Fabregas Sedih Lihat Reputasi Wenger di Arsenal Rusak karena Dipaksa Hengkang
BolaSkor.com - Cesc Fabregas, gelandang AS Monaco, masih sedih melihat cara Arsene Wenger pergi meninggalkan Arsenal pada 2018. Wenger hengkang dari klub yang sudah dilatihnya selama 22 tahun. Menurut Fabregas, Wenger seharusnya pergi dengan cara yang lebih baik.
Wenger, 69 tahun, pergi di akhir musim 2017-18 meski kontraknya masih menyisakan semusim lagi dengan Arsenal. Kepergiannya diyakini terjadi karena tuntutan jajaran direksi The Gunners yang menginginkannya untuk mengundurkan diri.
Musim lalu menjadi klimaks bagi karier Wenger karena Arsenal dua musim beruntun tak lolos Kualifikasi Liga Champions, performa inkonsisten yang kemudian berujung munculnya protes fans yang menginginkannya untuk hengkang.
Tagar "Wenger Out" terus dikumandangkan fans saat Wenger masih melatih Arsenal beberapa musim terakhir. Tak punya pilihan lain, Wenger memilih untuk mengundurkan diri saat masih menyisakan satu tahun kontrak.
Baca Juga:
PSG Tak Tertarik Rekrut Arsene Wenger Menjadi Direktur Olahraga
Arsenal 2-0 Newcastle: The Gunners Kembali ke 4 Besar
Tak Ada Pemain Arsenal di Timnas Inggris, Unai Emery Lontarkan Pembelaan
Pengunduran itu sangat tidak Wenger sekali hingga publik menyangka manajemen Arsenal memintanya mundur. Kasarnya, Wenger dipecat Arsenal. Pada momen itulah Fabregas kecewa karena warisan manajer asal Prancis selama 22 tahun rusak karena pemecatan itu.
"Di beberapa momen saya sedih, ya. Dia (Wenger) tidak layak diperlakukan seperti itu (dipecat). Dalam sepak bola, segalanya tentang (apa yang terjadi) hari ini. Apa yang Anda lakukan kemarin (di masa lalu), sayangnya, tidak dihitung," ucap Fabregas kepada beIN Sports.
Fabregas menjadikan cerita soal Wenger sebagai contoh bagaimana sepak bola di era modern ini. Seringkali, segala kontribusi besar yang pernah terjadi di masa lalu tidak berarti apa-apa jika performa terkini menurun.
"Ketika Anda pensiun setelah 20-30 tahun lalu, orang-orang akan membicarakannya dan mengingatnya seperti 'wow, apa yang telah mereka lakukan'," lanjut mantan gelandang Arsenal, Barcelona, dan Chelsea itu.
Fabregas tidak akan pernah melupakan Wenger yang memberinya panggung besar di sepak bola Eropa. Gelandang asal Spanyol promosi dari akademi ke tim utama Arsenal pada 2003 dan bermain hingga 2011.
Wenger melatih Arsenal pada medio 1996-2018. Dalam kurun waktu tersebut, Wenger menanamkan filosofi dan membangun pondasi Arsenal sebagai klub yang kerap mengorbitkan pemuda-pemuda berbakat.
Dia juga sukses mempersembahkan tiga titel Premier League dan tujuh Piala FA. Tentu saja, salah satu momen ikoniknya saat membawa Arsenal juara Premier League 2003-04 tanpa pernah kalah. Premier League mengenalnya sebagai skuat The Invincibles dan rekor itu tak terpecahkan sampai saat ini.
Arief Hadi
15.753
Berita Terkait
Klasemen Sementara Grup H Piala Dunia U-17 2025 Usai Timnas Indonesia U-17 Dikalahkan Brasil
Hasil Piala Dunia U-17 2025: Dikalahkan Brasil, Timnas Indonesia U-17 Berada di Ujung Tanduk
7 Wonderkids Terbaik dengan Rating 90 Plus di Football Manager 26
Rekor Tak Terkalahkan Terhenti di Tangan Sumsel United, Garudayaksa FC Jadikan Hal Ini sebagai Evaluasi untuk Putaran Kedua
Suporter Timnas Indonesia U-17 Kesulitan Dapat Tiket Pertandingan Lawan Brasil U-17
Link Streaming Brasil vs Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 7 November 2025 dan Cara Menontonnya
Piala Dunia U-17 2025: Pelatih Persija Prediksi Timnas Indonesia U-17 Akan Kesulitan Hadapi Brasil
I League Gelar Drawing Liga Nusantara 2025/2026, Format hingga Regulasi Akan Berubah
Piala Dunia U-17 2025: Hadapi Brasil, Timnas Indonesia U-17 Diminta Tidak Kalah Sebelum Bertanding
FIFA Jatuhkan Sanksi kepada Thom Haye, Shayne Pattynama, dan PSSI