Lebih Memalukan Dibandingkan Tragedi Maracanazo Kekalahan 7-1 Brasil dari Jerman

BolaSkorBolaSkor - Rabu, 09 Juli 2014
Lebih Memalukan Dibandingkan Tragedi Maracanazo <!--idunk--> Kekalahan 7-1 Brasil dari Jerman
Lebih Memalukan Dibandingkan Tragedi Maracanazo Kekalahan 7-1 Brasil dari Jerman
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
Belo Horizonte - Memalukan, mungkin itu menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan hasil yang diraih Timnas Brasil saat menghadapi Jerman. Bahkan, sebagian warga Brasil menganggap kekalahan ini lebih memalukan dibandingkan tragedi Maracanazo. Brasil benar-benar dibuat tak berdaya saat menghadapi Jerman di babak semifinal Piala Dunia 2014 di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Rabu (9/7) dini hari WIB. Tim Panser Jerman menggilas mereka dengan skor telak 7-1. Pesta gol Tim Panser dibuka oleh Thomas Mueller pada menit kesebelas. Miroslav Klose kemudian menggandakannya di menit ke-23. Dua gol Toni Kroos dan Sami Khedira membawa Jerman menutup babak pertama dengan keunggulan 5-0. Pada paruh selanjutnya, Jerman menambah dua gol lainnya melalui aksi Andre Schurrle pada menit ke-69 dan 79. Adapun, Brasil hanya mampu mencetak gol penghibur di penghujung laga melalui aksi Oscar. Kekalahan ini membuat syok para penduduk Brasil, yang sangat berharap gelar juara Piala Dunia kali ini jatuh ke tangan mereka karena bermain di kandang sendiri. Saat gol kedua Jerman yang dicetak oleh Miroslav Klose tercipta, air mata langsung membasahi pipi mereka. Saking kesalnya dengan penampilan negatif tim kesayangannya di partai ini, sekelompok fans di Sao Paulo membakar bendera Brasil. Foto tersebut diunggah ke Twitter oleh akun @TransferSources. Absennya Neymar boleh jadi memegang peranan penting dibalik kekalahan Brasil pada partai ini. Dalam kepercayaan penduduk Brasil, terdapat dua kutub dalam sebuah tim sepak bola yang menjadi jimat permainan. Keduanya adalah Craques atau pemain yang memegang kunci pertandingan, dalam hal ini Neymar, dan Sao atau palang pintu terakhir, dalam hal ini Julio Cesar. Keduanya bagaikan Ying dan Yang dalam kebudayaan Tiongkok. Jika salah satu jimat tersebut hilang, maka akan berdampak besar bagi keseimbangan tim. Banyak yang menyebut kekalahan ini lebih memalukan dibandingkan tragedi terbesar yang pernah tercipta dalam sejarah persepakbolaan Brasil, yang biasa dikenal dengan sebutan tragedi Maracanazo. Maracanazo merujuk pada kekalahan Brasil melawan Uruguay di final Piala Dunia 1950. Kala itu, pada pertandingan yang digelar di markas kebesaran Brasil, Stadion Marcana, Selecao kalah tipis 2-1. Marcanazo sendiri memiliki arti sebagai tim underdog yang berhasil mengalahkan Brasil di markas kebanggaannya. Kekalahan itu disebut sebagai tragedi paling buruk dalam dunia persepakbolaan Brasil, yang saat itu tengah terlena dalam euforia juara. Para penduduk Brasil kala itu sudah menyiapkan pesta besar-besaran dan mencetak berbagai kaos untuk menyambut keberhasilan Brasil menjadi juara. Pada akhirnya, mereka semua harus keluar dari stadion dalam keadaan duka.' Untuk menutupi rasa malunya, Timnas Brasil kemudian mengganti warna kostum mereka, dari putih-biru menjadi kuning-hijau yang kita kenal hingga sekarang. "Pertandingan ini juga akan dikenang sebagai sebuah sejarah," ujar Fernando Hazzan, seorang suporter Brasil yang menyaksikan laga tersebut dari kota tempat tinggalnya di Sao Paulo. "Ini lebih buruk dari tahun 1950. Kalah ketika bertarung mati-matian satu hal, dan dipermalukan habis-habisan itu hal lainnya," ia melanjutkan. Kegagalan ini menjadi cacat kedua Brasil di Piala Dunia kali ini. Cacat pertama mereka adalah kegagalan dalam mempersiapkan infrastruktur venue dan jalan akses menuju stadion. Proses pengerjaan yang terburu-buru membuat beberapa stadion sempat ambruk dan memakan korban warga negaranya sendiri. Dana Pemerintah, yang seharusnya dimanfaatkan bagi kemakmuran khalayak, dialokasikan untuk pembangunan. Tak pelak, demonstrasi merebak di mana-mana. Masih segar di ingatan kita Sebuah jembatan layang di Kota Belo Horizonte pada Kamis (3/7) waktu setempat runtuh dan menimpa beberapa kendaraan yang sedang melintas dibawahnya. Kejadian ini menyebabkan setidaknya dua orang tewas dan 19 lainnya mengalami luka parah. Semoga saja, Piala Dunia kali ini memberikan pelajaran yang teramat berharga bagi Brasil untuk tak terlalu memaksakan diri jika belum mampu menjadi tuan rumah yang baik. Kegagalan ini juga seharusnya menjadi cambuk perubahan kepada warganya untuk tidak terlalu jemawa karena tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola.
Tragedi maracanazo Piala Dunia 2014 Timnas kerman Timnas Brasil
Ditulis Oleh

