Legenda Lazio Kenang Ketakutan Terbesar, Teringat Perang Saudara
BolaSkor.com - Legenda Lazio Sinisa Mihajlovic bercerita mengenai momen yang paling menakutkan dalam hidupnya. Pria yang kini menjadi pelatih Bologna itu membahas soal perang saudara yang terjadi di Yugoslavia, negara kelahirannya.
Sebagai pemain yang menghiasi Serie A pada medio 1990-an hingga awal 2000-an, Sinisa Mihajlovic melewati fase kala dunia tengah bergejolak dan mengalami perubahan era seperti negara kelahirannya yang telah pecah.
Yugoslavia melalui perang saudara yang kemudian berujung perpecahan negara yang merdeka seperti Kroasia, Kosovo, Serbia, dan lainnya. Hal itu diingat betul oleh Sinisa Mihajlovic ketika mengenang soal 'peperangan' melawan leukimia.
Selepas sembuh dari leukimia Mihajlovic menjadi sosok yang religius. Mihajlovic membahas ketakutan terbesar dalam hidupnya termasuk rasa syukurnya kepada Tuhan karena diberi talenta hingga ia 'hidup' dari sepak bola.
Baca Juga:
Sinisa Mihajlovic dan 4 Pelaku Sepak Bola yang Kalahkan Penyakit Kanker
Idap Leukemia, Sinisa Mihajlovic Keluar Rumah Sakit demi Dampingi Bologna Bermain
"Ketika ada perang dan bom jatuh dari langit, sebelumnya Anda dapat mendengar suara siulan ini. Ketika Anda berada di ruang bawah tanah, Anda mendengarkan peluit untuk mengetahui apakah bomnya akan semakin jauh atau akan mendarat di kepala Anda. Peluit adalah bagian paling menakutkan dari keseluruhan situasi," kenang Mihajlovic kepada Tuttosport.
"Sebagai seorang anak, selain mimpi menjadi pesepak bola, saya terutama ingat merasa lapar. Satu-satunya cara untuk keluar dari kemiskinan dan mengalahkan kelaparan adalah dengan memberikan segalanya. Tuhan memberi saya bakat, tapi saya juga harus bekerja keras dan berkorban untuk menjadi pemain."
"Saya pikir saya akan berhenti bekerja ketika saya berusia 75 atau 80 tahun, kemudian saya ingin menghabiskan waktu bersama keluarga saya dan banyak, banyak cucu," terang dia.
Mihajlovic juga bercerita mengenai pertemuannya dengan Paus Francis di Vatikan.
"Itu adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Paus Francis adalah orang bijak, jenaka yang selalu siap bercanda," imbuh Mihajlovic.
"Saya pergi bersama istri dan ibu mertua saya, jadi ketika saya menyerahkannya, dia berkata 'Kamu harus dijadikan Orang Suci karena membawa ibu mertua'."
"Paus itu seperti pemain serba bisa, dia bisa menutupi peran apa pun, yang penting dia ada di sana. Dia membuat perbedaan dalam setiap situasi," urai dia.
Sebagai pelatih karier pria berusia 52 tahun relatif biasa-biasa saja dengan Bologna, Fiorentina, Sampdoria, Milan, dan timnas Serbia, tapi sebagai pemain Mihajlovic pernah memenangi dua Scudetto dengan Lazio dan Inter Milan.
Arief Hadi
16.058
Berita Terkait
Hasil Premier League: Morgan Rogers Brace, Aston Villa Bekuk Manchester United 2-1
Kans Tampil di Olimpiade Jadi Motivasi Martina Ayu Pratiwi Borong 5 Medali Emas dan 2 Perak dari SEA Games 2025
Manchester City Raih Kemenangan Beruntun, Pep Guardiola Belum Puas
Hasil Super League 2025/2026: Ramon Tanque Brace, Persib Bandung Menang atas Bhayangkara FC
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Aston Villa vs Manchester United, Live Sebentar Lagi
Axel Disasi Bakal Tinggalkan Chelsea, AC Milan Monitor Situasi
Kisah Timnas Futsal Indonesia yang Sempat Tersasar saat SEA Games 2025
Cetak Gol Pertama di Etihad, Tijjani Reijnders Merasa Sudah Menyatu dengan Man City
SEA Games 2025: Lampaui Target, Pembalap Sepeda Ayustina Delia Tatap Asian Games 2026
Butuh Gelandang Baru, Pelatih Dewa United Banten FC Tertarik Datangkan Ivar Jenner