Franz Beckenbauer, Denyut Nadi Sepak Bola Jerman

Mengenang kiprah Franz Beckenbauer yang memberikan dampak besar untuk sepak bola Jerman.
Johan KristiandiJohan Kristiandi - Selasa, 09 Januari 2024
Franz Beckenbauer, Denyut Nadi Sepak Bola Jerman
Franz Beckenbauer (FIFA)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Sepak bola dunia, khususnya Jerman, mendapatkan kabar duka. Sang Kaisar, Franz Beckenbauer, mengembuskan napas terakhir pada usia 78 tahun. Kini, pemain sekaligus pelatih terbesar dalam sejarah sepak bola Jerman itu resmi mewariskan banyak hal berharga untuk generasi berikutnya.

Franz Beckenbauer lahir di Munich pada 1945. Ketika itu keadaan masih tidak kondusif lantaran Perang Dunia Kedua baru berakhir empat bulan sebelumnya.

"Ketika melihat hidupku, saya pasti terlahir di bawah bintang keberuntungan," ujar Beckenbauer sambil menoleh ke belakang menurut laporan France24.

Awalnya, Beckenbauer tumbuh sebagai penggemar rival Bayern Munchen, 1860 Munich. Arah angin mulai bergeser ketika Beckenbauer memasuki usia remaja.

Saat itu, keadaan Bayern dan 1860 Munich bak langit dan bumi. Jika 1860 terpilih sebagai anggota pendiri Bundesliga, Bayern yang kekurangan uang sedang berjuang dengan pemain muda untuk promosi dari liga regional.

Baca Juga:

Timo Werner Gabung Tottenham Hotspur, Solusi Terbaik untuk Semua Pihak

Aktivitas Transfer Tottenham: Werner dan Dragusin Merapat, Lepas Dier

Der Kaiser, Franz Beckenbauer Meninggal Dunia pada Usia 78 Tahun

Beckenbauer yang memang dikenal punya bakat gemilang dalam sepak bola pun memutuskan memperkuat Bayern. Ia mencetak gol pertamanya pada usia 18 tahun. Ketika itu, Bayern sedang berjuang pada babak play-off promosi, Juni 1963.

Beckenbauer menjadi pemain inti hanya satu bulan berselang. Beckenbauer yang masih menjadi pemain sayap saat itu mengemas 16 gol saat Die Roten naik kasta.

Beckenbauer mencapai puncak kejayaan sebagai pemain bersama Bayern. Ia membawa Bayern empat kali juara Liga Jerman. Sementara itu, satu lainnya terukir ketika memperkuat Hamburger SV.

Beckenbauer juga jadi bagian saat Bayern menguasai sepak bola Eropa pada tahun 1970-an. Bayern meraih tiga trofi Liga Champions pada periode itu.

Hegemoni Beckenbauer bersama Bayern kian lengkap karena empat kali menjadi yang terbaik di DFB-Pokal. Sepanjang kariernya, Beckenbauer mencatatkan 424 penampilan di Bundesliga dengan torehan 44 gol dan 70 assist.

Tidak heran, Beckenbauer terpilih sebagai pesepak bola terbaik Jerman selama empat tahun (1976, 1974, 1968, 1966). Pencapaian individu Beckenbauer pun mendapatkan pengakuan dengan bukti dua penghargaan Ballon d'Or yang diperoleh pada 1976 dan 1972.

Spesialnya, Beckenbauer juga menasbihkan diri sebagai satu di antara sedikit pemain paling revolusioner dalam sejarah sepak bola. Ia dikenal sebagai pemain yang menyempurnakan peran libero.

Beckenbauer bak gelandang bertahan yang bertugas memutus serangan lawan. Sebagian besar prestasi yang diraih merupakan hasil dari kinerja Beckenbauer sebagai libero.

Gemilang bersama Bayern, Beckenbauer mendapatkan panggilan memperkuat tim nasional Jerman Barat. Ia menjadi bagian Jerman Barat pada Piala Dunia 1966. Sayangnya, Jerman Barat kalah 4-2 melawan tuan rumah, Inggris, di laga puncak.

"Inggris mengalahkan kami karena Bobby Charlton sedikit lebih baik dari saya," terang Beckenbauer.

Beckenbauer membalas dendam kepada Inggris empat tahun berselang di Meksiko. Ia mencetak gol pertama ketika Jerman Barat bangkit dari ketertinggalan 2-0 untuk mengalahkan sang juara bertahan 3-2 pada babak perempat final.

Namun, lagi-lagi Beckenbauer belum bisa naik ke podium tertinggi. Ia dan Jerman Barat gagal membendung Italia pada semifinal.

Saat itu, Beckenbauer tidak bisa bermain maksimal lantaran bahunya terkilir. Sementara itu, pergantian pemain Jerman Barat sudah dipergunakan semua. Akhirnya, Italia pun menang dengan skor 4-3 melalui perpanjangan waktu.

Dua kali gagal tidak membuat Beckenbauer mengibarkan bendera putih. Ia justru semakin gigih. Akhirnya, Beckenbauer meruntih usahanya yang penuh perih, tertatih, dan letih.

