FIFA Beri Sanksi Denda kepada PSSI, Ini Kata Joko Driyono

BolaSkor.com - Kabar mengejutkan datang dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di hari jadinya ke-88, Kamis (19/4) kemarin. Induk Sepak Bola Dunia, FIFA, memberikan sanksi berupa denda sebesar CHF 30.000, atau sekitar Rp427 juta.

Dalam rilis FIFA, PSSI dinilai lalai mematuhi peraturan terkait keputusan pengurangan poin terhadap enam klub anggotanya. Pengurangan poin itu sebagai hukuman masalah resolusi sengketa pemain dari enam klub anggota PSSI. Namun, FIFA tidak menyebut secara rinci siapa saja enam klub anggota PSSI yang dimaksud.

Menanggapi hal tersebut, Plt Ketua Umum (Ketum) PSSI, Joko Driyono, membenarkan bahwa pihaknya menerima sanksi dari FIFA. Ia pun buka suara terkait sanksi tersebut.

"Saya belum bisa menjelaskan secara rinci karena masalahnya adalah akumulasi dari 2011 sampai 2013. Tapi prinsipnya, PSSI akan mematuhi keputusan dari FIFA," ucap Joko Driyono.

"Itu ada kaitannya dengan 4 klub yang tidak berkompetisi di Liga 1 (2017 dan 2018). Enam klub tersebut adalah Persegres Gresik United, Madura United , Persiwa (Wamena) ada 2 kasus, Persik Kediri, dan Persepam Madura. Sebenarnya case-nya macam-macam, ada yang mulai tahun 2013, 2014, dan seterusnya."

"Tapi keputusan-keputusannya Komdis (PSSI) final di 2017. Kisaran bulan Juli-Agustus. Khususnya di Liga 1 sangat mudah dieksekusi, yakni Persegres dan Madura United pengurangan poinnya, tidak ada masalah itu tereksekusi. Sudah dieksekusi, kalau di klasemen terakhir (Liga 1) terjadi koreksi poin."

Hanya tinggal klub non-Liga 1 yang belum dilakukan pengurangan poin. PSSI akan segera melakukan hal tersebut saat kompetisi yang diikuti klub-klub non-Liga 1 dimulai.

"Iya mereka (Persik, Persiwa, dan Persepam) harus start dengan poin minus. Yang di Liga 1 sudah selesai. Semua rata-rata (kasus) berkaitan dengan kewajiban klub kepada pemain yang tidak dibayarkan, gugatan pemain terhadap klub yang tidak dibayar, gajinya tertunda, dan seterusnya sehingga dampaknya kepada PSSI," kata Joko Driyono.