FIFA Minta Thailand Bebaskan Pesepakbola Bahrain yang Ditangkap Tahun Lalu


BolaSkor.com - Hakeem Al-Araibi sudah mendekam selama kurang lebih satu tahun di pusat penahan imigrasi di Suan Plu, Thailand. Al-Araibi adalah mantan pemain timnas Bahrain yang ditangkap pihak berwenang Thailand tahun 2018 silam atas perintah kepolisian internasional (interpol).
Al-Araibi merupakan pelarian dari negaranya karena kepercayaan politik yang dianutnya. Pada tahun 2012, Al-Araibi ditangkap di Bahrain atas tuduhan perusakan kantor polisi karena protes yang dilakukannya.
Kemudian, pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu menjalani persidangan dan mendapat jaminan sebagai pengungsi di Australia pada 2017. Sejak saat itu, Al-Araibi memulai kembali kariernya di Negeri Kanguru bersama klub asal Melbourne, Australia, Pascoe Vale.
Ketika situasi tampak sudah relatif normal, Al-Araibi yang tengah berlibur dengan istri di Thailand tahun lalu, ditangkap oleh pihak keamanan Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, yang mendapatkan informasi dari interpol. Semenjak saat itu, Al-Araibi mendekam di Thailand sebagai tahanan.
Baca Juga:
Kalahkan Korea Utara, Bahrain Juara PSSI Anniversary Cup 2018
Pembukaan Piala Asia 2019: Kehadiran Presiden FIFA dan Tuan Rumah Gagal Menang

Thailand disinyalir ingin mengekstradisi Al-Araibi kembali ke negaranya, Bahrain, namun Al-Araibi hanya ingin kembali ke Australia. Dia khawatir akan dibunuh jika kembali ke Bahrain, "Mereka akan membunuh saya sesampai di Bahrain," ucap Al-Araibi.
Kekhawatiran itu muncul karena beberapa pihak keamanan di Bahrain memang mengincarnya, sebab Al-Araibi merupakan bagian dari kelompok mayoritas Shiah dan berkaitan dengan aktivitas politik saudara laki-lakinya. Al-Araibi sempat disiksa ketika ditahan di Bahrain.
Bahrain menginginkannya untuk pulang dan menjalani hukuman 10 tahun penjara. Sementara pihak klub, perwakilan komunitas hak asasi manusia, menginginkan agar Al-Araibi kembali ke Australia karena dia bisa hidup tenang di sana dan menjalani karier sebagai pesepakbola profesional.
FIFA, melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Fatma Samoura, meminta kepada pemerintahan Thailand untuk memulangkan Al-Araibi ke Australia, bukan ke Bahrain.
"Kami sepenuhnya percaya aksi ini (mengembalikan Al-Araibi ke Australia) akan memberikan keadilan, tidak hanya mematuhi peraturan internasional Thailand, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan, yang kami tahu negara Anda dan pemerintah pegang erat," tutur Samoura di Sky Sports.
"Situasi ini seharusnya tidak menjadi lebih parah lagi, karena Tuan Al-Araibi sekarang hidup, bekerja, dan bermain sebagai pesepakbola profesional di Australia, tempat di mana dia memiliki status pengungsi."
"Kami menantikan respon Anda atas permintaan yang mendesak ini dan terima kasih sedalam-dalamnya atas usaha Anda untuk mengakhiri permasalahan dengan hasil akhir yang manusiawi," pungkas Samoura.
Arief Hadi
15.596
Berita Terkait
Belum Kapok Melanggar Aturan Keuangan, Juventus Terancam Hukuman Berat

Harry Kane Ingin Hapus Memori Buruk Gagal Penalti di Piala Dunia

Hasil Super League 2025/2026: Madura United Amankan 3 Poin di Banten

4 Alasan Manchester United Akan Sulit Kalahkan Liverpool di Anfield
Demi Bantu Italia Lolos ke Piala Dunia 2026, FIGC Ingin Serie A Tunda Pekan Ke-30 Serie A

Perpanjang Kontrak hingga 2029, Frenkie de Jong Ingin Menangkan Banyak Trofi bersama Barcelona

Istana Sambut Baik Pemecatan Patrick Kluivert, Berharap Sang Pengganti Segera Ditunjuk

Ungkapan Patrick Kluivert Usai Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia

Klub-klub Top Eropa Bahas Penggunaan Enam Pemain Pengganti

Link Streaming Dewa United Banten FC vs Madura United FC Kamis 16 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