Empat tahun kemudian, Beckenbauer menjadi kapten Jerman Barat dalam kisah kemenangan. Jerman Barat yang bermain di kandang mengalahkan Belanda 2-1 pada laga puncak. Saat itu, Jerman Barat membalikkan keadaan, meski Johan Cruyff sebelumnya memberi keunggulan untuk Belanda pada menit pertama.

"Johan adalah pemain yang lebih baik. Namun, saya memenangi Piala Dunia," ungkap Beckenbauer.

Pencapaian itu melengkapi prestasi Beckenbauer sebelumnya yang membawa Jerman juara Piala Eropa pada 1972. Lemari penyimpanan medali miliknya pun semakin penuh sesak.

Beckenbauer tidak hanya memiliki kisah manis sebagai pemain. Ketika melanjutkan karier sebagai juru taktik, ia masih menjadi satu di antara yang terbaik.

Beckenbauer mendapatkan mandat sebagai pelatih tim nasional Jerman Barat pada 1984. Penunjukkan itu terbilang spesial karena pengalaman melatih Beckenbauer masih seumur jagung.

Namun, memang dasar punya tangan emas, apa pun yang disentuh Beckenbauer berbuah prestasi. Ia membawa Jerman Barat meraih trofi Piala Dunia 1990 dengan menumbangkan Argentina di final. Keunggulan tipis 1-0 sudah cukup menempatkan Jerman Barat bercokol di puncak dunia.

Keberhasilan itu membawa Beckenbauer masuk dalam buku sejarah. Sejauh ini, hanya Mario Zagallo dan Didier Deschamps, dan Beckenbauer yang berhasil meraih trofi Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

Sinar Beckenbauer sebagai pelatih tetap berlanjut pada level klub. Ia menukangi Olympique Marseille dan juga Bayern Munchen.

Selama menjadi pelatih Bayern, Beckenbauer mempersembahkan sembilan trofi Bundesliga. Selain itu, satu titel Liga Champions juga berhasil dimenangi pada awal 2000-an.

Pada era kepemimpinan Beckenbauer, FC Hollywood juga merengkuh 6 gelar DFB-Pokal, 6 trofi Piala Liga Jerman, 1 gelar Liga Europa, dan 1 Piala Intercontinental.

Sementara itu, pencapaiannya bersama Marseille adalah menjadi yang terbaik di Ligue 1 pada musim 1990-1991.

Pria yang pernah memperkuat New York Cosmos itu juga menunjukkan dedikasinya dengan menjabat sebagai wakil presiden federasi sepak bola Jerman dan kepala operasi dan infrastruktur sepak bola Jerman.

Dengan rentetan prestasi tersebut, tidak heran jika Adidas membuat sepatu khusus dengan tajuk Beckenbauer. Hingga saat ini, Beckenbauer menjadi satu di antara series sepatu paling ikonis milik Adidas.

Seolah belum cukup berbakti untuk sepak bola Jerman, Beckenbauer menjadi ketua penyelenggara Piala Dunia 2006. Turnamen yang terbilang sukses dari sisi penyelenggaraan itu disebut dongeng musim panas di Jerman.

Namun, ajang tersebut juga membuat citra Beckenbauer di sepak bola Jerman mulai cacat. Sebab, pada Oktober 2015, Spiegel menuduh DFB telah membeli suara sebelum mengalahkan Afrika Selatan dalam perlombaan menjadi tuan rumah Piala Dunia yang dilakukan pada 2000.

"Saya tidak mengirimkan uang kepada siapa pun untuk memperoleh suara bagi pemberian tuan rumah kepada Jerman di Piala Dunia 2006," ujar Beckenbauer.

Pada 2019, jaksa Swiss mendakwa tiga mantan pejabat DFB dengan tuduhan penipuan terkait Piala Dunia 2006. Namun, ketika itu mereka tidak mencantumkan nama Beckenbauer.

Selain itu, Beckenbauer juga dianggap tidak bisa memberikan keterangan di pengadilan karena sedang menjalani operasi Jantung dari 2016 hingga 2017.

Sejak saat itu, kesehatan Beckenbauer mengalami pasang surut. Akhirnya, Der Kaiser menyelesaikan pertandingannya di dunia pada Minggu (7/1). Pihak keluarga mengumumkannya melalui rilis yang diterbitkan kantor berita Jerman, Deutsche Presse-Agentur.

"Dengan kesedihan yang mendalam kami mengumumkan bahwa suami saya dan ayah kami, Franz Beckenbauer, meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya kemarin, Minggu, dikelilingi oleh keluarganya," bunyi pernyataan keluarga Beckenbauer.

Dengan segala hal yang dilakukan, tidak bisa dimungkiri jika Franz Beckenbauer adalah denyut nadi sepak bola Jerman. Setiap pergerakkanya menghasilkan kehidupan baru bagi sepak bola Jerman.

