Ketika Liverpool Membiarkan Manchester United Menguasai Premier League

Sebab, meroketnya prestasi The Red Devils hanya bertepatan dengan momen kejatuhan Liverpool.
Johan KristiandiJohan Kristiandi - Jumat, 10 April 2020
Ketika Liverpool Membiarkan Manchester United Menguasai Premier League
Liverpool (Liverpool Echo)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Pada akhir 2002, Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, berada di bawah tekanan. Atau, setidaknya itu yang digambarkan media.

Arsenal asuhan Arsene Wenger memenangi Premier League pada musim sebelumnya dan unggul enam poin dari Man United. Situasi tersebut membuat Ferguson berada di ujung tanduk.

Mantan bek Liverpool, Alan Hansen, mengklaim Ferguson menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya. Namun, Ferguson merespons dengan cara berbeda.

"Tantangan terbesar saya bukan apa yang terjadi saat ini. Tantangan terbesar saya adalah menjatuhkan Liverpool dari tempat mereka," jelas Ferguson kepada The Guardian.

Baca Juga:

Mohamed Salah, 'Raja Mesir' yang Terus Mengukuhkan Status Legenda di Liverpool

Alasan Sadio Mane dan Mohamed Salah Tidak Akan Tinggalkan Liverpool

Legenda Manchester United: Liverpool Tidak Boleh Dapat Hadiah Gelar Juara

Liverpool

Pernyataan Ferguson tersebut bisa dimaklumi. Sebab, Manchester United memutus hegemoni Liverpool di sepak bola Inggris. Saat itu, Man United mengoleksi tujuh gelar kompetisi teratas di Inggris sejak kemenangan terakhir The Reds pada 1990.

Namun, Ferguson tidak benar-benar menjatuhkan Liverpool dari singgasana. Sebab, meroketnya prestasi The Red Devils hanya bertepatan dengan momen kejatuhan Liverpool.

Ketika Liverpool meraih gelar usai menekuk QPR 2-1 pada 28 April 1990, tidak banyak yang menyangka kejatuhan sudah di depan mata. Itu adalah gelar ke-18 Liverpool di mana 10 di antaranya diraih dalam 14 tahun sebelumnya.

Rupanya, apa yang terjadi di dalam tim tidak semanis yang terlihat dari luar. "Terakhir kali memenangi liga, kami mengalami kemunduran dibanding tim musim sebelumya," ujar bek serbaguna, Steve Nicol kepada the42.ie.

"Tidak mungkin kami bermain dengan gairah atau komitmen yang sama pada tahun itu. Itulah saat penurunan dimulai," sambungnya.

Ketenangan mental Liverpool untuk mempertahankan gelar bisa sangat besar. Namun, masalah utamanya adalah soal emosi.

Tragedi Hillsborough pada 1989 yang merenggut 96 nyawa suporter Liverpool telah memengaruhi pemain. "Tiga tahun kami tidak bisa mendapatkan fokus. Tiga tahun kami bermain dalam gelembung. Tiga tahun kami otopilot," jelas Nicol.

"Sulit menyadari itulah yang terjadi pada saat itu. Tidak ada yang tahu bagaimana cara mengatasinya dengan benar."

Satu di antara sosok yang terpukul paling telak adalah Kenny Dalglish. Pemain dan manajer legendaris tersebut berusaha menghibur keluarga korban hingga menghadiri empat pemakaman dalam sehari. Namun, dia menolak buka suara soal tragedi.

Dalglish membuat keputusan menggemparkan setelah mengundurkan diri sebagai manajer pada 22 Februari 1991. Itu hanya berselang dua hari usai bermain 4-4 melawan Everton di Goodison Park.

"Kami semua datang untuk latihan dan diminta bertemu di ruang ganti," kata Ian Rush kepada The Guardian. "Kenny masuk dan berkata dia akan pergi."

"Itu benar-benar kejutan di sana. Dia tidak bisa bicara terlalu banyak tetapi ada air mata di matanya saat dia berbicara."

Mental Dalglish sangat terpukul. Ia dikabarkan mencari jalan pintas dengan menenggak alkohol untuk menghilangkan rasa perih di dalam hati. Sang manajer juga menyuntik badannya untuk mengatasi ruam yang membuat tubuhnya kesakitan.

"Sebenarnya, saya ingin meninggalkan Anfield pada 1990, setahun sebelum akhirnya mengundurkan diri," ungkapnya dalam autobiografinya 'Dalglish'.

"Dalam 22 bulan antara Hillsborough dan pengunduran diri, ketegangan terus bertambah sampai akhirnya saya patah."

