Final Piala Champions 1976, Sejarah Bayern dan Les Poteaux Carres di Hampden Park

Bayern Munchen menjadi juara Eropa setelah mengalahkan Saint-Etienne dengan sedikit "bantuan" tiang balok.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Selasa, 12 Mei 2020
Final Piala Champions 1976, Sejarah Bayern dan Les Poteaux Carres di Hampden Park
Bayern Munchen juara Piala Champions 1976 (fcbayern)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Bayern Munchen mengukuhkan diri sebagai juara Piala Champions 1976 berkat kemenangan tipis 1-0 atas klub Prancis Saint Etienne di Stadion Hamdpen Park, Glasgow. Ini merupakan kali ketiga secara beruntun Bayern menjadi juara.

Kemenangan tersebut menjadikan Bayern Munchen sebagai klub ketiga dalam sejarah yang mampu tiga kali beruntun menjuarai Piala Champions setelah Real Madrid (1956-1960) dan Ajax (1971, 1972, 1973). Akan tetapi bagi Saint Etienne, apa yang dialami di Hamden Park juga masih melekat di kepala dengan alasan berbeda, Les Poteaux Carres. Saint-Etienne memiliki kenangan buruk dengan Les Poteaux Carres atau tiang kotak. Bahkan tiang kotak sudah dianggap benda kutukan bagi Saint-Etienne.

Saint-Etienne tiba di Hampden Park pada 12 Mei 1976 sebagai underdog. Mereka merupakan klub Prancis pertama yang bertarung di final Piala Champions sejak Reims tujuh belas tahun sebelumnya. Di tanah Skotlandia ini Etienne menghadapi raksasa Bayern Munchen yang diperkuat Franz Beckenbauer, Gerd Muller, dan Karl-Heinz Rummenigge. Bayern sangat diunggulkan akan menjadi juara, seperti yang mereka lakukan dua musim sebelumnya.

Namun di atas lapangan, Etienne yang kala itu mendominasi sepak bola Prancis mampu mengimbangi sang juara bertahan. Hingga saat ini suporter Etienne yang masih hidup masih menganggap klub kesayangan mereka seharusnya yang menjadi kampiun. Mereka percaya, jika bukan karena tiang gawang yang kotak, Etienne pulang membawa trofi.

Ya, saat itu tiang serta mistar gawang di Hampden Park memang masih berbentuk balok kotak. Pada menit 30, gelandang muda Etienne Dominique Bathenay menggiring bola dari tengah lapangan, kemudian secara lihai mengatasi kawalan sang Kaiser Franz sebelum melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak bisa dijangkau kiper Bayern Sepp Maier.

Terlihat mengarah ke gawang, bola menghantam sisi bawah mistar, mental ke muka gawang, dan akhirnya bisa diamankan Meier. Hal serupa kembali terjadi ketika bola sundulan Jacques Santini menghantam tiang. Komentator Brian Moore dan Jack Charlton bertanya-tanya apakah bola akan masuk jika mistar gawang sudah bulat, bukan balok kotak, yang saat itu menjadi kekhasan Hampden Park.

Meski mampu menyulitkan, Ettiene gagal menjebol gawang Bayern. Hingga petaka datang pada menit ke-57. Menerima umpan Beckenbauer, Franz Roth menggetarkan gawang Etienne. Walau sudah berusaha keras mengejar, les Verts harus rela pulang dengan tangan hampa. Usai peluit panjang, para pemain Etienne terlihat menangis karena merasa sangat tidak beruntung. Meski demikian suporter tetap menganggap mereka armada Etienne sebagai pahlawan.

Saint-Etienne masih menilai tiang dan mistar berbentuk kotak yang membuat mereka gagal dan legenda Les Poteaux Carres pun lahir. Richard McBrearty, seorang kurator dari Museum Sepak Bola Skotlandia mengatakan sangat mengerti mengapa tiang dan mistar gawang memiliki arti sendiri bagi Saint-Etienne.

"Itu adalah final Eropa pertama mereka, dan mereka melawan Bayern yang brilian, yang memiliki pemain legendaris seperti Franz Beckenbauer, Gerd Muller dan Karl-Heinz Rummenigge," ujar McBrearty.

"Bayern adalah favorit setelah menjadi juara dua musim sebelumnya, tetapi penggemar Prancis yang benar-benar membuat laga spesial. Mereka membawa warna dan atmosfer ke pertandingan. Syal dan pakaian hijau mereka yang jelas, bersama dengan suara mereka yang luar biasa, membuat permainan menjadi tontonan yang luar biasa."

Pada 2013, dengan bantuan Museum Sepak Bola Skotlandia, Saint-Etienne membeli tiang gawang untuk dipajang di museum klub mereka. "Tiang gawang ini merupakan simbol dari final 1976, yang menciptakan ikatan emosional antara rakyat Prancis dan Saint-Etienne," ucap Roland Romeyer, Presiden klub,

"Meskipun Saint-Etienne kalah malam itu, tiang gawang berfungsi sebagai pengingat akan kenangan indah yang dimiliki banyak penggemar tentang final itu, bersama dengan kenyataan pahit tentang 'apa yang bisa terjadi'".

