Fakta Membanggakan, Sekaligus Ironis dari Nama Piala Sudirman
BolaSkor.com - Indonesia layak berbangga. Karena sampai sekarang, nama Ketua Umum PBSI 1952-1963 dan 1967-1981, Drs. Sudirman masih dijadikan nama kejuaraan bulu tangkis beregu campuran dunia, Sudirman Cup atau yang dikenal Piala Sudirman.
Ya, tentu saja, Drs. Sudirman bukan tokoh yang biasa-biasa saja. Namanya begitu harum ketika berperan dalam penyelesaian konflik antara IBF dan WBF dengan menyelenggarakan pertemuan di Bandung tahun 1979.
Baca Juga:
Piala Sudirman 2019: Hendra Setiawan Ditunjuk Jadi Kapten Tim
Piala Sudirman 2019: Wiranto Minta Atlet Indonesia Bermain Seperti Kesetanan
Karena langkah yang diambil Drs. Sudirman pula, WBF dan IBF kembali bersatu tahun 1981. Dalam Hall of Fame BWF, Sudirman disebut sebagai "penggila bulu tangkis yang rela melakukan apapun demi perkembangan bulu tangkis Indonesia".
Salah satu bukti pernyataan tersebut dapat dilihat pada Piala Thomas 1958 di mana beliau menjual mobil pribadinya demi membiayai tim Piala Thomas Indonesia yang kemudian keluar sebagai juara.
Pria yang bernama panjang, Dick Sudirman ini meninggal dunia pada 10 Juni 1986 pada usia 64 tahun. Dua tahun setelah ia wafat, koleganya, Suharso Suhandinata mengusulkan agar nama Sudirman dijadikan sebuah nama kejuaraan.
Setelah melalui berbagai perundingan, tahun 1989 di Jakarta, Piala Sudirman edisi pertama resmi digelar. Sayangnya di balik kebangaan nama tokoh asal Indonesia menjadi nama turnamen bergengsi di dunia, terselip fakta ironis.
Adalah fakta, Indonesia baru keluar sebagai juara sebanyak sekali, tepatnya tahun 1989, atau edisi pertama 30 tahun yang lalu. Kala itu di partai final, Indonesia menang dengan skor 3-2 atas Korea Selatan.
Pasangan ganda campuran: Eddy Hartono/Verawaty Fajrin mengalahkan Park Joo Bong/Chung So-young di partai kelima, sehingga Indonesia bisa juara setelah sempat ketinggalan 0-2.
Kini di Nanning, China, 19-26 Mei, Piala Sudirman 2019 akan digelar. Asa kembali muncul agar Indonesia membawa pulang Piala Sudirman. Tidak ada yang tidak mungkin, meski melihat kualitas skuat, negara-negara seperti China, Korea Selatan sampai Jepang juga begitu menakutkan.*
2.794
Berita Terkait
Jawa Tengah Segera Miliki Liga Basket, PP Perbasi Berikan Dukungan Penuh
Real Madrid vs Barcelona: Misi Los Blancos Akhiri Rapor Buruk dan Perpanjang Rekor
Warisan yang Ditinggalkan dari Kesuksesan Jakarta Gymnastics 2025
Harapan Beckham Putra soal Pelatih Baru Timnas Indonesia
Enzo Maresca Frustrasi, Nilai Chelsea Tidak Cukup Baik
Real Madrid vs Barcelona: Dukung Lamine Yamal, Presiden Barca Ikut Panaskan Suhu Jelang El Clasico
Pelatih Persik Heran Kartu Merah Novri Setiawan Tidak Dibatalkan
Link Streaming AFC Challenge League 2025/2026 Dewa United Banten FC vs Phnom Penh Crown FC, Live Sebentar Lagi
Didukung Rizky Ridho, Soccer Premier League Season 3 Resmi Digelar
Real Madrid vs Barcelona: Kapten Blaugrana Yakin Pulang Bawa Tiga Poin dari El Clasico