Kronologi Mundurnya Gede Widiade dari Persija: Sudah Berniat Sejak 2 Bulan Lalu

Muhammad AdiyaksaMuhammad Adiyaksa - Kamis, 07 Februari 2019
Kronologi Mundurnya Gede Widiade dari Persija: Sudah Berniat Sejak 2 Bulan Lalu
Rafil Perdana dan Gede Widiade. (BolaSkor.com/Muhammad Adiyaksa).

BolaSkor.com - Sudah sejak dua bulan lalu lamanya Gede Widiade merencanakan mundur dari Direktur Utama (Dirut) Persija Jakarta. Tepatnya, ketika tim berjuluk Macan Kemayoran itu berhasil merengkuh trofi Liga 1 2018. Kala itu, Gede merasa tugasnya telah selesai.

"Saya mau mundur dua bulan yang lalu setelah juara. Setelah juara, saya bikin surat. Bukan sekarang. Saya berbicara dengan pemegang saham, saya mau mundur, sudah saya sampaikan. Selambat-lambatnya pemberitahuan saya tanggal 5 Februari 2019," ujar Gede di bekas Kantor Persija, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (6/2).

Gede secara resmi mengajukan pengunduran diri pada 1 Februari 2019 bersama Chief Operating Officer (COO) Persija, Muhammad Rafil Perdana. Meski begitu, baru pada Rabu (6/2), keduanya memberi tahu kabar ini kepada publik.

Posisi Dirut Persija, kata Gede, kini disandang oleh Kokoh Alfiat. Pria berambut putih ini pernah menjadi Direktur Keuangan PSSI beberapa tahun lalu. Sebelumnya, Kokoh juga disebut sebagai orang yang mengurusi keuangan tim berjuluk Macan Kemayoran ini.

Baca Juga:

Enggan Sedih saat Mundur, Gede Widiade: Saya Gembira karena Persija Juara

Pesan Terakhir Gede Widiade untuk Jakmania Usai Mundur dari Persija

Gede mengatakan, pengunduran dirinya dikarenakan pemilik saham Persija yang terdiri dari dua perusahaan dan satu yayasan, PT Jakarta Indonesia Hebat, PT Persija Jakarta Hebat, dan Yayasan Persija Muda menginginkan adanya perubahan dalam struktural manajemen. Gede mengetahui bahwa dirinya sudah tidak terpilih lagi sebagai direktur utama. Pria asal Bali itu melanjutkan, dirinya sempat ditawari untuk memegang posisi sebagai direktur olahraga. Namun, ia enggan untuk mengemebannya.

"Maka saya memperoleh informasi dari pemegang saham, pemegang saham ingin Persija secara profesional. Pemegang saham ingin aksi korporasi lebih besar. Untuk itu, pemegang saham menyusun action plan untuk Persija dan direksinya," kata Gede.

"Saya mendengar, untuk action plan jangka panjang perlu disusun aktivitas yang menunjang, di antaranya re-organisasi dan lain-lain. Perusahaan telah melakukan kegiatan penggantian direksi. Diperkirakan Januari atau Desember lalu, korporasi perusahaan melakukan persiapan, dalam rangka untuk Persija lebih besar lagi di masa depan," terang mantan Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC ini.

Gede sempat berulang kali mengatakan bahwa dirinya bekerja sebagai profesional di Persija. Bukan pemilik apalagi pemegang saham. Sejak masuk pada 2017 lalu, masa kerja Gede adalah tiga tahun. Meski belum berakhir tepat waktu, Gede merasa ketika Persija sudah juara, maka purna pula tugasnya.

"Saya dan Rafil telah tercapai apa yang kita sepakati bersama, antara pengurus di Persija bahwa Persija secara formal menargetkan dalam tiga tahun mencapai puncak, itu bisa terwujud di tahun kedua. Saya dan Rafil melaporkan kepada pemegang saham, tugas kami sudah selesai," imbuh Gede.

"Kami ingin menyerahkan kewenangan kepada pemberi mandat agar bisa diambil langkah-langkah lebih lanjut. Dan pemegang saham kelihatannya, gayung bersambut, mereka telah melakukan kegiatan reorgarnisasi dengan pergantian direksi. Secara struktural saya Rafil sudah tidak di organisasi lagi," tuturnya.

Persija jakarta Gede widiade Breaking News
Posts

1.188

Bagikan