IBL: Hubungan Pemain dan Klub Harusnya seperti Jalak dengan Kerbau

BolaSkor.com - Julukan one man club sudah sangat jarang disematkan kepada pemain di era olahraga modern. Setiap saat, bintang dari masing-masing klub bisa saja berpindah, bahkan ke tim rival.

Situasi itu banyak terjadi dalam sepak bola atau basket sebagai dua industri olahraga yang populer di dunia. Di setiap jendela transfer, tak jarang pemain yang dianggap loyal berpindah klub.

Bagi penggawa Satria Muda Pertamina Jakarta, Avan Seputra, situasi tersebut tak sepenuhnya salah. Menurut pebasket yang identik dengan nomor 23 itu, hubungan klub dengan pemain harusnya seperti jalak dengan kerbau, atau saling menguntungkan.

Avan sejauh ini masih loyal dengan Satria Muda Pertamina Jakarta. Sudah delapan tahun Avan berseragam biru sejak pertama kali memulai karier profesional di 2012.

Avan tak menampik banyak mendapat tawaran dari klub lain. Godaan pindah juga pernah dirasakan Avan.

“Awalnya memang Satria Muda bukan tim pertama yg memberikan tawaran ke saya ketika saya umur 18 tahun. Tetapi Satria Muda adalah tim yang paling serius memberikan tawarannya bagi saya waktu itu,” ujar Avan.

Baca Juga:

Setelah Sepak Bola, Rans Melebar ke Basket

Spanyol Tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020, Gasol Bersaudara Pensiun

“Sehingga saya mengiyakan tawaran tersebut. Dan seiring berjalannya waktu, Satria Muda juga memberikan dan mencukupi kebutuhan pemain, termasuk saya. Sehingga saya juga harus push diri saya untuk memberikan yg terbaik untuk Satria Muda juga.”

“Puji Tuhan kerja sama kami masih berlanjut sampai sekarang. Walaupun memang ada saat di mana kontrak saya habis, ada beberapa opsi datang. Tetapi Satria Muda tetap memberikan komitmen bagi saya dan saya juga tetap memprioritaskan Satria Muda untuk menjadi pilihan pertama. Karna Satria Muda juga sudah memberikan kesempatan dari pertama , memberikan yg terbaik bagi saya dan membesarkan nama saya,” imbuhnya.

Avan mengakui beruntung bisa berada di Satria Muda Pertamina Jakarta. Sebagai kontestan IBL, klub yang bermarkas di Kelapa Gading itu sanga profesional dalam menangani pemain.

Namun, Avan juga sadar tak semua tim di IBL yang bisa seperti Satria Muda Pertamina Jakarta. Maka dari itu, Avan tak menyalahkan mereka yang kerap berganti seragam.

“Banyak pemain yang ingin bermain di klub yang mereka mau, tapi karena klub sudah memberi kesempatan dan memberi kebutuhan pemain tersebut, tetapi pemain itu malah tidak menjalani dengan 100 persen, sehingga klub tersebut menukar atau ketika masa kontrak berakhir tidak memberi tawaran lagi,” tutur Avan.

“Ada juga pemain yang sudah memberikan terbaiknya untuk klub, tetapi klub tidak memberikan yg terbaik atau tidak mencukupi kebutuhan pemainnya, sehingga pemain tersebut ingin pindah atau bela klub lain untuk mendaptakan yang lebih layak. Yaa itu semua wajar saja menurut saya,” sambungnya.

Bila berbicara fakta, tawaran berpindah klub biasanya dibarengi dengan iming-iming gaji yang lebih besar. Akan tetapi, bagi Avan semua bukan soal uang.

“Semua ini bukan hanya tentang uang , tetapi lebih dari itu, kepercayaan, dedikasi, konsistensi dan hubungan yang baik,” tutur pemain yang baru saja menjuarai IBL 2021 itu.