Ketika Film Jadi Propaganda untuk Peningkatan Prestasi Sepak Bola Suatu Negara

Contoh yang dimaksud adalah Kapten Tsubasa.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Jumat, 30 Maret 2018
Ketika Film Jadi Propaganda untuk Peningkatan Prestasi Sepak Bola Suatu Negara
Scene film Kapten Tsubasa. (Facebook)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Hari ini, Jumat (30/3), diperingati sebagai Hari Film Nasional. Film berartikan karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya.

Dalam perkembangannya, film banyak dijadikan sebagai alat propaganda. Kekuatan film untuk menjadi alat propaganda memang tidak bisa dipungkiri lagi untuk mempengaruhi masyarakat.

Film yang dijadikan alat propaganda bisa bersifat membangun opini negatif atau positif di tengah masyarakat. Jika opini negatif, biasanya dibangun untuk membenci sebuah objek seperti perorangan hingga negara. Opini positif bisa membangun sebuah prestasi.

Salah satu film yang dijadikan alat propaganda untuk membangun opini positif, ada di bidang sepak bola. Film kartun Kapten Tsubasa merupakan contoh propaganda positif untuk peningkatan prestasi sepak bola di Jepang.

Kapten Tsubasa bercerita tentang seorang anak bernama Tsubasa Oozora mengejar mimpi untuk membawa Jepang meraih gelar juara Piala Dunia. Ia pun harus berlatih dan berkerja keras menitih karier hingga benua Eropa.

Dalam perjalanannya, Tsubasa Oozora menemukan teman-teman yang menyukai sepak bola dan memiliki cita-cita pribadi berbeda dengannya. Namun, pada intinya mimpi mereka sama, yakni membela timnas Jepang dan meraih gelar juara Piala Dunia. Mereka yang dimaksud adalah Kojiro Hyuga, Ken Wakashimasu, Jun Misugi, Genzo Wakabayashi.

Timnas Jepang di serial anime Captain Tsubasa. (Facebook)

Kapten Tsubasa Dijadikan Propaganda untuk Peningkatan Prestasi Sepak Bola Jepang

Menurut artikel dari situs resmi FIFA, Jepang sudah memainkan olah raga sepak bola sejak 600-an tahun yang lalu. Buktinya, Jepang sudah berpartisipasi di cabang olah raga sepak bola Olimpiade Berlin 1936. Namun, baru meraih medali perunggu di Olimpiade Meksiko 1968.

Meski begitu, sepak bola populer di Jepang berkat Kapten Tsubasa karangan Yoichi Takahash. Awalnya, Kapten Tsubasa dibuat dalam bentuk komik. Lewat Kapten Tsubasa, anak-anak Jepang mulai cinta sepak bola di bawah bayang-bayang olah raga paling populer di Negeri Sakura, yakni bisbol.

Pada tahun 1980, komik Kapten Tsubasa hanya mampu mendorong 4 persen anak-anak menyukai sepak bola. Anak-anak di Jepang mulai belajar cara memainkan olah raga sepak bola.

Tiga tahun kemudian, komik Kapten Tsubasa meledak. Kapten Tsubasa akhirnya dibuat serial dan film anime.

"Captain Tsubasa adalah fenomena sosial. Saya ingat ada masa di mana setiap bola yang dipakai Tsubasa atau topi yang dikenakan kiper Wakabayashi langsung habis terjual di toko keesokan harinya," tutur Takahashi, dikutip dari Fox Sport.

Sampai pada akhirnya, sepak bola menjadi olah raga paling populer di Jepang mengalahkan bisbol. Semua anak-anak bermain sepak bola. Pemerintah dan Federasi Sepak Bola Jepang saling bersinergi membangun pembinaan usia muda.

Akhirnya, Jepang menjadi salah satu raksasa Asia. Jepang menjadi negara paling banyak meraih gelar juara Piala Asia, yakni empat kali juara (1992, 2000, 2004, 2011). Jepang merupakan negara pertama Asia bersama Korea Selatan yang menjadi tuan ruman Piala Dunia, tepatnya pada tahun 2002. Jepang pun tidak pernah absen ke putaran final Piala Dunia sejak 1998.

Poster film Garuda di Dadaku 2. (Internet)

Garuda di Dadaku, Contoh Kapten Tsubasa di Indonesia

Cara film untuk meningkatkan prestasi sepak bola, seperti layaknya Kapten Tsubasa, ditiru beberapa negara. Salah satunya Indonesia.

Film Indonesia bertemakan sepak bola, dengan tujuan agar anak-anak mencintai dunia bal-balan Tanah Air, sudah mulai ada sejak tahun pertengahan 2000-an. Salah satu film yang dimaksud adalah Garuda di Dadaku.

Film Garuda di Dadaku dirilis pada Juni 2009. Film ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film itu juga dibintangi Emir Mahira, Aldo Tansani, Marsha Aruan, Ikranegara, Maudy Koesnaedi, Ari Sihasale, dan Ramzi.

Emir sebagai pemeran utama berperan sebagai Bayu. Bayu sangat menggemari sepak bola. Ia bercita-cita menjadi pesepak bola hebat, membela dan meraih prestasi bersama Timnas Indonesia.

Namun, mimpi Emir tidak mudah diwujudkan seperti membalikan telapak tangan. Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu, karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.

