Kapten Persija Rizky Ridho Ukir Catatan Gemilang, Terbaik di Antara Pemain Lokal Liga 1

BolaSkor.com - Kapten Persija Jakarta, Rizky Ridho, mengukir catatan gemilang. Ridho jadi pemain lokal pertama yang mencatatkan 1000 passing atau operan berhasil hingga pekan ke-20 Liga 1 2024/2025.

Dari 20 laga, Ridho mencatatkan 1044 operan sukses. Catatan ini lebih baik dari pemain lokal lainnya.

Pemain lokal yang mendekati catatan Ridho adalah bek sayap Borneo FC Samarinda, Fajar Fathurrahman. Fajar menorehkan 939 operan berhasil.

Tingginya jumlah operan Ridho tak terlepas dari gaya main bek Timnas Indonesia tersebut. Ridho merupakan tipikal bek modern.

Baca Juga:

Jadi Bintang di Laga Kontra Persis, Ryo Matsumura Semakin Termotivasi Bantu Persija

Susah Payah Tahan Persija, Ong Kim Swee Apresiasi Pemain Persis Solo

Persija Tertahan di Markas Persis, Carlos Pena Angkat Topi untuk Para Pemainnya

Ridho tak hanya tangguh dan kuat saat bertahan. Namun, ia punya kemampuan mendistribusikan bola dengan baik.

"Gaya permainan Rizky Ridho memang efektif. Tipikal pemain belakang yang tidak hanya bagus dalam bertahan, tetapi dia juga bisa melakukan build up dengan sangat efektif," kata Guntur Cahyo Utomo, Performance Development Manager PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Jadi, wajar jika dia menunjukkan kemampuan passing sukses yang cukup tinggi," ujarnya menambahkan.

Secara pertahanan, Ridho juga punya catatan memuaskan. Berdasarkan data PT LIB, dari 20 penampilan, Ridho membukukan 33 tekel berhasil, 65 intersep, dan 55 kali sapuan.

Performa Ridho ini turut menjadikan Persija tim dengan pertahanan terbaik ketiga hingga pekan ke-20. Dari 20 laga, Persija baru kebobolan 21 kali. Catatan itu hanya kalah dari Persib Bandung (16 kali) dan PSM Makassar (19).

"Hal lain yang menonjol dari Ridho adalah ketenangannya saat berada dalam situasi satu lawan satu."

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bolaskor.com (@bolaskorcom)

"Pengambilan keputusan yang sangat baik seolah mendikte lawan yang sedang memegang bola untuk cenderung tidak mampu mengarahkan bola ke daerah berbahaya Persija. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh bek-bek Indonesia pada umumnya," tutur Guntur.