Kalah dari Bima Perkasa, Louvre Dewa United Kencangkan Ikat Pinggang


BolaSkor.com - Louvre Dewa United Surabaya kembali menelan pil pahit pada seri ketiga Indonesia Basketball League (IBL) 2021. Kali ini, tim BUaya Darat kalah dari Bima Perkasa Jogja dengan skor 57-52, Senin (29/3).
Bagi Louvre Dewa United Surabaya, ini menjadi kekalahan kedua dari Bima Perkasa Jogja. Artinya, persiangan menuju playoff di Divisi Merah semakin ketat.
Dengan sisa lima gim, Louvre Dewa United Surabaya mulai mengencangkan ikat pinggang. Tim Buaya Darat tak mau terpeleset lagi.
Baca Juga:
”Saya bilang kepada pemain, kita harus harus ambil dua atau tiga game ke depan. Jangan sampai hasil bagu yang kita dapat di awal jadi percuma,” ujar pelatih Louvre Dewa United Surabaya, Andika Saputra.
Saat ini, Louvre Dewa United Surabaya masih bertengger di puncak klasemen Divisi Merah dengan raihan 18 poin dari tujuh kemenangan. Sementara para rival seperti Bali United, Pelita Jaya Bakrie, dan Bima Perkasa Jogja terus menempel.
Selisih poin dengan Satya Wacana Salagtiga yang ada di posisi kelima juga hanya empat poin. Adapun Louvre Dewa United Suraaya kalah head to head dengan Pelita Jaya Bakrie Jakarta dan Bima Perkasa Jogja.
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Rapat Exco PSSI untuk Evaluasi Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert Menunggu Waktu Luang Erick Thohir

Soal Performa Tidak Konsisten, Marcus Rashford Sindir Manchester United

Carlo Ancelotti Buka Kemungkinan Neymar Kembali ke Timnas Brasil, Ini Syaratnya

Pekerjaan Rumah yang Harus Dibenahi Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Dunia 2026

Istana Dorong Evaluasi Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Dunia 2026

Pertama Kali dalam Sejarah, AC Milan Raup Keuntungan Tiga Tahun Berturut-turut

Prediksi dan Statistik Latvia vs Inggris: Misi The Three Lions Amankan Tiket

Pundit Belanda: Patrick Kluivert dkk Tak Layak Latih Timnas Indonesia

Dua Dekade Lalu, Tidak Ada yang Percaya Tanjung Verde Akan Lolos ke Piala Dunia

CdM Tim Indonesia Optimistis Woodball Jadi Lumbung Emas di SEA Games Thailand 2025