BolaSkor

Admin Bolaskor.com
Posts

11.190

Berita Terkait

Inggris
Bersinar dengan Chelsea, Estevao Talenta Brasil Paling Berbakat setelah Neymar
Belum lama gabung Chelsea, Estevao Willian beradaptasi dengan baik dan menjadi senjata rahasia The Blues.
Arief Hadi - Jumat, 28 November 2025
Bersinar dengan Chelsea, Estevao Talenta Brasil Paling Berbakat setelah Neymar
Inggris
Cedera Lebih Parah, Brasil Kembalikan Gabriel ke Arsenal
Gabriel telah kembali ke Arsenal untuk menjalani perawatan setelah dipulangkan oleh timnas Brasil.
Yusuf Abdillah - Selasa, 18 November 2025
Cedera Lebih Parah, Brasil Kembalikan Gabriel ke Arsenal
Piala Dunia
Carlo Ancelotti Bantah Telah Sarankan Endrick Tinggalkan Real Madrid demi Amankan Tempat di Skuad Brasil
Carlo Ancelotti dengan cepat membantah klaim dirinya mendesak Endrick untuk meninggalkan Real Madrid di bursa transfer mendatang.
Yusuf Abdillah - Jumat, 14 November 2025
Carlo Ancelotti Bantah Telah Sarankan Endrick Tinggalkan Real Madrid demi Amankan Tempat di Skuad Brasil
Piala Dunia
Vinicius Percaya Brasil Semakin Berkembang di Bawah Carlo Ancelotti
Vinicius Junior menegaskan bahwa di bawah pelatih Carlo Ancelotti, tim nasional Brasil akan semakin berkembang dan bisa bicara banyak di Piala Dunia 2026.
Yusuf Abdillah - Jumat, 14 November 2025
Vinicius Percaya Brasil Semakin Berkembang di Bawah Carlo Ancelotti
Piala Dunia
Kembali ke Timnas Brasil setelah Tinggalkan Liverpool, Fabinho Serasa Debutan
Gelandang Al-Ittihad Fabinho mengatakan kembali dipanggil ke tim nasional Brasil terasa seperti seorang debutan.
Yusuf Abdillah - Rabu, 12 November 2025
Kembali ke Timnas Brasil setelah Tinggalkan Liverpool, Fabinho Serasa Debutan
Jadwal
Link Streaming Brasil vs Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 7 November 2025 dan Cara Menontonnya
Skuad Garuda Muda menghadapi tim kuat Brasil di Aspire Zone - Picth 7, Qatar, Jumat (7/11) pukul 22.45 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 07 November 2025
Link Streaming Brasil vs Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 7 November 2025 dan Cara Menontonnya
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung Brasil vs Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 7 November 2025 dan Cara Menontonnya
Skuad Garuda Muda menghadapi tim kuat Brasil di Aspire Zone - Picth 7, Qatar, Jumat (7/11) pukul 22.45 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 07 November 2025
Jadwal Siaran Langsung Brasil vs Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 7 November 2025 dan Cara Menontonnya
Piala Dunia
Mental Terlalu Lembek, Carlo Ancelotti Blak-blakan Ungkap Kelemahan Brasil
Carlo Ancelotti mendesak para pemain Brasil untuk mengembangkan ketahanan mental yang lebih baik.
Yusuf Abdillah - Rabu, 15 Oktober 2025
Mental Terlalu Lembek, Carlo Ancelotti Blak-blakan Ungkap Kelemahan Brasil
Hasil akhir
Hasil Jepang vs Brasil: Comeback, Tim Samurai Biru Menang 3-2
Timnas Jepang membuat kejutan besar dengan menaklukkan Brasil 3-2 pada laga persahabatan di Ajinomoto Stadium, Selasa (14/10). Sempat tertinggal dua gol, Samurai Biru bangkit lewat gol Minamino, Nakamura, dan Ueda.
Johan Kristiandi - Selasa, 14 Oktober 2025
Hasil Jepang vs Brasil: Comeback, Tim Samurai Biru Menang 3-2
Piala Dunia
Carlo Ancelotti Buka Kemungkinan Neymar Kembali ke Timnas Brasil, Ini Syaratnya
Pelatih Brasil Carlo Ancelotti mengatakan bahwa Neymar tetap masuk dalam rencananya bersama Tim Samba.
Yusuf Abdillah - Selasa, 14 Oktober 2025
Carlo Ancelotti Buka Kemungkinan Neymar Kembali ke Timnas Brasil, Ini Syaratnya
Bagikan