Kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Dapat Hukuman Komdis PSSI

BolaSkor.com - Kiper FC Bekasi City, Cahya Supriadi, mendapatkan sanksi larangan bermain dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi itu diberikan lantaran Cahya dianggap melakukan pelanggaran berbahaya.

Pelanggaran itu terjadi saat Cahya memperkuat FC Bekasi City menghadapi PSPS Pekanbaru dalam lanjutan pertandingan Liga 2 musim 2024/2025, Jumat (15/11).

Dalam putusannya, Komdis PSSI memvonis kiper Timnas Indonesia di skuad proyeksi Piala AFF 2024 itu menggunakan tubuhnya secara berlebihan yang membahayakan pemain lawan.

Pelanggaran itu pun membuat Cahya mendapatkan kartu merah langsung. Komdis kemudian menambah hukuman Cahya.

Baca Juga:

Timnas Indonesia Berkandang di Stadion Manahan pada Babak Penyisihan Grup Piala AFF 2024

Pertimbangan STY Pilih Asnawi dan Arhan Pimpin Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Bek Arema FC Bertekad Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2024

Komdis memberikan tambahan hukuman berupa larangan bermain dalam empat pertandingan. Artinya, Cahya bakal absen dalam lima laga. Selain itu, Cahya juga harus membayar denda sebesar Rp5 juta.

Cahya merupakan seorang kiper muda yang namanya mulai dikenal saat memperkuat Persija Jakarta. Cahya juga kiper utama Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2022.

Kini Cahya dipercaya memperkuat Timnas Senior. Dia akan mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2024 di Bali mulai Kamis (28/11).

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Berikut bunyi putusan Komdis PSSI terkait sanksi untuk Cahya Supriadi:

Sdr. Cahya Supriadi (pemain Tim FC Bekasi City)

• Nama Kompetisi: Pegadaian Liga 2 2024/2025
• Pertandingan: FC Bekasi City vs PSPS Pekanbaru
• Tanggal Kejadian: 15 November 2024
• Jenis Pelanggaran: melakukan pelanggaran serius bertindak kasar menggunakan tubuhnya secara berlebihan yang membahayakan pemain lawan serta mendapatkan kartu merah langsung
• Hukuman: hukuman tambahan larangan bermain sebanyak 4 pertandingan; denda Rp. 5.000.000,-