"Dalam diri Franz Beckenbauer kami kehilangan simbol olahraga Jerman yang paling terkenal dan populer di dunia. Kami tidak akan melupakannya. Dia membuat sejarah sepak bola sebagai pemain, pelatih timnas, dan pelatih klub. Dia adalah sosok yang luar biasa. Dengan gaya kepemimpinan dan filosofi permainannya, Franz Beckenbauer menjadikan timnas Jerman sebagai duta luar biasa bagi negara di seluruh dunia. Kami akan selalu berterima kasih kepadanya atas hal itu. Selain itu, dongeng musim panas di negara kami yang terjadi di tahun 2006 juga tidak akan terpikirkan tanpanya," tulis Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, dalam mengenang Beckenbauer.

Franz Beckenbauer Breaking News Timnas Jerman Bayern munchen
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Experienced Journalist with a work history in the online media industry of more than 7 years.
Posts

17.458

Berita Terkait

Inggris
Sir Jim Ratcliffe Ingin Ruben Amorim Melatih Manchester United hingga Akhir Musim
Meski Manchester United terpuruk di Premier League dan tersingkir dari Piala Liga Inggris, Sir Jim Ratcliffe masih memberi kepercayaan penuh kepada Ruben Amorim hingga akhir musim.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Sir Jim Ratcliffe Ingin Ruben Amorim Melatih Manchester United hingga Akhir Musim
MotoGP
Sukses Juara MotoGP 2025, Marc Marquez Akan Dapat Sambutan Khusus di Mandalika
MotoGP Indonesia 2025 akan dilangsungkan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), 3-5 Oktober 2025.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 September 2025
Sukses Juara MotoGP 2025, Marc Marquez Akan Dapat Sambutan Khusus di Mandalika
Lainnya
NOC Indonesia Tanggapi Isu Sanksi FIFA, Jangan Terprovokasi karena Indonesia–Malaysia Harus Tetap Bersaudara
Bos Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Idris, curiga ada pihak di New York, Amerika Serikat, yang memengaruhi kebijakan FIFA terhadap FAM.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 September 2025
NOC Indonesia Tanggapi Isu Sanksi FIFA, Jangan Terprovokasi karena Indonesia–Malaysia Harus Tetap Bersaudara
Liga Indonesia
Arkhan Fikri Sangat Kesal Terhadap Kinerja Wasit Heru Cahyono saat Melawan Persis
Persis Solo pada akhirnya bisa mencetak gol di menit ke-92 lewat sepakan Gervane Kasteneer.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 September 2025
Arkhan Fikri Sangat Kesal Terhadap Kinerja Wasit Heru Cahyono saat Melawan Persis
MotoGP
MotoGP Indonesia 2025 Siap Digelar di Sirkuit Mandalika, 2 Kategori Tiket Sudah Sold Out
Dua kategori yang sudah terjual habis ialah dari kategori Deluxe dan Royal Box Premium.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 September 2025
MotoGP Indonesia 2025 Siap Digelar di Sirkuit Mandalika, 2 Kategori Tiket Sudah Sold Out
Spanyol
Real Madrid Berencana Rekrut Dua Bintang Chelsea Sekaligus
Real Madrid dikabarkan memantau dua gelandang Chelsea, Moises Caicedo dan Enzo Fernandez. Xabi Alonso ingin memperkuat lini tengah usai Toni Kroos pensiun dan Luka Modric hengkang ke AC Milan.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Real Madrid Berencana Rekrut Dua Bintang Chelsea Sekaligus
Inggris
Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
Wayne Rooney menilai Ruben Amorim bukan satu-satunya penyebab krisis Manchester United. Menurutnya, para pemain juga harus bertanggung jawab atas performa buruk Setan Merah di Premier League.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
Ragam
3 Alasan AC Milan Tidak Akan Meraih Scudetto Meskipun Tampil Meyakinkan di Awal Musim
AC Milan tampil impresif di awal musim Serie A 2025/2026 dan sempat puncaki klasemen. Namun, ada 3 alasan mengapa Rossoneri diyakini sulit meraih Scudetto musim ini.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
3 Alasan AC Milan Tidak Akan Meraih Scudetto Meskipun Tampil Meyakinkan di Awal Musim
Liga Champions
Jadwal Lengkap Matchday 2 Liga Champions 2025-2026, Barcelona Tantang PSG, Jose Mourinho Kembali ke Stamford Bridge
Matchday 2 Liga Champions 2025-2026 bergulir tengah pekan ini. Sebanyak 18 pertandingan akan dimainkan mulai Selasa (30/9) hingga Kamis (2/10).
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Jadwal Lengkap Matchday 2 Liga Champions 2025-2026, Barcelona Tantang PSG, Jose Mourinho Kembali ke Stamford Bridge
Liga Champions
Kairat vs Real Madrid: Mencari Mangsa Ke-112
Real Madrid akan menghadapi Kairat pada matchday 2 Liga Champions 2025/2026 di Stadion Sentral Almaty. Los Blancos berpeluang menorehkan kemenangan atas tim ke-112 dalam sejarah Liga Champions.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Kairat vs Real Madrid: Mencari Mangsa Ke-112
Bagikan