Jose Mourinho masih The Special One untuk Nemanja Matic


BolaSkor.com - 14 tahun silam, seorang manajer duduk di dalam ruang konferensi pers yang dipadati media, kemudian berkata: "Tolong jangan panggil saya arogan, tapi saya juara Eropa dan saya pikir saya The Special One." Anda pasti mengenalnya. Ya, dia adalah Jose Mourinho.
Sejak dia mendeklarasikan dirinya sebagai The Special One, julukan itu terus lekat kepadanya sampai saat ini. Dalam perjalanan kariernya, Mourinho juga sudah meraih 20 titel lebih. Namun, belakangan, muncul opini yang menyatakan, bahwasanya Mourinho sudah tidak pantas menyandang status tersebut.
Mourinho sudah tidak lagi "spesial" karena taktik dan filosofinya dianggap sudah usang. Opini itu muncul seiring kegagalan Manchester United musim ini, bertarung di Premier League, Piala Liga, dan Liga Champions. Piala FA jadi satu-satunya ajang yang masih diikuti Man United saat ini.
Nemanja Matic, gelandang Man United, yang juga pernah diasuh Mourinho di Chelsea, justru mengutarakan pendapat yang berbeda. Dia masih yakin, jikalau Mourinho masih tetap spesial, karena hasrat dan ambisi besarnya untuk terus meraih kemenangan, trofi, dan kesuksesan.
"Dia (Mourinho) spesial karena dia ingin menang, selalu. Anda bisa melihatnya ketika kami kalah dalam sebuah laga, dia tak bisa menerimanya. Mungkin, itulah mengapa dia memenangi lebih dari 20 trofi sepanjang hidupnya. Sangat sulit bekerja dengannya, karena dian ingin selalu lebih dan lebih," ucap Matic di Goal, Senin (19/3).
"Bahkan, jika Anda ingin memenangi liga, dia ingin memenanginya lagi musim depan. Dia seperti itu dan pemain harus siap dengannya. Saya suka dengan manajer yang selalu ingin hal yang lebih baik lagi, jadi Anda juga harus selalu berkembang, selalu memberikan yang terbaik. Saya suka pekerjaan seperti ini, hubungan seperti ini," lanjutnya.
"Di level tinggi di Manchester United, dan tempat saya bermain sebelumnya di Chelsea, para pemain harus siap dengannya karena tekanan yang besar. Semuanya berharap Anda untuk memenangi tiap laga. Jelas itu tak memungkingkan, tapi suporter selalu berharap. Tak peduli meski Anda lelah atau tidak, suporter selalu menginginkan sepak bola dengan kualitas tinggi. Ini normal," urai Matic.
Matic juga menilai, Mourinho seorang manajer yang selalu meminta lebih dari para pemainnya, hingga ia tidak pernah ragu untuk menyerang anak asuhnya sendiri, jika dia atau mereka bermain buruk.
"Saya pikir ini pertanyaan untuknya. Saya melakukan yang terbaik dan saya bahagia bekerja dengannya, saya bahagia menjadi bagian tim, klub ini. Saya pikir dia menghargai apa yang telah saya lakukan setiap harinya, bukan cuma di saat bertanding, tapi juga sesi latihan. Saya hanya bisa bahagia karenanya dan saya akan terus seperti ini," pungkas gelandang asal Serbia itu.
Arief Hadi
15.454
Berita Terkait
Ketika Port Vale Nyaris Mengakhiri Impian Double Winners Arsenal pada 1998
Bruno Fernandes Gagal, Al-Nassr Kembali Dekati Gelandang Manchester United
Inter Milan Terbuka Jual Federico Dimarco ke Manchester United

Klasemen Sementara Premier League: Liverpool Sempurna, Manchester United Perbaiki Posisi

Manchester United dan Liverpool Saling Sikut Rebutan Bek Juventus

Tumbang di Old Trafford, Rencana Chelsea Berantakan Usai Kartu Merah Robert Sanchez
Kartu Merah Casemiro Pertanda Kepeduliannya kepada Manchester United
Ruben Amorim: Manchester United Suka Menyulitkan Diri Sendiri

Sederet Statistik dari Kemenangan 2-1 Manchester United atas Chelsea: Serba Dua dan Kartu Merah Robert Sanchez
Hasil Premier League: Diwarnai Dua Kartu Merah, Manchester United Tekuk Chelsea 2-1
