Generasi Emas Belgia, Tak Sanggup Bersaing dan Persembahkan Trofi
BolaSkor.com - Timnas Belgia selalu dianggap sebagai tim kuda hitam setiap kali berpatisipasi di turnamen besar Eropa atau dunia. Hal itu wajar jika melihat kualitas skuad dan peringkat FIFA Belgia (urutan pertama).
Skuad arahan Roberto Martinez bertabur bintang-bintang yang berkarier di liga top Eropa seperti Kevin De Bruyne (Manchester City), Eden Hazard (Real Madrid), Romelu Lukaku (Chelsea), Axel Witsel (Borussia Dortmund), dan Thibaut Courtois (Real Madrid).
Sejak mengikuti turnamen besar dari 2014 (Piala Dunia) Belgia selalu jadi kuda hitam dengan potensi memenangi trofi. Akan tapi mereka hanya sekali lolos melebihi fase perempat final pada empat turnamen terakhir, yakni kala jadi juara tiga Piala Dunia 2018.
Teranyar, kans memenangi trofi dan bahkan perebutan status juara tiga gagal dilakukan Belgia di ajang UEFA Nations League. Belgia kalah 2-3 dari Prancis di semifinal dan kemudian 1-2 dari Italia di perebutan tempat ketiga.
Baca Juga:
Deretan Fakta Menarik di Balik Kesuksesan Prancis Juara Nations League
Menilik peringkat FIFA mereka, serta kualitas skuad, penilaian publik kepada Red Devils - julukan Belgia - tak lebih sebagai negara yang overrated atau dinilai berlebihan. Bahkan pemain Belgia Kevin De Bruyne frustrasi.
Pada Akhirnya Red Devils Hanya 'Belgia'
Jika dibandingkan dengan sejarah tim-tim besar seperti Belanda, Prancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belgia tak punya catatan besar di Eropa atau dunia. DNA dan mentalitas berbeda itu dapat dilihat dari laga melawan Prancis dan Italia.
De Bruyne juga menjadikannya sebagai tolok ukur. Selain itu menurutnya, Belgia juga tak memiliki kedalaman skuad seperti negara-negara top lainnya.
“Kami terkadang tampil baik melawan beberapa tim top dan memiliki banyak wajah baru yang melakukan lebih dari pekerjaan yang layak hari ini," ucap De Bruyne kepada HLN.
“Ini pengalaman bagus bagi mereka untuk bisa bermain melawan lawan sekaliber ini, tapi sayangnya kami kalah dua kali."
"Dengan segala hormat, bermain melawan Estonia bukanlah hal yang sama dan tantangan ini diperlukan bagi kami untuk berkembang, baik sebagai individu maupun sebagai tim."
“Dengan segala hormat, kami 'hanya' Belgia. Ini adalah generasi baru, kami kehilangan Romelu Lukaku dan Eden Hazard hari ini, jadi kami harus realistis dengan tim yang kami miliki. Italia, Prancis, dan Spanyol memiliki 22 pemain top untuk dipilih dan kami tidak memilikinya.”
Sebelum akhir tahun 2021, Belgia akan menghadapi dua laga lagi di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa melawan Estonia (14/11) dan Wales (17/11).
Arief Hadi
16.076
Berita Terkait
7 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Newcastle United
AC Milan Tambahkan Bek Juventus dan Eks Inter ke Dalam Daftar Belanja Januari
Mauricio Souza Rela Rayakan Natal Jauh dari Keluarga demi Persija Jakarta
Dikontrak 2+2 Tahun, Piala Asia 2027 Bisa Jadi Pertaruhan Nasib John Herdman di Timnas Indonesia
Alasan Mengapa Manchester City Ngebet Dapatkan Antoine Semenyo
Janji Pemain Muda Persija untuk Lebih Kuat Usai Dapat Kartu Merah di Laga Kontra Semen Padang
Niclas Fullkrug Pilih Nomor 9 di AC Milan
Exco PSSI Sudah Sepakat soal Pelatih Timnas Indonesia, Keputusan Tinggal di John Herdman
Disalip Persib, Persija Bertekad Bangkit di 2 Laga Kandang Usai Takluk dari Semen Padang
Soal Perpanjangan Kontrak, Kenan Yildiz Tetapkan Dua Syarat yang Harus Dipenuhi Juventus