Kisah Eks Kapten Timnas Indonesia, Antara Hobi Bersepeda dan Sepak Bola


BolaSkor.com - Bersepeda kini sudah bukan sekadar hobi. Di beberapa kota, aktivitas yang juga akrab disebut gowes ini sudah menjadi semacam lifestyle. Namun pada intinya, bersepeda sangat tepat untuk menjaga kondisi kesehatan.
Bersepeda juga menjadi hobi general. Banyak atlet maupun mantan atlet yang serius bersepeda. Eks kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi menjadi salah satunya.
Pria kelahiran Solo, 2 November 1972 ini gemar bersepeda. Dia bukan sekadar berputar mengelilingi kecamatan, bersama bapak-bapak satu komplek. Puluhan hingga ratusan kilometer ia lahab hampir setiap pagi hari.
"Biasanya pagi setelah Subuh langsung berangkat. Nanti sebelum jam tujuh sudah sampai rumah, bersiap masuk kantor. Kalau hari Minggu jarak tempuhnya lebih jauh karena libur," tutur Agung kepada Bolaskor.com, Jumat (29/3) lusa.

Dua sepeda balap merk Specialized dan Giant dimiliknya. Dia juga punya sepeda gunung merk Bridgestone. Tiga sepeda itu digunakan secara bergantian, sesuai rute yang akan ditempuh.
Rute harian yang dia tempuh bisa ke Kabupaten Boyolali. Meski jaraknya hanya sekitar 50 kilometer jika pulang-pergi, namun rute ini cukup berat karena menanjak saat berangkat.
Sementara bila hari Minggu, dia bisa bersepeda ke Cemoro Sewu, Tawangmangu yang dikenal lewat tanjakan beratnya. Tak jarang juga ke pantai yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Aktivitas ini untuk jaga kondisi saja. Biar tetap fit dan berat badan bisa stabil. Kadang sendiri, tapi kadang juga rombongan sama teman-teman," jelasnya.

Meski mulai tergila-gila dengan dunia sepeda, Agung tak lupa untuk berbagi ilmu sepak bola yang membesarkan namanya. Setelah resmi pensiun tahun 2008, dia sempat menjadi pelatih junior hingga senior tim Persis Solo pada tahun 2010-2015. Pengoleksi 53 caps bersama Timnas Indonesia ini juga kerap memimpin latihan di Sekolah Sepak Bola (SSB) POP Solo.
Kini, Agung bersama sang adik, Guntoro Tri Prasetyo menukangi tim kota Solo menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2018. Sederet pemain Liga 1 dan Liga 2 2018 merupakan bekas binaannya dari tim Persis Junior.
Mulai Akbar Riansyah (PSIS Semarang), Fredyan Wahyu Sugiantoro (PSMS Medan), Dedi Cahyono (Persis Solo) hingga Chandra Waskito (Persis Solo). Baginya, sebuah kebanggaan tersendiri jika pemain yang dilatihnya bisa menembus tim profesional.
"Para pemain muda hanya perlu diberi kesempatan," tuturnya. "Saya pikir tidak ada salahnya jika kuota pemain asing klub Liga 1 kembali dikurangi, agar pemain muda bisa membuktikan kualitasnya," pungkasnya. (Laporan Kontributor Al Khairan Ramadhan/Solo)
Tengku Sufiyanto
17.556
Berita Terkait
Barcelona vs Olympiakos: Badai Cedera Bikin Hansi Flick Harus Putar Otak

AC Milan Berada di Puncak Klasemen Serie A, Allegri Emoh Bicara Scudetto

Thom Haye Mulai Padu dengan Permainan Persib Bandung, Bojan Angkat Topi

Pemain Timnas Indonesia Diistirahatkan Jelang Persib Melawan Selangor FC

Akui Sudah Petakan Kekuatan, Pelatih Senam Indonesia Pede Raih Medali di SEA Games 2025

Hasil Atlet Putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025: Abiyu Rafi Membanggakan

Manfaatkan Klausul David Beckham, AC Milan Ingin Rekrut Son Heung-min

Kocak, Bruno Fernandes Unggah Foto Harry Maguire Jadi Pemain Timnas Brasil

Juventus Dipermalukan Como, Posisi Igor Tudor di Ujung Tanduk

AC Milan vs Fiorentina: Satu Poin La Viola Dirampok Wasit
