Inter Milan Bermain Ketakutan Ketika Kalah 0-1 dari Parma
BolaSkor.com – Andai FC Parma saat ini seperti halnya Parma di era 1990-an, kemenangan 1-0 mereka atas Inter Milan di giornata empat Serie A tidak akan jadi kabar yang heboh-heboh amat. Namun faktanya, hasil tersebut justru menghujani Inter dengan kritikan.
Bagaimana tidak, Inter sangat sibuk di bursa transfer musim panas dengan mendatangkan pemain top seperti Kwadwo Asamoah, Radja Nainggolan, Sime Vrsaljko, Stefan de Vrij. Mereka sampai dijadikan kandidat kuat petarung Scudetto bersama Juventus.
Tapi tidak ada yang menyangka, Inter malah menelan dua kekalahan dari empat laga awal Serie A 2018-19. Kalah 0-1 dari Sassuolo di laga pembuka Serie A, kali ini Inter kalah dengan skor yang identik melalui gol tunggal Federico Dimarco. Luciano Spalletti, pelatih Inter, punya teori unik mengenai kekalahan tersebut.

“Ketika kami sudah mencapai ujung area (bertahan) mereka, kami tidak cukup sabar. Malah kami menjadi tidak yakin dan ketakutan. Ketakutan semacam itu membuat Anda tegang, dan kemudian kami jadi tidak tenang serta memainkan bola dengan buruk. Di waktu bersamaan, Parma justru semakin percaya diri,” tutur Spalletti di InterTV.
Tidak berhenti sampai di situ, pelatih berkepala plontos tersebut juga mengkritisi keputusan wasit yang tidak memberikan timnya penalti setelah Dimarco menyentuh bola dengan siku tangan di area terlarang, saat ia ingin coba menghentikan upaya dari Ivan Perisic.
Lolosnya Parma dari hukuman penalti terbilang unik, karena Serie A telah menerapkan VAR (Video Asisten Wasit) sejak musim lalu guna menilai momen-momen seperti itu.
“Sekarang saya telah melihat video-nya dan itu (momen handball Dimarco) benar-benar handball. Saya tidak tahu bagaimana VAR bekerja, tapi dia benar-benar membelokkan bola dari gol dengan tangannya. Tangannya melebar, bola bisa saja mengarah kemanapun. Handball-nya sangat jelas,” cetus Spalletti.
Nasi telah menjadi bubur. Seberapa banyak kritikan dan komentar yang terlontar dari Inter tidak akan mampu mengubah hasil akhir yang sudah terjadi. Kini, fokus Spalletti tentunya memotivasi Inter untuk bangkit jelang laga Liga Champions melawan tim yang juga tengah berada di tren minor, Tottenham Hotspur.
Arief Hadi
15.865
Berita Terkait
Bandung Menutup LIMA Basketball 2025 dengan Cerita Besar
Klasemen Super League 2025/2026 hingga Pekan 13: Borneo FC Masih Sempurna, Persija dan Persib Mengekor
Burngreave United Juara, Asian Champions League 2025 Berjalan Sukses
Ditargetkan Medali Perak di SEA Games 2025, Penyerang Timnas Indonesia U-22 Ingin Pertahankan Emas
Inter Milan vs AC Milan: Cristian Chivu Tegaskan Tidak Ada Favorit dalam Derby della Madonnina
Link Streaming Elche vs Real Madrid, Senin 24 November 2025
Manchester City Kalah, Pep Guardiola Bungkam soal Wasit
Waketum PSSI Kaget Nova Arianto Diumumkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
Raih Kemenangan Pertama di Camp Nou sebagai Pelatih Barcelona, Mimpi Hansi Flick Jadi Kenyataan
Link Streaming Inter Milan vs AC Milan, Senin 24 November 2025