Jadi Sales Pakaian Dalam Wanita, Robertson Kenang Masa Lalu sebelum Sukses
BolaSkor.com - Bek kiri Liverpool Andrew Robertson baru dikenal publik sebagai salah satu yang terbaik di posisinya kala bergabung dengan Reds pada 2017. Tiga tahun bermain di Liverpool Robertson sudah mematenkan tempatnya di sisi kiri pertahanan.
Tidak ada yang menduga pembelian delapan juta poundsterling dari Hull City menjadi harga yang sangat murah jika melihat performanya. Panggilannya adalah robo yang mengindentifikasikannya bak robot.
Tidak salah. Penampilan Robertson sangat konsisten ketika bertahan dan naik membantu serangan. Apabila sisi kanan pertahanan Liverpool punya Trent Alexander-Arnold maka di kiri ada Robertson. Keduanya menghidupkan sisi sayap permainan tim.
Baca Juga:
Barcelona Diminta Lupakan Lautaro Martinez, Kemudian Kejar Roberto Firmino
4 Duet Bek Sayap Terbaik Sepanjang Sejarah
Statistik Bicara, Mohamed Salah Pembelian Pemain Paling Berpengaruh di Liverpool
Sama halnya seperti Alexander-Arnold, Robertson juga rajin melepaskan umpan silang berbahaya yang sering dikonversi jadi gol oleh Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino.
Itu cerita Robertson saat sukses dengan Liverpool dan meraih titel Liga Champions serta Piala Super Eropa. Namun lima tahun sebelum membela Liverpool tak banyak orang yang tahu siapa Robertson.
Pemain asal Skotlandia sebelumnya membela Queen's Park (2012-13), Dundee United (2013-14), dan Hull City (2014-2017). Cerita unik pun terjadi kala ia masih membela Queens's Park.
Pada usia muda dan membutuhkan uang, Robertson yang masih duduk di bangku sekolah kala itu sampai rela menjadi sales pakaian dalam wanita demi mendapatkan uang tambahan.
"Saya sedang memeriksa di M&S. Teman-teman saya mendapat diskon untuk Percy Pigs jadi mereka senang," cerita Robertson kepada BBC Sport.
"Itu adalah awal saya, pekerjaan pertama saya, saya hanya mencoba untuk mendapatkan uang ketika saya berusia 18 tahun di bulan Maret dan (kehidupan) malam mulai terjadi sehingga saya perlu mendapatkan uang."
"Saya masih di sekolah, saya bekerja malam hari dan akhir pekan. Saya butuh uang untuk naik ke Malia dengan teman-teman."
"Saya benar-benar bekerja shift pada pakaian dalam wanita - mereka kekurangan staf dan saya bekerja di sana. Saya tidak begitu memikirkan sepak bola. Saya tentu tidak berpikir saya akan bermain untuk Liverpool," terang dia.
Tak ada yang tahu masa depan. Dalam kondisinya saat itu Robertson hanya memikirkan cara mendapatkan uang. Melalui kerja keras dan ketekunan pemain kelahiran Glasgow, 11 Maret 1994 menapaki tangga menuju puncak dunia dan kini membela klub peraih enam titel Liga Champions.
Arief Hadi
16.063
Berita Terkait
Kemenangan Beruntun Persija Dihentikan Semen Padang, Mauricio Souza Singgung Kartu Merah dan Gol yang Dianulir
Prediksi dan Statistik Arsenal vs Crystal Palace: The Eagles Sulit Menang
Laga AC Milan vs Como Batal Digelar di Australia
Patah Kaki, Alexander Isak Harus Jalani Operasi
Kawinkan Scudetto dan Piala Super Italia, Napoli Belum Siap Mendominasi Sepak Bola Italia
Hasil Pertandingan: Bekuk Bologna 2-0, Napoli Juara Piala Super Italia
Jadwal Siaran Langsung dan Jam Tayang Final Piala Super Italia Antara Napoli vs Bologna di ANTV
I League Buka Pintu Sambut Joey Pelupessy, Maarten Paes, dan Ivar Jenner ke Super League
Seharusnya Persib Bisa Cetak Gol Lebih Banyak ke Gawang Bhayangkara FC
I League dan PSSI Tunjuk Yudai Yamamoto Menjadi Wasit Tetap di Super League