Kontrak Baru Barcelona sebagai Hadiah Satu Dekade Gelandang Jangkar Revolusioner, Sergio Busquets


BolaSkor.com - Hanya ada dua hal yang pasti di dunia ini, kematian dan pajak. Ucapan itu begitu melegendaris karena diucapkan oleh salah satu bapak pendiri Amerika Serikat serta seorang penulis dan penemu, Benjamin Franklin.
Dianalogikan ke dalam istilah sepak bola, maka dua hal pasti itu adalah penyerang dan kiper. Mengapa demikian? Peran keduanya begitu terlihat nyata oleh publik. Siapa yang tidak suka melihat gol-gol hebat yang diciptakan penyerang, atau penyelamatan gemilang - sampai terlihat terbang ketika meloncat - yang dilakukan kiper.
Kontribusi kedua peran itu begitu diapresiasi oleh publik. Berkebalikan 180 derajat dengannya, peran-peran bek, khususnya gelandang bertahan sangat minim mendapat sorotan - underrated. Hanya mereka yang mengerti sepak bola atau rekan setimnya yang memahami betapa vitalnya peran gelandang bertahan.
Stigma pada peran gelandang bertahan biasanya hanya berbicara soal pemain yang kasar, perebut bola, tukang tekel dan sebagainya. Tidak salah memang. Namun sepak bola berkembang tiap tahunnya - entah disadari atau tidak. Peran itu berevolusi dan mencapai tingkatan, bahwa gelandang bertahan tidak harus punya kekuatan fisik kuat untuk dapat memenangi duel perebutan bola.
Figur revolusioner yang mengubah pandangan akan peran gelandang bertahan adalah Sergio Busquets. Dengan tubuhnya yang terlihat kerempeng, Busquets memang seringkali kesulitan meladeni pemain-pemain berotot, dan ia menutupinya dengan banyak kelebihan lainnya.
Visi bermain melalui operan yang akurat, penempatan posisi yang bagus, membaca permainan dengan baik, tahu momen untuk bertahan (merebut bola) dan melakukan transisi permainan. Busquets jadi nyawa bermain di lini tengah Barcelona selama sedekade terakhir.
"Cerdas, seimbang, memiliki visi. Kemampuan bermain Sergio tidak terbatas. Pemain Barca nomor 5 kuat ketika bertahan dan sangat berperan ketika tim menyerang. Penempatan posisinya yang sempurna menjadikannya pemain dengan aset besar," bunyi tulisan yang dimuat di laman resmi Barcelona.
"Sergio tidak tergantikan ketika membangun serangan dan mendistribusikan bola, selalu membuat keputusan tepat ketika mengoper bola, yang memberikan rekan setim keuntungan taktik."
Busquets mengajarkan bahwa seorang gelandang bertahan atau jangkar (pivot) juga bisa memiliki kemampuan teknik tinggi, bukan sekedar pemain yang mengandalkan otot. Saking hebat kemampuan bermainnya, guru sepak bola dan ikon Belanda, mendiang Johan Cruyff sampai dibuat terkesima olehnya.
"Secara garis besar, dia (Busquets muda) tampak seperti veteran dengan atau tanpa bola, dengan bola dia membuat apa yang sulit terlihat mudah: dia mengalirkan bola dengan satu atau dua sentuhan. Tanpa bola, dia memberi kita pelajaran: bahwa ia selalu berada di tempat yang tepat untuk mengintersep bola dan berlari seperlunya hanya untuk me-recovery jika kehilangan bola," tutur Cruyff pada 2009.
Dalam skema apapun dan siapapun pelatihnya di Barcelona selama 10 tahun terakhir, sejak ia memulai debut pasca dipromosikan dari La Masia, Busquets selalu jadi pilihan utama di lini tengah. Ketika Andres Iniesta dan Xavi Hernandez bermain dahulu kala, Busquets selalu ada untuk meng-cover keduanya.
Ibarat jam yang terus berdetak, pikiran Busquets juga terus berdetak sepersekian menit dalam memberi keputusan ketika bola ada di kakinya. Sebisa mungkin bola tidak terlalu lama ada di kakinya dan terus bergulir ke rekan setim agar tempo bermain tetap terjaga.
Terlihat mudah, tapi percayalah, melakukannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semakin mudah kita (publik) melihat dan beranggapan bahwa bermain sepak bola itu gampang jika melihat pemain seperti Busquets, maka semakin hebat juga pemain tersebut mengaplikasikann segala hal-hal (yang sebenarnya) sulit menjadi mudah.
Hadiah Kontrak Baru
Tanpa tedeng aling-aling, Barca tidak berpikir panjang memberikannya kontrak baru berdurasi lima tahun dan klausul pembelian seharga 500 juta euro. Busquets juga menerimanya dan akan bermain di Barca hingga 2023.
Pada 2023 Busquets akan berusia 35 tahun, kemungkinan besar ia pensiun dan akan memasuki klub pemain-pemain dalam kategori: one man club. Mempertahankan Busquets memang jadi keharusan untuk Barcelona dalam menjaga nilai-nilai klub.
Tatkala Barca begitu sulitnya menemukan talenta hebat yang dapat dipromosikan dari La Masia ke tim utama di era milenial ini, Busquets hadir sebagai representasi La Masia di tim asuhan Ernesto Valverde bersama Lionel Messi, Gerard Pique, Jordi Alba, Munir El Haddadi, dan Sergi Roberto.
Busquets adalah kapten kedua Barcelona setelah Messi yang sudah memainkan total 490 laga dan mencetak 13 gol dari 11 musimnya di tim utama. Jumlah titelnya pun seabrek, 28 trofi, di antaranya adalah tujuh LaLiga, tiga Liga Champions, dan enam Copa del Rey.
Mempertahankannya hingga 2023 dan menetapkan banderol 500 juta euro. Barca jelas tak ingin kehilangan pemain yang sempat diincar Manchester City untuk dipertemukan kembali dengan Pep Guardiola.
Arief Hadi
15.615
Berita Terkait
Marselino Ferdinan Catatkan Debut untuk AS Trencin di Liga Slovakia

Hasil Pertandingan: Inter Milan ke Puncak Klasemen Usai Bungkam AS Roma, Arsenal Jaga Tren Positif

Ratusan Atlet Dunia Ramaikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta

Hasil Pertandingan: Manchester City Masuk Perburuan Titel Premier League, Barcelona Menang Dramatis
Hasil Super League 2025/2026: Persija Jakarta Permalukan Persebaya di GBT

Sindir Manchester United, Marcus Rashford Seharusnya Introspeksi Diri
Marcus Rashford Diperlakukan Beda dengan Lamine Yamal, Barcelona Punya Standar Ganda?
Jadwal dan Link Live Streaming Barcelona vs Girona, Sabtu 18 Oktober 2025

Link Streaming Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta Sabtu 18 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi

Jadwal Siaran Langsung Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta, Sabtu 18 Oktober 2025