Mesk begitu, Bayu tetap tidak pantang menyerah. Dua sahabat Bayu, Heri dan Zahra membantunya untuk tetap bisa berlatih sepak bola. Sebab, tujuan Bayu adalah untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-13. Pada akhirnya, Bayu pun masuk ke dalam Timnas Indonesia U-13 yang dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan internasional.

Film Garuda di Dadaku berlanjut ke serial dua. Kali ini, dengan mimpi yang sama, Bayu bisa membawa Timnas Indonesia U-15 menjadi juara sebuah kejuaraan tingkat ASEAN di Jakarta. Ia bertugas sebagai kapten tim.

Jika dilihat dari jalan ceritanya, film ini mengajak anak-anak yang mempunyai mimpi menjadi pesepak bola hebat untuk terus berusaha menggapai impiannya tersebut. Film ini juga mengajak anak-anak untuk mencintai sepak bola sebagai olah raga paling populer di Indonesia.

Semakin banyak anak-anak yang mencintai sepak bola, maka pembinaan usia muda makin menjamur. Dari pembinaan tersebut, lahir seorang pemain hebat untuk mengharumkan sepak bola Tanah Air di mata internasional.

Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.469

Berita Terkait

Timnas
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siap Tempur Lawan Arab Saudi dan Irak, Jordi Amat Berharap Wasit Bersikap Adil
Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat, dalam kondisi prima jelang laga melawan Arab Saudi dan Irak pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia berharap wasit bersikap adil di dua laga tersebut.
Arief Hadi - Kamis, 02 Oktober 2025
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siap Tempur Lawan Arab Saudi dan Irak, Jordi Amat Berharap Wasit Bersikap Adil
Inggris
'Hobi' Chelsea Koleksi Kartu Merah Hambat Alejandro Garnacho
Chelsea sudah mengoleksi tiga kartu merah dalam empat pertandingan terakhir.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
'Hobi' Chelsea Koleksi Kartu Merah Hambat Alejandro Garnacho
Italia
Pelatih Legendaris AC Milan Kritik Keras Bintang Inter Milan
Pelatih legendaris AC Milan Fabio Capello mengkritik keras Federico Dimarco setelah bek Inter Milan tersebut mengeluhkan seringnya pergantian pemain di bawah pelatih sebelumnya, Simone Inzaghi.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Pelatih Legendaris AC Milan Kritik Keras Bintang Inter Milan
Spanyol
Isu Pemain Mogok Tampil Warnai Kemenangan Real Madrid di Kazakhstan
Kemenangan Real Madrid atas Kairat Almaty dinodai kabar adanya pemain yang menolak bermain.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Isu Pemain Mogok Tampil Warnai Kemenangan Real Madrid di Kazakhstan
Italia
Napoli Kalahkan Sporting, Antonio Conte dan Kevin De Bruyne Bantah Berselisih
Antonio Conte menjawab isu yang menyebutkan adanya keretakan hubungan dengan Kevin De Bruyne.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Napoli Kalahkan Sporting, Antonio Conte dan Kevin De Bruyne Bantah Berselisih
Italia
Massimiliano Allegri Inginkan Bek Baru, AC Milan Bersiap Gaet Joe Gomez pada Januari
Joe Gomez yang saat kesulitan mendapatkan waktu bermain di Liverpool kembali menjadi bidikan AC Milan.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Massimiliano Allegri Inginkan Bek Baru, AC Milan Bersiap Gaet Joe Gomez pada Januari
Inggris
Beri Kebebasan Penuh, Mikel Arteta Ingin Martin Odegaard Lebih Berani Ambil Risiko
Pelatih Arsenal Mikel Arteta menginginkan Martin Odegaard untuk lebih berani mengambil risiko dalam menciptakan kreasi bagi timnya.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Beri Kebebasan Penuh, Mikel Arteta Ingin Martin Odegaard Lebih Berani Ambil Risiko
Liga Europa
AS Roma vs Lille: Calvin Verdonk Kemungkinan Starter, Gasperini Waspadai Olivier Giroud
AS Roma akan menjamu Lille pada matchday kedua Liga Europa yang akan berlangsung di Stadion Olimpico, Kamis (2/10) pukul 23.45 WIB.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
AS Roma vs Lille: Calvin Verdonk Kemungkinan Starter, Gasperini Waspadai Olivier Giroud
Italia
Cetak Brace, Rasmus Hojlund Samai Jumlah Gol yang Dibuatnya dalam 35 Laga Terakhir di Manchester United
Rasmus Hojlund memborong dua gol saat Napoli mengalahkan Sporting CP 2-1 di Liga Champions.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Cetak Brace, Rasmus Hojlund Samai Jumlah Gol yang Dibuatnya dalam 35 Laga Terakhir di Manchester United
Italia
Presiden AC Milan Ungkap Detail Stadion Baru, Berbentuk Oval, Berkapasitas 71.500, dan Dua Tingkat
Presiden AC Milan Paolo Scaroni mengatakan stadion baru ini akan memungkinkan para suporter berada lebih dekat dengan lapangan, meningkatkan pengalaman menonton.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Presiden AC Milan Ungkap Detail Stadion Baru, Berbentuk Oval, Berkapasitas 71.500, dan Dua Tingkat
Bagikan