Ketika Nostalgia Masa Lalu Hadir Menjadi Pelepas Dahaga Penggila Sepak Bola di Tengah Pandemi


BolaSkor.com - Ketika kevakuman sepak bola sudah memasuki minggu kelima di tengah pandemi virus corona dan tanggal kembali bergulirnya masih tidak jelas, penggila sepak bola mulai dilanda dahaga sajian dari lapangan hijau. Menyikapi ini para penyedia konten, termasuk stasiun televisi, mulai beralih ke masa lalu.
Berbagai sajian nostalgia kini ramai dilihat di berbagai media, dari tulisan, video YouTube, hingga program televisi. Sebagai contoh, kanal resmi FIFA di YouTube sudah rutin menayangkan laga-laga nostalgia Piala Dunia.
Sementara musim panas ini, sebagai pengganti Piala Eropa 2020 yang ditunda, BBC berencana menampilkan ulang Piala Eropa 1996, sebuah turnamen yang memiliki tempat khusus di hati publik Inggris, meski mereka gagal menjadi juara di kandang sendiri.
Baca Juga:
Dampak Virus Corona: 4 Cara Premier League Akhiri Musim Ini
Tak Ada Garansi Liverpool Dapatkan Trofi Premier League
Dampak Virus Corona: Desakan Klub di Balik Penundaan Premier League
Sedangkan itu pesaing BBC, ITV akan menayangkan 31 pertandingan klasik Premier League. Tidak hanya penyedia konten komersial, pihak klub juga tidak ketinggalan memilih kembali ke masa lalu melalui saluran media mereka.
Mengapa memilih tayangan nostalgia? Selain karena tidak ada tayangan kekinian mengingat vakumnya kegiatan, tayangan nostalgia juga dinilai akan membuat penggila sepak bola merasa nyaman di tengah kondisi yang aneh seperti saat ini.
Tren menghidupkan kembali masa lalu secara alami ikut meluas ke media suporter. “Tanpa sepak bola nyata yang terjadi, ini adalah waktu yang aneh. Kami memilih nostalgia," ujar John Gibbons dari Anfield Wrap, salah satu media suporter Liverpool.
“Ini terbukti sangat populer di kalangan suporter. Fans yang lebih tua dapat bernostalgia sementara yang lebih muda bisa belajar lebih banyak tentang sejarah Liverpool. Ini juga merupakan cara yang sangat menyenangkan untuk merenungkan bagaimana permainan telah berubah."
Masa lalu sepak bola dengan cepat menjadi sumber materi yang kaya untuk ditambang. Untuk penyedia konten, nostalgia menjadi pengganti sementara yang dibutuhkan. Bagi para pencinta sepak bola, nostalgia menjadi pelepas dahaga mereka.
Yang lebih menarik, maraknya sajian nostalgia di berbagai media ternyata juga memiliki dampak positif pada industri lainnya.
“Terhentinya sepak bola akibat Covid-19 adalah waktu yang tepat bagi para penyiar, tim, dan brand untuk mengingatkan para penggemar akan masa lalu yang indah. Itu memungkinkan kami menghidupkan kembali kenangan terkait," ujar Rory O'Connor dari TOFFS, perusahaan yang membuat pakaian olahraga retro.
"Kami melihat adanya peningkatan minat di antara generasi muda fans terhadap barang-barang masa lalu. Jersey-jersey retro atau berdesain dengan gaya masa lalu makin laris."
Dari menonton kembali pertandingan-pertandingan klasik, hingga mengenakan jersey klasik, kecintaan penggila sepak bola kepada masa lalu kini ada pada titik tertinggi. Akan menarik untuk melihat sejauh mana hal ini berlanjut ketika sepak bola kembali bergulir nanti.