Kekalahan Beruntun Jadi Momen Refleksi, Madura United Dengungkan Kebangkitan Versus Dewa United
BolaSkor.com - Cuplikan video Reva Adi Utama yang meluapkan emosinya di ruang ganti Madura United pasca kekalahan dari Persebaya Surabaya (29/1), viral di media sosial. Ia tampak tak kuasa membendung 'amarah' kepada sang pelatih Fabio Lefundes.
Pelatih asal Brasil itu membuat keputusan mengejutkan pada malam kelabu tersebut. Ia menyerah dengan keadaan dan telah meminta kepada manajemen untuk mengakhiri kebersamaan secepatnya.
Tiga kekalahan beruntun dari Persib Bandung, Persik Kediri dan Persebaya Surabaya membuatnya begitu frustasi. Tetapi pilihannya itu justru mendapat pertentangan dari para pemain dan staf.
"Ayo lah coach! Apa kamu mau mundur? Ayo lah! Kami percaya kepadamu," teriak Reva yang diiringi persetujuan dari rekan-rekannya.
Baca Juga:
Egy Maulana Vikri Ingin Persembahkan Kemenangan di Debutnya bersama Dewa United FC
Thomas Doll Menanti Witan Sulaeman Sejak Lama, Cari Informasi Lewat Syahrian Abimanyu
Setelah meraih start sempurna, satu demi satu masalah menghampiri Madura United. Mulai dari badai cedera, terlambat memulai latihan menjelang bubble hingga terkini tiga kekalahan tanpa sekalipun bisa mencetak gol.
"Di pikiran saya hanya satu, kami harus kuat bersama-sama. Jangan sampai kalah sama keadaan ini. Kapal yang bernama Madura harus tetap kokoh, walau banyak ombak menghantam silih berganti. Sakit bersama, senang juga sama-sama," tegas Reva.
Pemain asal Makassar itu memang sangat menghormati pelatihnya. Menurutnya, Lefundes adalah orang yang passionate dalam bekerja, totalitas, dan berdedikasi tinggi. Itulah yang membuatnya sangat terkejut dengan pernyatannya malam itu.
"Setiap atlet profesional seharusnya all-out di setiap apa yang dia lakukan dalam pekerjaannya. Itu saya tanamkan sampai kapanpun dan di mana pun saya berada. Saya sangat mencintai pekerjaan ini, hampir seluruh hidup saya dedikasikan untuk sepak bola," imbuhnya.
Sementara itu, Fabio Lefundes mengakui bila dirinya sangat emosional selepas pertandingan. Sebagai pelatih, ia merasa harus bertanggung jawab terhadap hasil minor Itu. Tetapi pada akhirnya, keputusannya mendapat pertentangan dari pemain, staff hingga manajemen.
"Pengurus support saya, untuk jalan terus. Saya punya satu kata tepat untuk momen ini, refleksi. Biar pun kami tidak sukses. Kalau kamu kalah, kamu harus lakukan semua hal untuk perbaiki. Kami seperti tidak tahu apa yang ingin kami lakukan (perjuangkan) sejak awal (kompetisi)," jelas Lefundes.
"Kami sudah selesaikan 21 pertandingan, selama itu kami berada di lima besar klasemen. Dari 16 laga awal, kami berada di tiga besar. Jadi kami akan memulai lagi dari motivasi untuk kembali bermain bagus. Sampai itu kembali jadi kebiasaan lagi buat Madura United," tandasnya. (Laporan Kontributor Arjuna Pratama/Madura)
Tengku Sufiyanto
17.779
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City