkan Si Kurus, julukan Kurniawan, untuk menggantikan Ismed Sofyan. Masuknya Kurniawan membuat serangan Timnas Indonesia menjadi lebih hidup.

Kurniawan pun langsung membuktikan tajinya dengan mencetak gol pada menit 59. Gol tersebut seakan jadi pelecut semangat bagi rekan-rekannya.

Selepas gol tersebut, para pemain Timnas Indonesia sangat intens dalam melakukan serangan. Tiga gol tambahan akhirnya bersarang ke gawang Malaysia lewat Charis Yulianto (74'), Ilham Jaya Kesuma (77') dan Boaz Solossa (84').

Skor 4-1 cukup untuk meloloskan Kurniawan Dwi Yulianto dkk. ke partai final. Timnas Indonesia unggul agregat 5-3 dari Harimau Malaya.

Sayangnya di partai final, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Singapura dengan agregat 2-5. Indonesia gagal untuk ketiga kalinya secara beruntun di final setelah di 2000 dan 2002 juga kalah oleh Thailand.

Jadi Pelatih

Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto saat jadi asisten pelath Bima Sakti di Piala AFF 2018. (Instagram)

Selepas pensiun, Kurus menekuni bidang kepelatihan. Ia sempat menjadi asisten Bima Sakti di Piala AFF 2018. Namun, Skuat Garuda tidak bisa dibawanya lolos dari babak penyisihan grup.

Namun setahun berselang, ia mampu mengantarkan Timnas Indonesia U-23 menjadi juara Piala AFF U-22 dan medali perak SEA Games Filipina. Ketika itu, Kurus menjadi asisten Indra Sjafri.

Selepas itu, Kurus menangani Sabah FC. Sayang, kariernya tidak gemilang di Negeri Jiran. Ia pun mengakhiri kerja samanya dengan Sabah FC.

Kurniawan dwi yulianto Timnas Indonesia Piala aff Piala AFF 2020 Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

15.023

Bagikan