Ketika Ducati Tertarik Rekrut Marc Marquez

BolaSkor.com – Sebagai salah satu tim papan atas MotoGP, Ducati ingin merekrut pembalap-pembalap top. Aoalagi tim asal Italia ini sudah haus akan gelar juara yang sudah lama tidak didapatkan.

Tercatat MotoGP 2007 merupakan terakhir kali Ducati berhasil meraih gelar juara. Saat itu lewat kelihaian pembalapnya, Casey Stoner, Ducati mampu mematahkan dominasi Yamaha dan Honda.

Setelah era Stoner banyak pembalap berbakat yang membela Ducati. Sebut saja Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Jack Miller, Johann Zarco, bahkan sang legenda MotoGP, Valentino Rossi.

Baca Juga:

Banyak Rider Bandel, Dorna Bakal Siapkan Sanksi Lebih Tegas

Terus Terpuruk, Honda Layaknya Benang Kusut

Namun dari semua pembalap tersebut tidak ada yang mampu meraih keberhasilan secemerlang Stoner. Pencapaian terbaik Ducati usai era Stoner hanya dapat diraih oleh Dovizioso. Itu pun Dovizioso hanya mampu membawa tim Ducati meraih posisi kedua dalam klasemen akhir di musim 2019.

Terkait hal ini, Ducati sebenarnya memiliki peluang besar untuk merajai kembali kompetisi MotoGP. Pasalnya setelah hengkangnya Stoner, tim asal Italia ini sempat berniat merekrut Marc Marquez.

General Manager tim Ducati, Gigi Dall’Igna bahkan mengungkapkan bahwa pada musim 2017-2018 lalu, banyak anggota tim yang lebih memilih merekrut Marc Marquez dibandingkan Jorge Lorenzo. Namun sayangnya hal ini mustahil dilakukan Ducati saat itu.

“Merekrut Marquez sangat tidak mungkin. Jadi kami memutuskan untuk merekrut Jorge di mana dia adalah salah satu pembalap yang bisa mengalahkannya. Saya berpikir ini mungkin, tetapi ternyata tidak. Saya meminta maaf tidak bisa mendapatkan hasil baik saat bersama dengan Jorge Lorenzo,” tuturnya dikutip dari tuttomotoriweb.it.

Dall’Igna menjelaskan kegagalan merekrut Marquez tidak terlepas dari permasalahan dana. Pada saat itu mustahil bagi Ducati untuk menantang kekuatan ekonomi Honda. Sementara di saat yang sama, Yamaha masih terlalu fokus dengan Valentino Rossi sehingga mengambil Lorenzo dari tim garpu tala lebih mudah.

Penulis: Bintang Rahmat