FIFA Ingin Ganti Sistem VAR Jadi Mirip Bulu Tangkis


BolaSkor.com - FIFA terus melakukan terobosan untuk membuat sepak bola semakin menarik. Teranyar, menurut laporan Mundo Deportivo, FIFA berencana mengganti Video Assistant Referee (VAR) dengan Football Video Support (FVS).
Sepak bola terus mengalami perkembangan. Satu di antaranya adalah masuknya teknologi ke permainan.
VAR menjadi contohnya. Dengan kamera yang tersebar di beberapa titik, wasit jadi punya pandangan lebih luas dalam menentukan keputusan. Harapannya adalah pertandingan berjalan adil dan wasit tidak melakukan kesalahan.
Baca Juga:
Tuah Ruben Amorim di Sporting CP Diharapkan Berlanjut ke Manchester United
Bek Manchester United dan Eks Inter Jadi Opsi Juventus di Lini Belakang
Pertemuan Pertama Ruben Amorim dengan Skuad Manchester United
Namun, dalam prakteknya, ada beberapa masalah yang justru disebabkan VAR. Contohnya adalah offside yang dilakukan Robert Lewandowski pada pertandingan Barcelona melawan Real Sociedad.
Padahal, jika melihat tayangan ulang, sepatu yang berada pada posisi offside bukan milik striker asal Polandia itu, melainkan punya penggawa Sociedad.
Tak heran, dengan sejumlah masalah dalam penerapan VAR, protes terus mengalir. Beberapa kalangan menilai VAR justru menghilangkan esensi dari permainan. Apalagi, VAR kerap memakan waktu yang panjang.
Kali ini, FIFA merancang sistem baru yang akan menggantikan VAR. Football Video Support dinilai lebih sederhana daripada VAR.

Cara kerja FVS adalah wasit baru melakukan peninjauan jika ada challenge dari pelatih. Jika tidak, permainan akan tetap berlanjut.
Selain itu, setiap tim hanya akan mendapatkan jatah challenge satu kali. Jika challenge tersebut benar, tim tersebut akan mendapatkan jatah satu challenge lagi dengan maksimal dua challenge.
View this post on Instagram
Dengan demikian, FVS tidak membutuhkan wasit tambahan untuk mengoperasikan. Itu artinya wasit VAR tidak diperlukan karena wasit tengah bisa mengatur sepenuhnya.
Peraturan tersebut mirip seperti di olahraga bulu tangkis. Para pemain memiliki jatah challenge untuk merespons keputusan wasit. Bedanya, jika benar, kuota challenge tidak akan berkurang.
Johan Kristiandi
17.420
Berita Terkait
Raih Penghargaan Gerd Muller, Striker Baru Arsenal Justru Disindir di Media Sosial

Prediksi dan Statistik Liverpool vs Southampton: Rotasi Pemain The Reds
APSSI Bela Ilham Romadhona dan Kurniawan Dwi Yulianto, Suporter PSPS Pekanbaru Sangat Berlebihan

Kalahkan Lamine Yamal, Ousmane Dembele Raih Penghargaan Ballon d'Or 2025
Empat Tim Indonesia Siap Tempur di Grand Final FFWS SEA 2025 Fall Thailand

FIFA Kirim Surat, Erick Thohir Klaim Direstui Rangkap Jabatan Menpora dan Ketum PSSI

3 Alasan AC Milan Jadi Kandidat Kuat Peraih Scudetto Musim Ini
Mikel Arteta Terkesan dengan Penampilan Arsenal Melawan Manchester City

Demi SEA Games 2025, NOC Indonesia dan Kemenpora Siap Bersinergi

Anggaran SEA Games 2025 Baru Turun Rp10 Miliar, Erick Thohir Akan Temui Menkeu Purbaya
