Kisah Carlos Sainz Jr, Start Posisi Terakhir dan Tahu Naik Podium Dua Jam Setelah Lomba

BolaSkor.com - Nasib siapa yang tahu. Keberuntungan terkadang berpihak kepada siapa yang enggan menyerah dan terus bekerja keras apapun situasinya.

Hal di atas dirasakan pembalap McLaren, Carlos Sainz Jr pada lomba putaran ke-20 Formula 1 (F1) 2019 di Sirkuit Interlagos, Brasil, Senin dini hari WIB.

Baca Juga:

Lomba F1 GP Brasil: Duo Ferrari Tabrakan, Hamilton Dapat Penalti, dan Verstappen Menang

Verstappen Raih Pole Position di Brasil

Singkat cerita, Sainz Jr harus memulai lomba GP Brasil dari posisi 20 lantaran pada sesi kualifikasi mobil geberannya mengalami loss power.

Namun berkat strategi berbau 'perjudian' tim McLaren dengan menerapkan hanya satu pitstop buatnya, Sainz Jr bisa finis keempat. Kegembiraan anak dari legenda reli, Carlos Sainz itu semakin bertambah.

Karena dua jam setelah lomba berlangsung, petugas lomba memutuskan untuk menghukum pembalap yang finis ketiga, Lewis Hamilton dengan penalti lima detik. Hamilton divonis bersalah karena mengakibatkan Alexander Albon melintir ketika sedang memperebutkan podium kedua.

Alhasil podium ketiga GP Brasil menjadi milik Sainz Jr. Ya, ia memang tidak ada di podium saat selebrasi karena saat itu urutan ketiga masih diisi Hamilton.

Meskipun begitu, posisi ketiga ini tetap memiliki banyak makna. Karena ia kali pertama finis tiga besar sejak berkarier di F1. Untuk McLaren, ini juga podium pertama setelah puasa selama lima tahun.

"Perasaan yang sangat istimewa. Kesempatan finis podium setelah lomba selesai dua jam lamanya juga begitu aneh," Sainz Jr menuturkan.

"Tapi ini semua begitu spesial. Hari di mana saya tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi," tambahnya.

Walau podium GP Brasil 'berbau' hadiah karena Hamilton mendapat penalti, finis ketiga di Interlagos juga bukti kerja keras Sainz Jr dan McLaren beberapa musim terakhir mulai terbayar.

Seperti diketahui, McLaren masih terus mencari jati diri meski sempat berstatus tim papan atas. Namun di F1 2019, McLaren mulai bisa bersaing di papan tengah, setelah sebelumnya selalu berkutat dengan kendala teknis dan terbenam di papan bawah.*