Jose Mourinho Mulai Ciptakan Drama di Skuad AS Roma

BolaSkor.com - Baru beberapa bulan melatih AS Roma drama sudah diciptakan oleh pelatih asal Portugal, Jose Mourinho, menyusul kekalahan telak 1-6 Il Giallorossi dari Bodo/Glimt di Norwegia pada ajang UEFA Conference League.
Pada laga itu Mourinho memang merotasi sebagian besar skuadnya, tetapi hasil setengah lusin gol itu tetap mengejutkan mengingat Roma punya nama klub, prestisius yang lebih besar, serta pemain-pemain berkualitas.
Alhasil sejak pembantaian itu Mourinho 'membekukan' nasib beberapa pemain seperti Amadou Diawara, Borja Mayoral, Gonzalo Villar, dan Bryan Reynolds saat melawan Napoli dan Cagliari di Serie A. Mereka bahkan tak terlihat di bangku cadangan.
Mourinho bersikap dengan tegas setelah menilai ia hanya punya 13 pemain dalam skuadnya. Situasi baru pun mulai diciptakan di skuad Roma, seperti kala Mourinho melatih klub-klub sebelumnya dengan kebijakan yang diterapkannya.
Baca Juga:
Bastian Schweinsteiger Tuduh Mourinho Alergi Pemain Didikan Guardiola
Situasi itu menurut agen Diawara, Daniele Piraino, menciptakan suasana yang tidak nyaman di kamar ganti pemain Roma. Piraino mempertanyakan keputusan sang pelatih.
“Saya tidak mengerti pesan yang dia coba sampaikan,” kata Daniele Piraino kepada Tuttomercatoweb.
“Apakah Diawara dijadikan kambing hitam? Apakah dia harus membayar harga yang mahal untuk sebuah kesalahan? Atau apakah itu upaya untuk memaksa klub bertindak di bursa transfer?"
“Jika karena alasan ini, bukan hanya kondisi kebugaran yang buruk, atau dia merasa pemain tidak dapat memahami persyaratan taktis pelatih, maka saya pikir Mourinho menciptakan situasi yang tidak nyaman."
“Itu tidak bisa dijelaskan, tapi Diawara akan beradaptasi. Amadou adalah seorang profesional yang luar biasa.”
Drama seperti itu bukan hal baru bagi Mourinho di klub yang pernah dilatihnya. Misalnya di Manchester United, Mourinho membekukan Bastian Schweinsteiger hingga ia pergi dan sempat ribut dengan Paul Pogba di sesi latihan.
Menciptakan atmosfer tersebut di ruang ganti pemain bak perjudian bagi pelatih. Jika berhasil maka akan tercipta persaingan yang kompetitif, jika tidak suasana tim jadi tidak nyaman dan justru memecah kamar ganti pemain hingga nasib pelatih rawan dipecat.
Arief Hadi
15.568
Berita Terkait
Jelang IBL 2026, Dewa United Banten Datangkan Pelatih Baru Sarat Prestasi

Arne Slot Beruntung Jadi 'Pewaris', Mikel Arteta Berjuang sebagai 'Perintis'

Christian Pulisic Banyak Cetak Gol, Legenda AC Milan Lebih Soroti Peran Penting Santi Gimenez

Rapor Tendangan Penalti Buruk, Ini Janji Bruno Fernandes

Indra Sjafri Minta Waktu Usai Timnas Indonesia U-22 Dikalahkan India Jelang SEA Games 2025

Lucas Vazquez Ungkap Alasan Hengkang dari Real Madrid, Karena Trent-Alexander Arnold?

Ma Ning Pimpin Laga Irak vs Timnas Indonesia, Wasit yang Beri Qatar 3 Penalti di Final Piala Asia 2023

Kesetiaan Itu Bernama Bruno Fernandes

Hitung-hitungan Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Langsung atau Menjaga Asa Lewat Round 5

Head to Head Timnas Indonesia vs Irak: Skuad Garuda Terakhir Menang 57 Tahun Lalu
