Hal Ini yang Bisa Ganjal dan Hentikan Laju Liverpool

BolaSkor.com - Liverpool saat ini mantap berada di puncak klasemen sementara Premier League. The Reds unggul delapan poin dari pesaing terdekat dan berselisih sembilan angka dengan sang juara bertahan Manchester City. Namun ujian berat bagi pasukan Jurgen Klopp ada di depan mata.

Liverpool memang seperti tidak bisa dihentikan, akan tetapi ada satu hal yang bisa mengganjal Mohamed Salah dan kawan-kawan. Hal itu adalah padatnya jadwal pertandingan memasuki musim dingin.

Pimpinan Premier League akan memulai agenda yang menguras tenaga dan pikiran pada akhir pekan ini saat tandang ke markas Crystal Palace. Klub yang diperkuat pada mantan, dari sang manajer Roy Hodgson, Christian Benteke, hingga Mamadou Sakho.

Baca Juga:

Tak Ada Nama Jurgen Klopp, Ini 5 Pelatih dengan Gaji Termahal 2019

Jurgen Klopp Minta Perubahan Aturan VAR

Unggul Sembilan Poin dari Man City, Jurgen Klopp Tegaskan Liverpool Tak Tertekan

Total dalam enam pekan ke depan, Liverpool akan menjalani 14 laga. Selain di Premier League, Liverpool juga harus bertarung di Liga Champions, perempat final Piala Liga, dan Piala Dunia Antarklub yang berlangsung di Qatar. Tidak pelak lagi, periode enam pekan ini dapat menentukan hasil di akhir musim bagi Liverpool.

Meski memiliki skuat tangguh, Liverpool dinilai tidak memiliki kedalaman tim seperti misalnya Manchester City. Jika tidak mendesak, Jurgen Klopp selalu memainkan skuat yang sama, terutama untuk trio penyerang andalannya. Keletihan, apalagi cedera, akan menjadi pukulan telak bagi klub Merseyside ini.

Sudah sangat logis, kondisi letih membuat risiko cedera makin besar. Otot betis, hamstring, pergelangan kaki, dan lutut sering disebabkan kondisi tubuh sang pemain yang menurun.

Melawan Crystal Palace nanti, Liverpool dipastikan tidak akan diperkuat Mo Salah yang kembali merasakan nyeri pada engkel kakinya yang cedera saat laga melawan Leicester, tujuh pekan lalu.

Salah termasuk pemain yang tidak tergantikan di Liverpool. Musim lalu penyerang Mesir itu tampil dalam seluruh 38 laga Premier League. Di Liga Champions, Salah hanya beristirahat satu laga, yaitu saat Liverpool menang 4-0 atas Barcelona di semifinal leg kedua. Total, Salah tampil sebanyak 52 laga di semua kompetisi musim lalu.

Hal ini juga berlaku bagi Andy Robertson. Seperti Salah Robertson juga masih berjuang kembali ke kondisi prima karena deraan cedera engkel. Sementara, posisi Robertson kemungkinan besar akan menjadi milik James Milner yang sudah menganggap dirinya sebagai bek kiri.

Pelapis dan Pemain Muda

Untuk mengantisipasi, Klopp harus cerdas dalam melakukan rotasi dengan memaksimalkan pemain pelapis seperti Milner, Divock Origi, Adam Lallana, Alex Oxlade-Chamberlain, hingga Joe Gomez.

Tidak cuma itu, Klopp juga harus mulai lebih sering memberi kesempatan kepada para pemain muda macam Curtis Jones, Rhian Brewster, dan Harvey Elliott. Tenaga mereka bisa dimanfaatkan pada laga di Piala Liga, melanjutkan yang sudah dilakukan Klopp.

Pengaturan tensi laga juga penting untuk menjaga agar skuat tidak kehabisan bensin. Akan sangat terbantu jika Liverpool berhasil mengalahkan Napoli tengah pekan mendatang. Kemenangan akan memastikan tiket ke babak berikut, yang berarti mereka bisa agak santai pada laga Liga Champions berikut ketika tandang ke Salzburg.

Klopp menyadari kemenangan atas Man City kemarin sangat penting. Akan tetapi dalam delapan laga Premier League hingga awal tahun depan situasi bisa berubah. Keunggulan delapan poin bisa seketika sirna jika Liverpool tidak siap secara mental dan fisik menghadapi lawan-lawan yang alot seperti Brighton, Everton, Bournemouth, Leicester, Wolverhampton, hingga Sheffield United.

"Siapa yang ingin ada di puncak pada November? Anda ingin pasti ingin ada di sana pada Mei," ujar Klopp usai laga melawan City.

Mental dan fisik Liverpool kembali diuji setelah di masa lalu selalu gagal melewatinya. Kali ini, Liverpool disebut lebih siap dalam hal mental, terbukti betapa seringnya mereka bangkit dari ketinggalan atau berhasil memetik kemenangan di menit-menit terakhir.

Jika ada hal yang bisa mengentikan laju Liverpool, boleh jadi itu adalah padatnya jadwal pada satu setengah bulan ke depan.