Ini Besaran Subsidi dan Match Fee Piala Presiden 2022

BolaSkor.com - Piala Presiden 2022 resmi di-launching PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai ajang turnamen pramusim Liga 1 2022/2023. Acara launching diselenggarakan di SCTV Tower, Jakarta, Senin (6/6).

Hadir dalam launching, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, hingga Akhmad Hadian Lukita dan Sudjarno selaku Organizing Committee Piala Presiden 2022.

Lalu ada juga perwakilan pemegang hak siar, sponsor, hingga Polri. Hadir juga perwakilan 18 klub Liga 1 hingga pejabat PSSI lainnya.

18 klub Liga 1 akan dibagi dalam 4 grup wilayah pada babak penyisihan. Piala Presiden 2022 akan dimulai pada 11 Juni hingga 17 Juli mendatang.

Baca Juga:

Piala Presiden 2022 Dibuka di Solo, Berikut Jadwal Lengkapnya

Piala Presiden 2022 Resmi Di-launching, Hadiah Berpotensi Dinaikkan

Grup A dihuni tuan rumah Persis Solo, PSIS Semarang, Dewa United FC, Persita Tangerang, dan PSS Sleman. Seluruh laga dimainkan di Stadion Manahan.

Grup B dihuni tuan rumah Borneo FC Samarinda, Barito Putera, Persija Jakarta, Rans Nusantara FC, dan Madura United. Semua pertandingan berlangsung di Stadion Segiri.

Grup C ada tuan rumah Persib Bandung, Bhayangkara FC, Bali United, dan Persebaya Surabaya. Bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Grup D ada tuan rumah Arema FC, Persikabo 1973, PSM Makassar, dan Persik Kediri. Bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, membeberkan subsidi yang akan diterima oleh peserta Piala Presiden 2022.

Ia mengatakan, tuan rumah Grup A dan B, yakni Persis Solo dan Borneo FC akan mendapat subsidi Rp800 juta. Sedangkan tuan rumah Grup C dan D, yakni Persib dan Arema FC mendapat Rp600 juta.

"14 klub kecuali tuan rumah 100 juta untuk transportasi. Untuk hotel peserta ditanggung tuan rumah, karena tuan rumah mendapat subsidi,” tambahnya.

Sementara itu, Sudjarno menjelaskan bahwa Piala Presiden 2022 menyediakan match fee bagi tim yang meraih sebesar Rp125 juta. Tim yang kalah Rp75 juta. Tim yang meraih hasil imbang masing-masing mendapat Rp100 juta.

"Kami regulasikan, sementara matchfee 200 juta untuk tiap laga," jelas Sudjarno.