Kisah Mundari Karya Tak Boleh Kasar dengan Maradona di Piala Dunia U-20


BolaSkor.com - Kabar duka sedang menimpa dunia sepak bola, legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona meninggal dunia pada usia 60 tahun. Pria yang pernah dijuluki Si Tangan Tuhan ini meninggal dunia lantaran serangan jantung.
Selama berkarier Maradona memiliki perjalanan yang luar biasa. Timnas Indonesia U-19/U-20 pernah mendapatkan kesempatan untuk berhadapan dengan pemain kelahiran Lanus, Argentina 30 Oktober 1960 tersebut. Skuat Garuda Muda melawan timnas Argentina di Piala Dunia U-20 1979.
Para pemain Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 1979 menyimpan kenangan manis dengan Maradona. Seperti yang dialami manajer Barito Putera, Mundari Karya, yang mendapatkan perintah mengawal Maradona.
Baca juga:
Maradona Meninggal: Napoli Ganti Nama Stadion, Argentina Berkabung Nasional
Mundari Karya saat itu memang ditugaskan oleh Soetjipto Soentoro pelatih Timnas Indonesia U-19 saat itu, untuk mengawal Maradona. Namun pada saat pertandingan, ternyata Mundari Karya mengaku salah pemain dalam menjaga.
"Saya termasuk orang yang beruntung bisa ikut Piala Dunia dan satu grup dengan Argentina dan main sama Maradona. Kalau lihat pengalaman sangat luar biasa," kata Mundari Karya ketika dihubungi oleh BolaSkor.com, Kamis (26/11).
"Saat persiapan tanding memang saya disiapkan buat lawan Maradona yah di dalam pertandingan itu. Dengan kualitas yang seperti itu, kalau dilihat kulitas sama dengan Maradona 1986, sangat sulit."

"Apalagi buat saya waktu itu pemain Argentina mukanya hampir sama semua. Itu juga pengalaman sih. Dia Ramon Diaz sama Barbas hampir sama muka, cara mainnya. Jadi bingung jaga yang mana, tapi pada pada akhirnya ya memang kami kalah kualitas," tambah Mundari Karya.
Lebih lanjut, Mundari Karya juga mengaku saat itu FIFA juga memberikan pesan kepada para pemain Timnas Indonesia U-19 sebelum melawan Argentina. Mereka berpesan jangan bermain kasar dengan Maradona. Pasalnya, Maradona merupakan aset bintang dunia sepak bola.
"Tapi memang waktu sebelum pertandingan ada pesan tersendiri dari FIFA. Mereka yang tidak tahu mungkin sepak bola Indonesia ada pesan jangan kasari dia (Maradona)," ujar Mundari.
"Ada pemain kita bek kiri Tomy Herru Latuperissa dia dari Medan, kan mainnya rap-rap. Baru main Maradona dihajar. Langsung dikeluarin dia sama Mas Cipto (pelatih) dan ini pengalaman yang luar biasa selama saya bermain sepak bola," pungkas Mundari.
Piala Dunia U-20 1979 saat itu memang menjadi gelaran tertinggi Timnas Indonesia U-19. Saat itu, Timnas Indonesia U-20 kalah telak 5-0 dari Argentina.
Hadi Febriansyah
4.870
Berita Terkait
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Jerman vs Irlandia Utara, Senin 8 September 2025

Hasil MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Putus Tren Positif Marc Marquez

Galeri Foto: Timnas Indonesia Libas China Taipe

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Turki vs Spanyol, Senin 8 September 2025

Cara Menonton dan Link Streaming Lithuania vs Belanda, Live Sebentar Lagi

Belum Menyerah, AC Milan Siap Gaet Dusan Vlahovic pada Januari

Timnas Indonesia vs Lebanon: Patrick Kluivert Janjikan Skema Menyerang

Nicolas Jackson Ungkap Alasan Hengkang dari Chelsea, Bukan karena Enzo Maresca

Menyesal, Barcelona Ingin Pulangkan Marcus Rashford ke Manchester United

Akan Hadapi Manchester City di Etihad, Kevin De Bruyne Ungkap Perasaannya
