Legiun Asing Persebaya Mahmoud Eid Langsung Jatuh Cinta dengan Indonesia karena Faktor Ini


BolaSkor.com - Penyerang baru milik Persebaya Surabaya, Mahmoud Khair Mohammed Dahadha, atau yang biasa dikenal dengan Mahmoud Eid mengaku cukup terkejut dengan apa yang dilihat ketika pertama kali menginjakan kaki di Indonesia.
Banyak hal baru yang ia dapatkan, dari mulai keramahan orang Indonesia sampai dengan makanan yang menurutnya sangat luar biasa dan tidak bisa ditemukan ketika bermain di liga-liga lain.
Memang Eid tidak secera spesifik menyebutkan makanan apa yang sangat disuka di Indonesia. Namun pemain timnas Pelestina ini mengaku sangat senang dengan makanan di Indonesia karena mengandung unsur rempah yang memperkaya rasanya.
Baca Juga:
Mahmoud Eid Sebut Rachmat Irianto Pemain Muda Potensial Persebaya Surabaya
Sebelum bermain di Persebaya, pemain berusia 26 tahun ini bermain di Liga Swedia, tepatnya di klub Kalmar FF. Ketika di Kalmar FF ia hanya bermain sebanyak 35 pertandingan dan hanya mampu mencetak tiga gol selama ia bermain.
"Jujur saya sangat suka makanan di sini, makanannya fantastis. Jika membandingkan dengan makanan Swedia maka di sini memiliki lebih banyak makanan goreng dan memiliki lebih banyak rasa dan rempah-rempah juga, saya sangat menyukainya," kata Eid kepada BolaSkor.com.
Tidak hanya makanan saja yang Eid suka dari Indonesia, tapi keramahan orang Indonesia pun ia sangat suka. Tak segan, pemain bernomor punggung sembilan di Persebaya itu menyebutkan orang-orang di Indonesia sangat ramah.
"Ketika datang ke sini saya terkejut, orang-orang di sini yang sangat baik dan baik hati membuat saya suka Indonesia terlebih makanan fantastis dan suasana yang hebat. Saya sangat menikmatinya bermain di Indonesia," tambahnya.
Baca Juga:
Rapat 10 Klub Liga 1 2020 Hasilkan 4 Poin untuk Masukan ke LIB
Namun ada catatan kecil yang dimiliki oleh Eid ketika bermain di kompetisi Indonesia. Menurutnya di Indonesia ini masih belum taktis dalam bermain sepak bola, sangat berbeda dengan di Swedia yang tidak mau kehilangan banyak bola dan mau cepat mencetak gol.
"Sangat sulit untuk membandingkan liga. Ada banyak perbedaan dalam cara bermain. Di Swedia, sepak bola ini sangat taktis dan teknis," ujar Eid.
"Misalnya, sebagai pemain, penting agar tidak kehilangan bola dalam pertandingan. Maka persyaratan individu jauh lebih penting untuk pemain, berbeda dengan di sini," pungkasnya.
Hadi Febriansyah
4.870
Berita Terkait
Merawat Ingatan 3 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Peristiwa Kelam Sepak Bola Indonesia

Klasemen Sementara Super League 2025/2026 hingga Pekan Ketujuh: Borneo FC Tak Terbendung, Persija Digusur PSIM
Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi

Azrul Ananda Kritik Permainan Persebaya saat Kalahkan Semen Padang, Eduardo Perez di Ujung Jurang Pemecatan?

Hasil Super League 2025/2026: Persebaya dan Bhayangkara FC Raih 3 Poin di Kandang, Malut Menang Diwarnai Hattrick Ciro Alves

Klasemen Sementara Super League 2025/2026 hingga Pekan Kelima: Persija Tergusur dari Posisi Pertama
Ungkapan Eliano Reijnders Usai Jalani Debut bersama Persib Bandung

Perasaan Thom Haye Jalani Debut bersama Persib Bandung, Ini Gila!

Hasil Super League 2025/2026: Thom Haye dan Eliano Reijnders Debut, Persib Kalahkan Persebaya
