Greysia Polii dan Sepak Bola Italia
BolaSkor.com - Nama Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjadi perbincangan seluruh masayrakat Indonesia. Dari kalangan rakyat biasa sampai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini tak terlepas dari keberhasilan Greysia/Apriyani yang berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Keberhasilan ini didapat usai mengalahkan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yifan, dengan skor 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8).
Ini menjadi emas pertama ganda putri untuk Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade. Sekaligus menempatkan Indonesia menjaga tradisi emas Olimpiade dari bulu tangkis.
Baca Juga:
Apriyani dan Uluran Tangan yang Menyelamatkan Karier Greysia Polii
Tanda Hati dan Kepingan Medali dari Greysia/Apriyani untuk Indonesia
Indonesia hanya absen mendapat emas kala Olimpiade London 2012. Tradisi emas Indonesia dimulai dari Susi Susanti (tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992), Alan Budikusuma (tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992), Rexy Mainaky/Ricky Subagja (ganda putra Olimpiade Atlanta 1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putra Olimpiade Sydney 2000), Taufik Hidayat (tunggal putra Olimpiade Athena 2004), Hendra Setiawan/Markis Kido (ganda putra Olimpiade Beijing 2008), dan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016).
Keberhasilan juga membuat Greysia Polii menjadi pebulu tangkis ganda putri tertua yang meraih emas Olimpiade. Greysia merupakan putri pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta.
Greysia Polii tumbuh dalam generasi 1990-an. Wanita yang akrab disapa Greys itu ternyata juga menyukai olahraga sepak bola. Namun, ia hanya sebatas pendukung.
Seorang Interisti
Greys merupakan penggemar Inter Milan sejak 1997. Ia sama seperti orang sebayanya yang gemar akan kemolekan Serie A Italia. Maklum saja, Serie A Italia menjadi panggung pemain bintang pada era 1990-an.
Inter Milan diperkuat sejumlah bintang, macam Ronaldo, Alvaro Reccoba, Ivan Zamorano, hingga sebelumnya ada trio Jerman, Lothar Matthaus, Andreas Brehme, dan Jurgen Klinsmann.
"Teman-teman sekalian. Saya Interisti sejati dari tahun 1997. Hahahaha," tulis Gresyia Polii di Twitternya tanggal 22 Mei 2010.
Momen tahun 2010 memang spesial bagi seorang Interisti, karena Inter Milan meraih trebel winners. Menjadi juara Serie A Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions di musim yang sama.
Pendukung Gli Azzurri
Greys yang suka klub Serie A Italia, seperti kebanyakan orang, ia juga mencintai timnas Italia. Ia menjadi penggemar Gli Azzurri setiap Italia mentas di Piala Dunia atau Piala Eropa.
"Italia memang selalu oke banget kalau ngomong soal Piala Dunia atau Piala Eropa. Pokoknya tiap kejuaraan penting begitu dia masuk semifinal, enggak usah pilih jagoan lain bos. Italy Nomero Uno. Forza Italia! (Gue enggak nonton baru bangun tidur langsung lihat hasil Piala Eropa)" tulis Greysia.
Bahkan, hasilnya luar biasa, ia melihat Italia meraih gelar juara Piala Eropa 2020 sebelum menyabet emas Olimpiade Tokyo 2020.