Kacang Tak Lupa Kulit, Takashi Inui dan Kecintaannya dengan Kampung Halaman
BolaSkor.com – Kejarlah mimpimu setinggi langit. Jargon ini sudah sering dijadikan kata-kata motivasi dalam perjalanan hidup. Menjadikan mimpi menjadi kenyataan, siapa yang tidak menginginkannya? Semua pasti ingin melakukannya. Memang, tidak mudah melakukannya, banyak yang terjatuh di tengah jalan karena sudah mengibarkan bendera putih alias menyerah.
Sebagian besar orang lainnya sukses mewujudkan mimpi jadi nyata. Satu di antara banyak orang itu adalah pesepakbola profesional kelahiran Omihachiman, 2 Juni 1988, Takashi Inui. Dari klub sepak bola Saison, Sekolah Menengah Tinggi Yasu, Inui mampu merajut mimpi bermain di Eropa bersama VFL Bochum, Eintracht Frankfurt, Eibar, dan kini dengan Real Betis.
Bak Genzo Wakabayashi (tokoh fiktif dalam film Captain Tsubasa) yang bermain di Hamburg, Inui mewujudkan mimpinya dan membawa harum Omihachiman, kota yang berada i perfektur Shiga. Hachiman juga dikenal sebagai Dewa Perang dalam agama Shinto di Jepang.
Kehebatan Inui semakin terdengar di seantero dunia melalui gol indahnya dari luar kotak penalti yang menjebol gawang Belgia di 16 besar Piala Dunia 2018. Golnya mempertegas alasan mengapa Betis begitu ngotot mendatangkannya dari Frankfurt ketika kontraknya berakhir.

Inui dapat bermain baik sebagai penyerang sayap atau gelandang serang di belakang penyerang. Kesuksesannya menembus level tertinggi Eropa mengikuti jejak kompatriotnya: Keisuke Honda, Shinji Kagawa, Makoto Hasebe, Maya Yoshida, Yuto Nagatomo, dan pemain lainnya. Hebatnya, Inui bukan sosok ‘kacang yang lupa kulitnya’.
Disadur dari AS, Inui berandil besar mengembangkan sepak bola di kampung halamannya dan mengirimkan uang sebesar satu juta yen atau sekitar 7.800 euro ke Omihachiman. Jika dikonversi menjadi rupiah, maka jumlahnya mencapai 133 juta rupiah.
Tidak hanya mengembangkan sepak bola di Omihachiman, Inui juga mendominasikannya untuk anak-anak kurang mampu di sana dan membangun institut pengajaran. Nama pahlawan dari kota berpenduduk sekitar 81.730 jiwa itu akan diukir dalam bentuk patung.

Apa yang dilakukan Inui patut diberi apresiasi. Ia tidak lupa asal usulnya dan begitu saja mengejar karier setinggi mungkin di Eropa, negara yang selalu menjadi kiblat untuk didatangi karena perkembangan pesat segala hal di sana. Di Betis, Inui bermain dengan nama-nama yang cukup populer seperti: Joaquin Sanchez, Cristian Tello, Marc Bartra, William Carvalho, Andres Guardado, dan Javi Garcia.
Arief Hadi
16.042
Berita Terkait
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
SEA Games 2025: Medali Emas dalam Jangkauan, Timnas Voli Putra Indonesia Melaju ke Final
SEA Games 2025: Dea Salsabila Putri Sumbang Medali Emas Pertama Modern Pentathlon
Newcastle United Tidak Sabar Tantang Manchester City di Semifinal Piala Liga Inggris
SEA Games 2025: Perahu Naga Tambah Medali Emas Lagi, Tim Indonesia Dekati Target
FIFA Naikkan Hadiah Uang Piala Dunia 2026, Juara Akan Raup Rp834 Miliar