KTM Tidak Menyesal Turun di MotoGP
BolaSkor.com – CEO KTM, Pit Beirer mengaku tidak menyesal saat memutuskan terjun ke kelas premier. Sebaliknya Beirer justru menilai keputusan tersebut memberikan dampak positif bagi KTM.
Sebagaimana diketahui, KTM merupakan pabrikan motor yang mengkhususkan diri pada ajang balap off-road. Tercatat pabrikan asal Austria itu berhasil mengantongi segudang prestasi di kejuaraan balapan berdebu tersebut.
Namun pada musim 2017, KTM melakukan terobosan dengan turun di kelas premier. Sebagai pemain baru, KTM harus bersaing ketat melawan pabrikan raksasa seperti Ducati, Yamaha, dan Honda.
Pada awalnya, KTM harus babak belur menghadapi ganasnya persaingan MotoGP. Saat itu KTM selalu berada di posisi belakang, kalah telak melawan para pesaingnya.
Memasuki musim 2020, KTM mulai bangkit. Pabrikan dengan warna khas orange itu perlahan dapat menunjukkan levelnya. Terbukti saat salah satu pembalapnya, Pol Epsragrao berhasil menempati posisi kelima di klasemen akhir.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa keputusan KTM turun di kelas premier tidak sia-sia. Akhirnya investasi 70 juta Euro yang digelontorkan KTM per musim membuahkan hasil.
“Kami tidak pernah berkiblat pada prinsip olimpiade dan hanya ingin berada di sana. Jika ikut ambil bagian, kami ingin berada di podium. Kami selalu mengatakan harus bersabar di MotoGP karena kami juga sempat menghabiskan waktu tujuh hingga delapan tahun untuk mendominasi Dakar dan US Supercross,” jelas Beirer, dikutip dari speedweek.com.
“Kami harus membuktikan keseriusan saat turun di MotoGP dan rencana jangka panjang di kelas premier dengan menjadikan tim Tech3 sebagai tim customer pada 2029 dan memperpanjang kontrak dengan Dorna hingga akhir 2026,” tambahnya.
Awalnya Beirer sadar keputusan untuk terjun ke kelas premier dapat membawa KTM pada jurang keterpurukan. Namun Beirer tetap optimis KTM dapat bersaing sejajar dengan tim-tim besar lainnya.
“Kami turun ke MotoGP sebagai merek off-road di musim 2017 dan harus melalui jalan berliku. Kita selalu sadar akan memakan banyak waktu sebelum bisa bersaing di dunia MotoGP. Namun kita melakukan dengan baik, tanpa ada pertanyaan, dengan memulai musim 2012 dengan kelas yang lebih kecil, yakni Moto3. Moto2 juga sangat penting pada 2016 karena di sana kita mempelajari banyak hal,” ungkap Beirer.
“Sekarang kami memiliki (pengalaman) enam tahun di MotoGP. Pada akhirnya kami sudah bisa mengambil keputusan. Memilih turun di MotoGP merupakan keputusan terbaik yang bisa kita lakukan demi merek KTM,” pungkasnya.
Penulis: Bintang Rahmat
Yusuf Abdillah
9.832
Berita Terkait
Di MotoGP 2026, Alex Marquez Adalah Rival Marc Marquez, Bukan Adik-Kakak
Hasil MotoGP Valencia 2025: Marco Bezzecchi Tutup Musim dengan Kemenangan
Hasil MotoGP Portugal 2025: Marco Bezzecchi Terdepan Asapi Alex Marquez, Pecco Bagnaia Lagi-lagi Gagal Finis
Hasil MotoGP Malaysia 2025: Alex Marquez Juara, Pecco Bagnaia Gagal Finis
Hasil MotoGP Australia 2025: Raul Fernandez Raih Kemenangan Perdana, Pecco Bagnaia Masih Terpuruk
Jadwal dan Link Streaming MotoGP Australia 2025 Minggu 19 Oktober, Balapan Sedang Berlangsung
Sirkuit Mandalika Masih Angker buat Marc Marquez, Gagal Finis dan Alami Cedera Tulang Selangka
Hasil MotoGP Mandalika 2025: Fermin Aldeguer Terdepan, 6 Pembalap Terjatuh Termasuk Marc Marquez
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming MotoGP Indonesia 2025, Live Sebentar Lagi
Pecco Bagnaia Frustrasi, Pasrah di Sisa Seri MotoGP 2025