Dalglish kemudian mengaku menyesali keputusannya pergi. Demi kebaikan, ia bersedia untuk kembali setelah cuti dua minggu.

Namun, meskipun kepala eksekutif Liverpool Peter Robinson mengatakan pintu tetap terbuka, Dalglish tidak pernah dihubungi.

"Klub punya ide lain, jelas," kata mantan penyerang itu, "dan pergi ke arah lain," tambahnya.

Liverpool Manchester United Premier League Breaking News
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Experienced Journalist with a work history in the online media industry of more than 7 years.
Posts

17.458

Berita Terkait

Inggris
Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
Wayne Rooney menilai Ruben Amorim bukan satu-satunya penyebab krisis Manchester United. Menurutnya, para pemain juga harus bertanggung jawab atas performa buruk Setan Merah di Premier League.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
Ragam
3 Alasan AC Milan Tidak Akan Meraih Scudetto Meskipun Tampil Meyakinkan di Awal Musim
AC Milan tampil impresif di awal musim Serie A 2025/2026 dan sempat puncaki klasemen. Namun, ada 3 alasan mengapa Rossoneri diyakini sulit meraih Scudetto musim ini.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
3 Alasan AC Milan Tidak Akan Meraih Scudetto Meskipun Tampil Meyakinkan di Awal Musim
Liga Champions
Jadwal Lengkap Matchday 2 Liga Champions 2025-2026, Barcelona Tantang PSG, Jose Mourinho Kembali ke Stamford Bridge
Matchday 2 Liga Champions 2025-2026 bergulir tengah pekan ini. Sebanyak 18 pertandingan akan dimainkan mulai Selasa (30/9) hingga Kamis (2/10).
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Jadwal Lengkap Matchday 2 Liga Champions 2025-2026, Barcelona Tantang PSG, Jose Mourinho Kembali ke Stamford Bridge
Liga Champions
Kairat vs Real Madrid: Mencari Mangsa Ke-112
Real Madrid akan menghadapi Kairat pada matchday 2 Liga Champions 2025/2026 di Stadion Sentral Almaty. Los Blancos berpeluang menorehkan kemenangan atas tim ke-112 dalam sejarah Liga Champions.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Kairat vs Real Madrid: Mencari Mangsa Ke-112
Italia
Luka Modric Ungkap Motivasi Terbesar di Balik Penampilan Impresif di Usia 40 Tahun
Di usia 40 tahun, Luka Modric menjadi salah pemain kunci saat AC Milan mengalahkan Napoli.
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Luka Modric Ungkap Motivasi Terbesar di Balik Penampilan Impresif di Usia 40 Tahun
Italia
Inter Milan Telah Tentukan Masa Depan Manuel Akanji
Inter Milan dikabarkan puas dengan performa Manuel Akanji. Nerazzurri siap mengaktifkan opsi pembelian €15 juta dari Manchester City sebelum musim berakhir.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Inter Milan Telah Tentukan Masa Depan Manuel Akanji
Italia
Masuk Buku Sejarah Inter Milan, Perkembangan Pesat Pio Esposito Kejutkan Cristian Chivu
Francesco Pio Esposito berhasil mengukir namanya dalam buku sejarah Inter Milan setelah mencetak gol pertamanya di Serie A.
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Masuk Buku Sejarah Inter Milan, Perkembangan Pesat Pio Esposito Kejutkan Cristian Chivu
Inggris
Legenda Manchester United Klaim Arsenal Miliki Skuad Terbaik di Premier League Saat Ini
Arsenal memetik kemenangan dramatis atas Newcastle United di St James' Park pada pekan keenam Premier League, Minggu (28/9).
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Legenda Manchester United Klaim Arsenal Miliki Skuad Terbaik di Premier League Saat Ini
Inggris
Alasan Gareth Southgate Jadi Kandidat Terkuat Pengganti Ruben Amorim di Manchester United
Manchester United dikabarkan serius mempertimbangkan Gareth Southgate sebagai pengganti Ruben Amorim. Inilah alasan mengapa Southgate jadi kandidat terkuat.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Alasan Gareth Southgate Jadi Kandidat Terkuat Pengganti Ruben Amorim di Manchester United
MotoGP
Marc Marquez Panen Pujian Usai Juara MotoGP 2025
Keberhasilan Marc Marquez menjuarai MotoGP 2025 disambut meriah oleh para pebalap dunia lainnya.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 September 2025
Marc Marquez Panen Pujian Usai Juara MotoGP 2025
Bagikan