Hampden Park menggunakan tiang dan mistar kotak ikonik dari 1903 hingga 1987, sebelum peraturan FIFA mengatakan harus diganti.

Gawang tersebut sebelumnya telah disimpan di Museum Sepak Bola Skotlandia di Stadion Glasgow. Saint-Etienne mengeluarkan 20 ribu untuk membeli gawang itu.

Bayern munchen Saint Etienne
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.503

Berita Terkait

Spanyol
Manuver Real Madrid untuk Rekrut Dayot Upamecano Secara Gratis
Real Madrid bergerak cepat mengamankan Dayot Upamecano yang belum sepakat kontrak baru di Bayern. Transfer gratis ini bisa jadi kejutan besar musim panas mendatang.
Johan Kristiandi - Kamis, 06 November 2025
Manuver Real Madrid untuk Rekrut Dayot Upamecano Secara Gratis
Klasemen
Klasemen Terkini Liga Champions 2025/2026: Bayern Munchen, Arsenal, dan Inter Milan Masih Sempurna
Klasemen Liga Champions 2025/2026 matchday 4: Bayern Munchen, Arsenal, dan Inter Milan masih sempurna. Liverpool dan Real Madrid bersaing ketat di papan atas.
Johan Kristiandi - Kamis, 06 November 2025
Klasemen Terkini Liga Champions 2025/2026: Bayern Munchen, Arsenal, dan Inter Milan Masih Sempurna
Jerman
Tekuk Juara Bertahan Liga Champions dan Menang 16 Kali Beruntun, Bayern Munchen Ukir Rekor Baru
Bayern Munchen mengukir rekor baru usai menang 2-1 atas Paris Saint-Germain (PSG) pada lanjutan laga Liga Champions.
Arief Hadi - Rabu, 05 November 2025
Tekuk Juara Bertahan Liga Champions dan Menang 16 Kali Beruntun, Bayern Munchen Ukir Rekor Baru
Hasil akhir
Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid, PSG Tumbang, Arsenal Pesta Gol, dan Juventus Imbang
Hasil hari pertama pekan empat fase liga Liga Champions pada Rabu (05/11) dari klub seperti Liverpool, Real Madrid, Paris Saint-Germain (PSG), Arsenal, dan Juventus.
Arief Hadi - Rabu, 05 November 2025
Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid, PSG Tumbang, Arsenal Pesta Gol, dan Juventus Imbang
Jadwal
Jadwal dan Link Streaming PSG vs Bayern Munchen, Rabu 5 November 2025
Paris Saint-Germain (PSG) menjamu Bayern Munchen pada lanjutan Liga Champions 2025-2026 di Parc des Princes.
Yusuf Abdillah - Selasa, 04 November 2025
Jadwal dan Link Streaming PSG vs Bayern Munchen, Rabu 5 November 2025
Liga Champions
Liga Champions: Superkomputer Prediksi Pemenang Duel PSG vs Bayern Munchen
Prediksi superkomputer Opta untuk laga seru Paris Saint-Germain vs Bayern Munchen di Liga Champions 2025/2026 bikin kaget! Siapa yang lebih berpeluang menang di Parc des Princes? Simak hasil simulasinya di sini.
Johan Kristiandi - Selasa, 04 November 2025
Liga Champions: Superkomputer Prediksi Pemenang Duel PSG vs Bayern Munchen
Liga Champions
Syarat Bayern Munchen untuk Bisa Kalahkan PSG: Harus Tampil Sempurna
Pelatih Bayern Munchen Vincent Kompany menegaskan, tim asuhannya harus bermain sempurna jika ingin mengalahkan Paris Saint-Germain.
Yusuf Abdillah - Selasa, 04 November 2025
Syarat Bayern Munchen untuk Bisa Kalahkan PSG: Harus Tampil Sempurna
Prediksi
Prediksi dan Statistik PSG vs Bayern Munchen: Misi Die Roten Jaga Kesempurnaan
Duel sengit antara dua tim yang sedang panas-panasnya akan terjadi saat Paris Saint-Germain (PSG) menjamu Bayern Munchen pada lanjutan Liga Champions.
Yusuf Abdillah - Selasa, 04 November 2025
Prediksi dan Statistik PSG vs Bayern Munchen: Misi Die Roten Jaga Kesempurnaan
Spanyol
Gaji Jadi Batu Sandungan, Barcelona Kubur Mimpi Rekrut Harry Kane
Barcelona harus mundur dari perburuan Harry Kane. Gaji selangit striker Bayern Munich itu jadi penghalang utama Blaugrana untuk wujudkan transfer impian!
Johan Kristiandi - Senin, 03 November 2025
Gaji Jadi Batu Sandungan, Barcelona Kubur Mimpi Rekrut Harry Kane
Jerman
Bertahan sejak 1992-1993, Rekor AC Milan Akhirnya Dipecahkan Bayern Munchen
Bayern Munchen selalu mencatat kemenangan dalam 14 laga yang dijalani musim ini.
Yusuf Abdillah - Kamis, 30 Oktober 2025
Bertahan sejak 1992-1993, Rekor AC Milan Akhirnya Dipecahkan Bayern Munchen
Bagikan