La Nyalla Aniaya Ketua Pengprov Pertina Sulsel?


La Nyalla Aniaya Ketua Pengprov Pertina Sulsel?
Makassar- Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti diduga telah melakukan penganiayaan kepada Ketua Pertina Sulsel Ryan Latief. Kejadiannya terjadi di The Executive Lounge Grand Clarion Hotel & Clarion Convention Makassar, sekira pukul 13.30 Wita, Jumat (14/3).
Saat itu, Ryan Latief tiba di Clarion Hotel hendak menghadiri pemberian bonus kepada petinju Sulsel yang baru saja mengukir prestasi pada turnamen tinju NKRI Cup di Gorontalo, beberapa waktu lalu.
Saat tiba itulah, ia masuk ke The Executive Lounge dimana di dalamnya sudah ada La Nyalla yang juga Pelaksana Tugas Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Sulsel bersama Panitia Musyawarah Provinsi (Musprov) PSSI.
Ketika Ryan menyalami La Nyalla itulah, kemudian dipegang dari belakang dan dipaksa duduk. Bahkan, berdasarkan pengakuan Ryan, ia sempat ditampar dari belakang beberapa kali, hingga menimbulkan memar di sekitar mata dan kepalanya. Kacamata yang dikenakan pun pecah.
“Saat saya salaman dengan Pak La Nyalla itulah beliau memang saya keras dan tiba-tiba ada yang mengunci tangan saya dari belakang kemudian memaksa saya duduk, lalu ada yang memukul dan menempelang saya dari belakang,” aku Ryan.
Ryan mengatakan, kejadian itu begitu tiba-tiba dan begitu cepat terjadi. “Saya kan pikir mau disalami sama Pak La Nyalla, jadi saya ulurkan tangan dan tidak menyangka kejadian ini,” jelasnya.
Atas kejadian itu, Ryan akan melapor ke Polda Sulselbar atas tindak penganiayaan.Dengan laporan ini, berarti ini merupakan laporan kedua Ryan kepada La Nyalla ke Polda Sulselbar.
“Ini semakin menguatkan laporan yang ada sebelumnya. Ancaman dan teror yang ada selama ini terbukti disertai dengan tindakan fisik,” ujarnya.
“Kami sudah minta bukti rekaman CCTV ke pihak hotel dan lakukan visum di RS Bhayangkara,” tambahnya.
Kejadian ini dibenarkan Rusli, yang menemani Ryan ketika kejadian itu. “Saat tiba di hotel saya satu-satunya yang teman Pak Ryan. Memang saya lihat saat salaman dengan Pak La Nyalla tangannya Pak Ryan dipegang. Bahkan, sempat ada yang pegang lehernya, baru dipaksa duduk. Saat itu, Pak Ryan dikerumuni sekitar lima orang,” bebernya.(RS)
Posts